Kayla mencoba mengabaikan perkataan itu. Toh itu sama sekali tidak benar. Dia melangkahkan kakinya tanpa berniat meladeninya. Tapi memang dasar mulut netizen yang saat didiamkan malah makin membuat panas telinga. Apalagi ketika mendengar perkataan sekelompok laki-laki saat dia lewati.
"Mau dong ditemenin juga Kay tar malem," ujar salah seorang laki-laki. Dia menatap Kayla dengan pandangan mencemooh sekaligus menggoda. Sementara teman-temannya yang lain tertawa saat mendengar itu.
"Dia mah gak level sama kita-kita bro. Dia maunya sama om-om yang dompetnya tebal sama anunya gede," sahut salah satu temannya masih dengan tawa mengejek.
"Hahaha punya gue gede juga loh Kay. gak pengen nyoba dulu apa?"
Air mata langsung turun membasahi pipi Kayla. Dia tidak menyangka akan difitnah seperti ini. Dadanya sesak saat melihat dan mendengar sendiri mahasiswa lain mencemooh dan melecehkannya dengan kata-kata kasar dan tak pantas. Dia pun menghapus air matanya dan pergi dari sana.
Tapi lagi-lagi pembicaraan itu ada saja. Sepertinya seluruh kampus sudah berkonspirasi untuk mencemoohnya.
"Liat deh si Kayla. Padahal anak orang kaya loh. Tapi gak nyangka aja kelakuannya kayak gitu. Dosen aja diembat biar bisa cepat selesai skripsinya"
"Iya. Kok mau-maunya ya jadi ayam kampus. Haus belaian emang"
"Gue mah ogah kalau jadi dia. Mending gue lambat lulus deh daripada jadi simpanannya dosen. Mau ditaruh di mana muka gue"
"Sini dulu dong Kay jangan buru-buru. Temenin gue main ya. Ntar gue bayar deh"
"Berapa sih tarif lo semalam? Mau dong nyobain simpanannya Pak dosen"
"Dasar pelacur"
"Jalang"
"Bitch gak tau diri"
"Pelacur rendahan"
"Gimana Kay, mau gak ngelayanin gue tar malem? Kalau mau tar gue kasih yang lebih deh dari pada Pak dosen lo itu. Dijamin lo bakal ketagihan"
Kayla menutup telinganya. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Ini sudah benar-benar kelewatan. Hinaan dan makian-makian kasar dialamatkan kepadanya padahal dia tidak melakukan apapun.
"Cukup! Gue bukan pelacur!" Teriak Kayla berderai air mata.
Siapa yang bisa tahan dikata-katai seperti itu? Apalagi dia sama sekali tidak melakukan seperti apa yang mereka katakan itu. Dia dan Felix sudah menikah. Wajar kalau dia melakukannya bersama Felix. Hanya saja mereka tidak tahu itu. Tapi kenapa mereka jadi beranggapan kalau dirinya adalah pelacur? Siapa yang sudah mencoba menjelekkan namanya?
"Alah pelacur mah mana ada yang ngaku. Semua orang jahat juga ngakunya baik kali. Apalagi lo yang jelas-jelas udah ketahuan pelacur kayak gini," sahut salah satu mahasiswa dengan pedasnya.
"Harus banget ya sama dosen sendiri? Bikin citra kampus rusak aja. Kalau haus belaian ke club cari gigolo sana"
Kayla semakin emosi saja mendengarnya. Telinganya sudah sangat panas.
"Stop bilang yang enggak-enggak soal gue! Lagian dari mana kalian tau kalau gue simpanan? Kalau gak tau apa-apa mending kalian diam. Urus aja kehidupan kalian masing-masing. Jangan malah ngurusin hidup orang" kesal Kayla.
Ini nih negaranya benar-benar seperti itu. Suka memfitnah tanpa ada bukti. Dan netizen berkomentar di mana-mana padahal mereka tidak tahu apa-apa.
"Alah. Buktinya udah jelas kali. Liat aja tuh di mading sama media sosial udah viral soal lo"
"Mana? Gue mau lihat" tantang Kayla. Salah satu mahasiswi pun mendekat ke arahnya seraya mengulurkan ponselnya. Kayla pun mengambil dan melihat isinya. Benar saja di postingan itu adalah fotonya dan Felix saat mereka berciuman di parkiran bioskop.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED BY LECTURER (REPOST)
RomansaWarning 21+ Cerita ini bermula ketika Kayla dipaksa ikut untuk merayakan ulang tahun salah satu temannya yang diadakan di club malam. Pada awalnya dia menolak untuk ikut, namun teman-temannya memaksa. Hingga akhirnya dia menjajakan kakinya di tempat...