7. Are You Crazy?

99.5K 3.6K 56
                                    

"Bu-nda," gagap Kayla. Dia tidak menyangka kalau Shilla sudah ada di dalam kamarnya. Dia menelan ludahnya dengan susah payah saat melihat tatapan mata Shilla.

"Jadi siapa yang hamil?"

Shilla duduk di samping Kayla. Ditatapnya wajah putri pertamanya itu intens. Dia sempat terkejut saat mendengar gumaman Kayla tadi. Makanya dia langsung bertanya seperti itu. Dia sangat takut kalau Kayla mengalami apa yang pernah menimpanya dulu.

"Bukan siapa-siapa kok, Bun," jawab Kayla berusaha biasa saja agar Bundanya percaya. Padahal jantungnya sudah ketar-ketir tak karuan. Dia takut Bundanya tahu.

"Kamu gak bohong 'kan sama Bunda?"

"Enggak kok, Bun," jawab Kayla lagi. Shilla pun dapat menghela napas lega. Lalu dia membawa Kayla ke dalam pelukannya.

"Kamu harus bisa jaga diri kamu ya sayang. Jangan sampai ngulangin kesalahan Bunda dulu," ujar Shilla. Diusapnya lembut rambut putrinya itu. Kayla yang mendengar ucapan Bundanya pun sontak mendongakkan wajahnya. Ditatapnya Bundanya dengan pandangan tak mengerti.

"Maksud Bunda?"

"Kamu istirahat ya. Bunda keluar dulu."

Kayla menatap Bundanya dengan pandangan heran. Di otaknya bertanya-tanya apa maksud ucapan Shilla itu. Apalagi Bundanya yang langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya tadi. Apakah ada sesuatu hal buruk yang pernah dialami Bundanya dulu? Sehingga Bundanya menyuruh agar dirinya menjaga diri? Tapi sayangnya Kayla tidak bisa melakukan apa kata Bundanya itu karena pada kenyataanya dirinya telah rusak. Kehormatannya sebagai seorang perempuan sudah direnggut oleh laki-laki yang bahkan bukan suaminya. Dan laki-laki itu adalah dosennya.

Sementara itu, di luar kamar Shilla tampak menghapus air matanya. Dia teringat lagi bagaimana masa lalunya dulu. Untungnya dia memiliki suami yang penuh pengertian dan tanggung jawab seperti Iyel. Dia tidak bisa membayangkan kalau putrinya mengalami nasib yang serupa dengannya.

"Sayang.."

Shilla buru-buru menghapus air matanya saat mendengar suara panggilan Iyel. Suaminya itu sudah berada di depannya dan menatapnya heran.

"Kamu kenapa? Atau Kayla kenapa?" tanya Iyel khawatir. Dia langsung membawa Shilla ke dalam pelukannya. Dia cemas saat melihat Shilla yang tiba-tiba menangis seperti itu. Diusapnya punggung istrinya itu dengan lembut.

"Aku gak apa-apa Yel," sahut Shilla. Dia mengurai pelukan mereka.

"Beneran? gak ada yang disembunyiin kan?" tanya Iyel menyelidik.

"Iya,"

***

Felix baru saja tiba di rumahnya. Dia mengernyitkan kening saat melihat ada seorang wanita bersama Mamanya duduk di ruang tengah.

"Felix, sini dulu sayang. Ini kenalin Tasya anak teman Mama," ujar Winda, Mamanya Felix. Dia berdiri menghampiri Felix dan membawa anaknya ke hadapan wanita tadi.

"Hai Mas, kenalin aku Tasya," ujar wanita itu dengan suara yang dilembut-lembutkan.

"Felix," jawab Felix singkat tanpa minat. Dia terbelalak saat wanita itu mendaratkan kecupan di pipi kanan dan kirinya begitu saja. Wanita itu juga tampak tersenyum manis kepadanya.

Sementara Felix mengernyitkan keningnya. Dia memandangi wanita di depannya yang lumayan cantik dan seksi pula. Tapi sayangnya dia tidak tertarik.

"Sorry, saya harus ke dalam."

"Felix, kamu temenin Tasya dulu!" tegur Winda tak suka dengan sikap anaknya itu. Dia heran karena dari sekian banyak perempuan yang dia kenalkan kepada anaknya itu, tak ada yang bisa memikat hatinya. Padahal umur Felix sudah sangat layak untuk berumah tangga.

TRAPPED BY LECTURER (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang