8. Confused

93.7K 3.6K 72
                                    

"Bapak pikir nikah itu gampang? Kita ini gak saling mencintai pak."

"Banyak di luaran sana pasangan yang menikah tanpa cinta tapi mereka baik-baik aja. Mereka bahkan bisa punya anak. So do we? Kita pun bisa. Bahkan tanpa cinta kita sudah pernah tidur bareng kan? Kita sudah pernah saling menikmati, Jadi apa masalahnya?"

Felix sengaja menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Lalu dia menghadap Kayla.

"Kalau masalahnya ada di pacar kamu, emangnya kamu yakin dia bakal nerima kamu apa adanya setelah tahu kamu gak perawan? Atau kamu yakin dia sebaik yang kamu pikir? Bisa aja 'kan di belakang kamu dia main perempuan"

"Pacar saya gak mungkin kayak gitu pak" bantah Kayla tak terima Abizar dipandang rendah seperti itu. Selama ini yang dia kenal Abizar adalah sosok yang paling baik setelah Ayah dan keluarganya.

"Coba pikir realistis Kayla! Lagian kalau kamu menikah dengan saya rahasia kita aman. gak bakal ada yang tahu kalau kamu sudah gak perawan. Dan kalaupun kamu hamil gara-gara kejadian malam itu, kamu-"

"Saya gak mungkin hamil!" potong Kayla langsung.

Felix menaikan alisnya karena mendengar jawaban Kayla yang terdengar sangat yakin. "Kamu yakin? Padahal saya ngeluarin di dalem loh."

Wajah Kayla memerah mendengar ucapan Felix. Dia jengah sekaligus malu karena Felix membahas itu.

"Stop Pak, jangan bahas malam itu lagi. Saya yakin gak akan hamil. Karena saya minum pil," ujar Kayla yang diangguki Felix./

"Oke, mungkin kamu gak hamil. Tapi tetap masalah utama kamu gak virgin lagi. Kamu bisa bayangin gak gimana jadinya jika orang tua kamu tahu masalah ini? Gimana kecewanya mereka setelah tahu kamu gak perawan?"

"Dan itu semua gara-gara Bapak!" geram Kayla.

"Bukan cuma saya. Malam itu kita melakukannya karena sama-sama suka Kayla. gak ada paksaan sedikit pun. Jadi tolong kamu pikirin baik-baik. Menikah dengan saya dan aib kamu bakal tertutupi. Dan saya pun memiliki calon untuk dikenalkan ke Mama saya. Apalagi yang paling terpenting kita bisa melakukannya lagi kapan pun"

"Jadi ini masih tentang hasrat Bapak itu?" Kayla heran kenapa Felix bisa semesum itu. Yang ada dipikirannya hanyalah cara untuk memuaskan selangkangannya saja.

"C'mon Kayla. Kalau kita menikah gak mungkin 'kan kita gak ngelakuinnya? Saya akan beri kamu waktu untuk memikirkan ini semua. Dan tentunya jika kamu menyetujui hal ini saya akan bantu menyelesaikan skripsi kamu. Saya janji."

Kayla terdiam, dia tidak mungkin menyetujui ide gila dosennya ini. Biar bagaimanapun dia masih memiliki kekasih. Lagi pula apa kata orang tuanya jika dia menikah dengan Felix yang bahkan umur mereka terpaut jauh. Apalagi mengingat Felix adalah dosennya. Yang ada Ayah dan Bundanya malah curiga. Sementara yang mereka tahu kalau dirinya berpacaran dengan Abizar.

***

Kayla mencoba untuk tak menghiraukan ucapan Felix beberapa hari yang lalu. Kini dia datang lagi ke hadapan dosennya itu dengan membawa revisian skripsinya. Tak seperti yang di bayangkan kalau Felix akan mempersulitnya. Dosennya itu bahkan tidak mengomentari apapun dari bab 1 yang telah Kayla revisi. Dan yang lebih mengejutkannya lagi Felix langsung memeriksa keseluruhan naskahnya hingga bab 3. Padahal biasanya hanya sampai satu bab saja. Itu pun sudah sangat patut disyukuri.

"Bab 1 kamu sudah gak ada masalah. Bab 2 juga oke. Cuma perhatikan penulisan footnotenya aja. Terus untuk bab 3 saya rasa kamu perlu mengubah beberapa point pada instrumen penelitian kamu. Disesuaikan dengan perusahaan mana yang mau kamu teliti."

Felix menutup map skripsi Kayla yang telah selesai dia beri tanda pada bagian yang perlu diperbaiki. Lalu dia serahkan kembali kepada Kayla. Dia mengisi buku bimbingan Kayla dengan tanda tangannya.

TRAPPED BY LECTURER (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang