Kayla meneguk ludahnya dengan susah payah. Sepertinya tidak akan ada jalan selain dia harus jujur. Apalagi melihat tatapan Bunda dan Ayahnya yang penuh tanda tanya membuat Kayla semakin takut. Takut akan membuat kecewa kedua orang tuanya.
"Maafin Kayla Bunda." lirih Kayla pelan. Dia pasrah kalau kedua orang tuanya marah kepadanya. Semua ini memang karena kesalahannya. Tangannya menggenggam erat tangan Felix.
"Kayla, jadi kamu....?"
Shilla terasa tak mampu melanjutkan ucapannya lagi. Air mata tertahan di pelupuk matanya. Dia menatap putri yang selama ini dia besarkan dan didik dengan baik agar tidak sama seperti dirinya dulu. Tapi kini semuanya sirna setelah tahu semuanya.
"Kenapa bisa?" tanya Shilla menuntut penjelasan. Suaranya bergetar karena perasaan sesak. Ternyata seperti ini rasanya telah gagal mendidik putrinya sendiri. Dulu dia tidak pernah mengetahui reaksi orang tuanya karena memang orang tuanya telah tiada. Namun Shilla yakin orang tuanya di sana pun pasti kecewa dengan kelakuannya dulu. Rupanya karma itu memang berlaku. Dan kini Kayla merasakan apa yang sama dengan yang dialaminya dulu.
"Maafin Kayla Bunda. Ini semua salah Kayla. Kayla gak bisa jaga diri Kayla dengan baik"
Air mata Shilla semakin keluar membasahi pipinya seiring dengan pengakuan Kayla itu. Dia benar-benar tidak menyangka akan seperti ini jadinya. Semoga saja anaknya yang lain tidak akan mengalami nasib serupa dengan dirinya dan Kayla. Cukup sudah mereka berdua saja. Jangan lagi.
Kayla terdiam saat melihat Bundanya hanya diam sambil menangis. Dadanya sakit melihat Bunda yang telah melahirkannya menangis kecewa seperti itu. Tapi apa mau dikata. Semuanya telah telanjur terjadi.
"Felix orangnya?"
Kayla terdiam dan tidak tahu harus menjawab bagaimana. Ayahnya yang dari tadi diam saja kini sudah mulai angkat bicara. Entah kenapa perasaan Kayla menjadi tidak enak. Apalagi saat suara lembut Ayahnya berubah menjadi berat dan bertanya dengan tajam.
Keterdiaman Kayla ini diartikan iya oleh Iyel.
Hingga suara tarikan kursi berbunyi nyaring mengagetkan mereka semua. Iyel langsung menarik kerah kemeja Felix dan memberikan pukulan di perut suami anaknya itu.
BUGH BUGH BUGH
Tak habis kekagetan Kayla saat Ayahnya memukuli suaminya. Air matanya luruh ketika melihat pancaran mata penuh kekecewaan dari Ayah maupun Bundanya. Dia sebagai anak telah sukses membuat kedua orang tua yang sangat dicintainya merasakan kecewa.
Tapi melihat Ayahnya saat ini memukuli Felix membuat Kayla kembali menangis. Karena ini memang bukan hanya kesalahan Felix. Tapi kesalahannya juga. Dia telah ikut andil dalam kejadian malam itu. Seandainya dia menolak mungkin tidak akan seperti ini jadinya. Apalagi Felix hanya diam saja saat dipukuli Ayahnya. Suaminya itu seolah membiarkan Ayahnya meluapkan kemarahannya.
"Ayah hentikan!" Lerai Kayla berderai air mata. Ayahnya selama ini tak pernah bersikap kasar kepada mereka. Tapi kini dia melihat sendiri Ayahnya memukuli Felix. Hal ini dikarenakan kekecewaan Ayahnya yang teramat dalam pada mereka.
"Dia sudah merusak kamu Kayla! Kenapa kamu masih belain dia?" Marah Iyel.
"Ini bukan salah Mas Felix Ayah. Ini salah Kayla juga. Kayla dijebak." lirih Kayla jujur.
"Dan yang jebak kamu itu dia kan? Dasar brengsek!" Maki Iyel seraya melayangkan tinjunya ke wajah Felix lagi.
BUGH BUGH BUGH
"Ayah tolong hentikan...... Bukan Mas Felix yang jebak Kayla. Dia juga gak tau apa-apa. Kayla mohon Ayah jangan pukulin Mas Felix lagi"
Kayla memeluk Ayahnya dari belakang. Dia tidak tega melihat Felix menanggung sendiri akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan mereka berdua. Sementara Ayahnya masih terlihat sangat emosi. Sedang Shilla menangis tertahan di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED BY LECTURER (REPOST)
RomansWarning 21+ Cerita ini bermula ketika Kayla dipaksa ikut untuk merayakan ulang tahun salah satu temannya yang diadakan di club malam. Pada awalnya dia menolak untuk ikut, namun teman-temannya memaksa. Hingga akhirnya dia menjajakan kakinya di tempat...