20. Proof

81.4K 3.6K 209
                                    

Kayla tak memperdulikan Abizar yang dari tadi berusaha curi-curi pandang kepadanya. Dia terlalu malas meladeni laki-laki yang seperti itu. Untunglah dia cepat disadarkan kalau Abizar bukan laki-laki baik seperti apa yang ada dipikirannya selama ini. Kalau saja tidak, entah sampai kapan dia dibodohi dan dibohongi seperti ini dia tidak tau.

"Mau pakai lauk ini sayang?"

Kayla menoleh ke samping begitu mendengar suara lembut suaminya. Dia tersenyum dan mengangguk saja. Felix pun langsung menyendokkan lauk yang tadi diambilnya ke piring Kayla.

Sementara Abizar semakin panas melihat Felix dan Kayla. Dia masih tidak habis pikir mengapa Kayla bisa menikah dengan omnya. Dia bertambah kesal saat melihat Felix menyapu sudut bibir Kayla untuk membersihkan nasi yang melekat di sana. Dia tidak terima gadisnya diperlakukan seperti itu selain olehnya. Meskipun itu omnya sendiri.

"Makannya pelan-pelan dong sayang. Jadi belepotan kan?" tanya Felix lagi. Dia mengulas senyum kepada keponakannya itu. Jangan pikir dia tidak tahu kalau dari tadi Abizar melirik Kayla. Dia sebagai suami tentunya tidak akan membiarkan keponakannya sekalipun berusaha untuk mendekati Kayla lagi. Apalagi mereka berdua juga sama-sama sudah menikah.

"Iya makasih mas," sahut Kayla tersenyum manis. Entah litu senyum tulus atau hanya untuk membuat Abizar panas Felix tak tau. Tapi dia cukup lega melihat Kayla yang berusaha menghindar dari Abizar. Syukurlah Kayla menerima kenyataan kalau Abizar sudah menikah tanpa niat untuk merebutnya kembali.

Lain halnya dengan Aurel. Dia mendengus kesal saat lagi-lagi melihat Abizar yang terus menatap Kayla. Dia sebagai istri merasa terhina dengan apa yang dilakukan Abizar. Dia pikir setelah mereka menikah, Kayla dan Felix juga menikah, Abizar akan menerima pernikahan mereka. Tapi rupanya dia salah. Abizar masih saja berusaha mendekati Kayla sekalipun statusnya sudah menjadi seorang suami dan Kayla istri orang. Dia tidak akan tinggal diam melihat Kayla bahagia di atas penderitaannya.

"Aurel, ayo dimakan. Jangan diliatin aja" semuanya refleks menoleh ke arah Aurel. Tak terkecuali Felix dan Kayla.

"Iya ma"

***

Makan siang telah selesai. Mereka bersama-sama membereskan perabotan bekas mereka makan. Tak terkecuali dengan Kayla. Dia meraih mangkok kotor dan berniat mengangkatnya menuju tempat cucian kotor. Namun saat dia ingin melangkah, dia tidak tahu kalau Aurel menghalangi jalannya.

PRANGGGGG

Suara pecahan kaca membuat mereka semua terkejut. Mereka pun langsung mendatangi Kayla. Termasuk juga Felix yang langsung menghampiri istrinya itu begitu mendengar suara pecahan. Dia khawatir Kayla kenapa-napa mengingat ada Aurel di sana.

"Sayang, kamu gak apa-apa?" tanya Winda mendekati Kayla yang tersungkur.

"Gak apa-apa kok ma," sahut Kayla seraya menggelengkan kepalanya. Dia menoleh ke arah Aurel yang malah tersenyum sinis tanpa rasa bersalah. Dia tidak mengerti kenapa Aurel bersikap seperti ini kepadanya. Harusnya kalau boleh jujur dia yang marah dan benci pada Aurel. Bukan malah sebaliknya. Karena di sini dia yang lebih dulu pacaran dengan Abizar. Dan Aurel adalah orang ketiga yang datang diantara hubungan mereka. Tetapi yang terlihat seolah dirinyalah yang berusaha merebut Abizar dari Aurel. Dan kini disaat mereka sudah sama-sama menikah pun Aurel masih saja mengusik ketenangan hidupnya. Sebenarnya apa mau perempuan ular itu?

"Ga ada yang luka 'kan sayang?" tanya Felix. Dia langsung membantu Kayla bangun dan berdiri. Dilingkarkannya sebelah tangannya di pinggang Kayla.

"Ga ada kok mas. Tapi mangkoknya jadi pecah" sesal Kayla. Andai saja dia hati-hati dan sadar Aurel ingin mencelakainya mungkin semuanya gak akan seperti ini.

TRAPPED BY LECTURER (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang