19. Everything's gonna be okay

78.5K 3.6K 142
                                    

Kayla pulang ke rumah lebih dulu menggunakan motor maticnya seperti biasa. Sementara Felix masih ada kelas hingga sore nanti. Dia melangkah masuk ke dalam rumah lalu menyalami Mama mertuanya yang lagi bersantai sambil menonton televisi.

"Gimana skripsinya sayang? Felix gak mempersulit kamu kan?" tanya Winda. Dia meminta agar Kayla duduk di sampingnya. Kayla pun menurut dan duduk di sebelah mertuanya itu.

"Alhamdulillah baik kok ma. Mas Felix gak mempersulit sama sekali," jawab Kayla seraya tersenyum.

"Syukurlah. Oh iya kamu pasti belum makan siang kan? Tadi Mama udah masak loh. Kamu makan dulu aja sana," kata Winda lagi.

"Iya makasih ya ma. Kayla mau ke kamar dulu ganti baju"

"Iya sayang," sahut Winda.

Kayla melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan Felix. Dia mengambil pakaiannya dari dalam lemari lalu menggantinya di kamar mandi. Meskipun tidak ada Felix di kamar, namun dia lebih nyaman berganti di sana.

Setelah selesai berganti pakaian, Kayla terduduk di atas tempat tidur. Dia terpikir ucapan Felix kalau dia harus bahagia dan melanjutkan hidupnya seperti biasa. Dia tidak ingin Aurel semakin tertawa melihat kekalahannya. Dia harus menampakkan kepada Aurel kalau dia baik-baik saja tanpa Abizar. Dia bahkan tidak membutuhkan laki-laki yang sudah tega mengkhianatinya selama bertahun-tahun itu.

Kayla menyentuh jari manisnya yang terdapat cincin nikahnya dengan Felix. Dia mengelus cincin itu. Dia berpikir apakah ini memang sudah takdirnya harus menikah dengan Felix dan mengetahui kelakuan Abizar yang sebenarnya?

Apakah Felix memang dikirim untuknya sebagai pengganti Abizar meskipun harus melalui kejadian di klub malam itu? Meskipun mesumnya tidak ketulungan namun Kayla mengakui kalau Felix mempunyai sisi lembut dan perhatian. Apakah dia harus mulai menerima kalau Felix sekarang adalah suaminya?

***

Felix baru saja tiba di rumahnya saat jam menunjukkan pukul empat sore. Dia pun langsung menuju kamarnya untuk menemui Kayla. Rasanya sebentar saja dia tidak melihat Kayla, dia sudah merindukan istri cantiknya itu.

Keningnya mengkerut saat tidak menemukan keberadaan Kayla di dalam kamar mereka. Di kamar mandi pun juga tidak ada. Mendadak Felix diserang rasa panik. Dia pun langsung keluar dari kamar dan menuju dapur. Berharap Kayla ada di sana. Namun nihil, Kayla tidak ada di mana-mana.

"Mikayla, kamu di mana sayang?" tanya Felix mulai cemas. Dia takut terjadi apa-apa dengan istrinya itu. Dia pun berlari keluar untuk mencari Kayla.

Namun dia bisa bernapas lega saat melihat Kayla membuka pintu rumah dari luar. Dia pun langsung menghampiri dan memeluk istrinya itu.

"Kamu dari mana aja sih sayang? Aku dari tadi nyariin kamu," ujar Felix.

Kayla yang baru saja memasuki rumah tentunya bingung melihat Felix yang seperti ini. Dia menoleh ke arah mertuanya karena merasa tidak enak sebab Felix memeluknya erat. Tapi mertuanya hanya tersenyum simpul.

"Aku habis nemenin Mama belanja," jawab Kayla. Felix pun melonggarkan pelukannya. Dia menatap mata Kayla lalu mengecup keningnya.

"Aku kira kamu ke mana. Aku udah takut banget kamu kenapa-napa"

"Kayla gak kenapa-napa kok. Dia sama Mama belanja," kata Winda yang diangguki Felix. Felix melirik ke arah barang bawaan istrinya itu. Dia pun langsung mengambil alihnya dan membawakannya ke dapur.

"Mama senang deh liat Felix yang sekarang. Kalau dulu mana pernah dia mau ngangkat belanjaan kayak gitu. Makasih ya sayang," ujar Winda tulus seraya memeluk Kayla.

TRAPPED BY LECTURER (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang