21. Dummy Birthday

2.7K 434 108
                                    

Rajasa biasanya tidak pernah menunggu-nunggu tanggal 12 di bulan April.

Biasanya ia akan menghabiskan seharian berada di kantor seperti biasa atau kalau sedang libur ia akan berada di Ansan bersama keluarganya.

Tanggal 12 pagi hari, biasanya ia sudah menemukan sup rumput laut buatan ibunya di atas meja. Walaupun ia bekerja, ibunya pasti menyempatkan diri untuk mengantarkan sup itu ke apartemennya.

Tapi tanggal 12 di bulan April tahun ini terasa berbeda.

Rajasa sudah jauh-jauh hari mengajak Jingga pergi bersama.


Bisa kan? | 11.03 AM

11.07 AM | Hari Jumat ini kan?

Iya | 11.07 AM

Awas kalau lo telat lagi! | 11.08 AM

11.08 AM | Ya ampun -_-

11.08 AM | Gue janji gak akan telat

Gue jemput aja ke kantor | 11.10 AM

11.11 AM | Okay ver

Ver? | 11.11 AM

11.12 AM | Driver

*Dor* | 11.12 AM

11.13 AM | Love you too

[Read]


"Hah..." lirih Rajasa sambil mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali.

Dasar Jingga.

Jantung Rajasa sampai terus berdetak tidak karuan hanya karena membaca balasan pesannya. Ia bahkan menghabiskan 10 menit hanya memandangi kolom pesan tanpa bisa membalasnya lagi.

"Gila apa hati orang dimainin gitu." Lirih Rajasa sambil menggeleng sebal.

Setelah itu ia langsung kembali mencoba fokus pada pekerjaannya.

Ingat. Masih ada beberapa hari lagi menuju hari ulang tahunnya.

*****

Jingga terdiam di tempat duduknya sambil berpikir.

Sebentar lagi ulang tahun Rajasa, rasanya aneh kalau ia tidak menyiapkan apapun untuk laki-laki itu. Apalagi kalau mengingat Rajasa yang memberinya banyak hadiah saat ia ulang tahun dua bulan lalu.

Lagi pula Jingga memang tidak pernah memberikan hadiah kepada lak-laki kecuali kakaknya. Itu pun hadiah biasa seperti baju.

Jingga menatap jam di tangannya dan menghela napas. Tubuhnya langsung ia bawa berdiri melangkah keluar ruangan menuju ruang meeting. Tempat para staffnya sudah menunggu.

"Seperti yang sudah kita bahas kemarin, untuk musim panas ini kita akan berkolaborasi dengan member girl group yang terkenal dengan konsep musim panas." Jelas salah satu staffnya.

Jingga mengangguk-angguk mendengar penjelasan rangkuman meeting sebelumnya.

"Ada beberapa yang masuk ke dalam list, kita pilih berdasarkan member yang masuk polling ini, Miss." Lanjut yang lainnya.

Jingga langsung menatap kertas-kertas di depannya dan mengangguk.

"Coba langsung buat proposalnya ke perusahaan supaya mereka bisa langsung menghubungi agensi artis ini." Pinta Jingga.

PaletteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang