Two (2)

16.1K 1.1K 31
                                    

Sebelumnya

Lan Haolin yang memang terbilang genius sangat cepat belajar, kultivasi nya yang semula berada di tahap ke-3 rendah sekarang sudah di tahap ke-9 tingkat tinggi selama 8 bulan. Bahkan Alkimia nya melampaui sang guru yang merupakan ayah angkatnya sendiri.

(O_O)

"Nona muda Meimei sedang berada di kandang binatang, kami sudah berusaha untuk membujuknya tapi Nona muda tidak mau pergi". Sebuah senyum kecil terbesit di bibir Lan Haolin , Qing Chuan yang melihatnya pun ikut tersenyum, bagaimana tidak? Nona mudanya begitu ceria, menggemaskan, hanya Nona Muda yang dapat membuat Miss tersenyum walaupun hanya seulas.

"Hah biarkan saja anak itu, nanti juga ia pulang sendiri. Ah ya, saya punya tugas untukmu, perintahkan tim divisi terbaik untuk mengintai kediaman Jendral Wang, Ayahku. "
Qing Chuan yang mendengarnya pun tersedak. Bagaimana tidak? Ini Miss pasti ingin balas dendam, ya itu pasti.
Tentunya mereka yang terpercaya sudah mengetahui asal usul Lan Haolin.

"Baik Miss. Apa Miss sendiri ada rencana ? Jika saya boleh tahu. "
Haolin tersenyum smirk. "Haha nanti kamu akan tahu, dan ya gunakan kesempatan sebaik mungkin untuk mengacaukan kediaman itu, tetapi jangan menyentuh nenekku". Karna hanya dia yang menyayangiku di kediaman itu, dulu saat kejadian itu ia sedang pergi ke kuil jauh di luar kota. Oleh sebab itu kakaknya Wang Mimi berani bertindak, sebab tanpa dukungan  nenek, saya mungkin sudah mati sejak dahulu.

"Baik Miss, apa ada lagi yang dibutuhkan? Jika tidak saya permisi". " Oh satu lagi saya ingin kamu menyelidiki rencana apa yang sedang mereka ( Sekte Luhur Abadi) lakukan, saya ingin beritanya besok pagi". Lan Haolin yang sedang memberikan perintah terganggu oleh suara anak kecil, suaranya menggemaskan, imut, seperti rupanya. "Ibunda... Ibunda.. Mei haus, mau mimi".

Pembicaraan mereka pun terhenti. Dirasa tidak ingin mengganggu, Qing Chuan pamit undur diri.

" Ibunda... Mei haus mau mimi " Rengek Mei yang wajahnya terlihat mengantuk yang pasti super duper imut. "Sini sayang, kamu tidur dahulu ibunda mau buat minumnya dulu ya". Saat ingin beranjak, lengannya ditarik oleh Mei " Mei gak mau minum itu, Mei maunya mimi Asi".

"Tapikan Mei'er kemarin sudah janji sama ibunda tidak akan mimi Asi lagi, kenapa sekarang berubah? " Mimik wajah Lan Haolin memelas, dan bingung. "Mmm mimi yang lain gak enak, Mei sukanya mimi Ibunda aja, ya ya". Umur Lan Meimei menginjak empat tahun, ia sebenarnya sudah harus lepas Asi, namun anaknya itu sangat tidak suka minuman yang lain, entah mirip siapa. Terpaksa ia susui, karna jika tidak, ia akan terus menangis, bahkan tidak mau makan.

"Haeuhh... Yasudah sini sayang tidurnya"... Seketika raut wajah Meimei terlihat ceria " Sayang ibunda" . Lan Haolin sangat menyayangi anaknya, walaupun ia tidak tahu rupa ayahnya, namun ia  ingat jika di bahu kanan pria 'pengemis' itu terdapat tanda lahir berupa teratai hitam. Sama dengan tanda yang dimiliki oleh Mei.

Sudah waktunya pembalasan...

(O_O)

Tiga hari kemudian

"Haha selamat datang Miss Lan, silahkan masuk, guru sudah menunggu anda". Ucap salah satu tetua. Lan Haolin memandang sekitarnya hmm tidak buruk.

Setelah sampai di aula Sekte, Lan Haolin pun maju memberi salam, namun tidak membungkuk, karna prinsipnya 'Tidak perlu merendah untuk orang rendah'. Ini berarti Lan Haolin menganggap orang-orang Sekte Luhur Abadi rendah.

Lan Hao LinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang