Twenty Seven (27)

5.5K 624 98
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa 🌟 nya!
.
.
.
.
.

Berita mengenai Lan Haolin lagi-lagi menjadi perbincangan hangat. Namun kali ini berbeda dengan topik biasanya yang mengena ketidakmampuannya, namun kali ini melainkan tentang kehebatannya dalam memanah. Seluruh rakyat ikut senang mendengar hal itu. Bagaimana pun Lan Haolin adalah Putri Jendral dari Tianwu. Reputasinya sebagai anak Jendral suatu negara haruslah memiliki positif.

Sepertinya nama Lan Haolin akan melambung pesat , oh tidak. Memang namanya sudah terkenal sebelumnya walaupun wajahnya tidak atau jarang dikenali orang.

Untungnya perbincangan itu tidak menyangkut pautkan dengan teknik memanahnya. Semua orang tidak ada yang tahu, hanya kalangan tertentu.

Disaat semua orang membicarakan bakat Lan Haolin dalam memanah, seseorang sungguh benci mendengarnya. Dia benar-benar membencinya.

"Ibu bagaimana si jalang itu bisa memanah bu?!! Dia itu sampah! Tidak mungkin lebih baik dariku, dia bahkan menginginkan harta bu!"

Memang selepas perjamuan selesai, dia menceritakan semuanya pada ibunya. Hanya ibunya.

Zhen Yu yang mendengar cerita putrinya awalnya dianggap lelucon olehnya. Dia sangat tidak mempercayai hal itu. Lan Haolin adalah sampah nomor satu, dia tidak berbakat dalam hal apapun. Baru setelah berita itu menyebar ia akhirnya percaya.

"Tenanglah, sudah satu minggu berlalu tapi anak itu tidak menunjukkan batang hidungnya yang berarti dia hanya menakut-nakuti mu Mi'er. Percayalah selama masih ada ibumu, dia tidak akan pernah memiliki sepeserpun kebahagiaan" Sorot mata Zhen Yu menandakan kebencian yang amat dalam.

Wang Mimi mengangguk. Ibunya benar, setelah seminggu Wang Haolin belum muncul itu artinya dia hanya ingin membuat citraku rusak. Sialan si jalang itu!!

Giginya bergeletuk memikirkan kejadian tempo itu.

"Tapi bu, dia dihukum oleh Permaisuri makanya dia tidak muncul. Jika masa hukumannya sudah selesai bagaiamana bu?" Tanyanya khawatir.

Zhen Yu menghela nafas.

"Untuk saat ini lebih baik kamu diam saja dan sering mengunjungi Ayahmu. Berita ini pasti membuat dia senang dengan anak itu. Hal itulah yang tidak boleh terjadi"  Ia pun membelai rambut putrinya.

Wang Mimi mencerna sejenak ucapan Zhen Yu. Ibunya benar. Ayahnya pasti akan menemui Wang Haolin. Tidak bisa dibiarkan!

Wang Mimi mengangguk. Dia harus mencegah Ayahnya menemui si sialan itu.

Lan Haolin seminggu ini tidak muncul tentu saja dikarenakan dia harus menjalani hukuman dari Permaisuri Mu Reya.

Tentu readers pasti ingat :v

Dayang Bao --dayang tua Istana-- yang mengajari tata krama para Pangeran maupun Putri kini bersungut heran. Pasalnya Nona ini sudah sangat baik dari segi pengucapan, gerak-geriknya bahkan sikapnya pun tidak ada yang salah. Dia bingung sekali, bagaimana mungkin mata Permaisuri salah menilai seseorang. Putri kedua Jendral Wang ini sudah sangat sempurna dalam segala hal. Dia tidak melihat satu kesalahan selama seminggu ini.

Dayang Bao memang baru pertama kali melihat Lan Haolin. Selama ini dia jarang keluar Istana dikarnakan kesibukannya mengajari tata krama yang ada di Istana pada para penghuni baru seperti Selir Kaisar.

"Nah guniang hari ini kita belajar aturan dan larangan yang ada di dalam Istana. Pertama anda harus mengucap salam ketika Anda bertemu dengan Kaisar, Permaisuri , para Pangeran bahkan seorang Selir. Kedua anda harus bla bla bla"

Lan Hao LinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang