Twenty Four (24)

6.2K 667 84
                                    

"Oh ya? Beritahu aku seseorang yang pernah dia bunuh?" Lan Haolin tidak terkejut, membunuh sudah sering dia lakukan, jadi dia biasa saja.

"Ibuku"

Happy reading! Jangan lupa pencet 🌟 nya!!!!
.
.
.
.
.

Wajah Riu Wang mengeras ketika dia membicarakan pembunuh ibunya.

"E-eh maaf aku tidak bermaksud"  Ucap Lan Haolin tidak enak hati.

Riu Wang menetralkan ekspresi wajahnya kemudian dia mengelus rambut Lan Haolin yang berada di sampingnya.

"Tidak apa-apa itu semua hanya masa lalu. Sudah cukup aku kehilangan seseorang yang aku sayangi, tidak untuk kedua kalinya" Ucapnya sambil menatap mata Lan Haolin dalam.

Perlahan Riu Wang mendekatkan dirinya. Mereka berdua saling menatap mengagumi satu sama lain. Yang satu dengan tatapan lembut penuh cintanya, yang satu lagi dengan tatapan lugunya.

Lan Haolin turut terbuai akan tatapan lembut penuh cinta. Kini tidak ada lagi jarak diantara keduanya.  Riu Wang mendekap wajah Lan Haolin dengan kedua tangannya. Wajahnya ia miring kan dan menutup matanya.

Cup

Mengecup bibir pink alami itu lama. Kecupan itu lama kelamaan berubah menjadi lemutan. Tangan kiri Riu Wang menarik punggung Lan Haolin, semakin merapatkan tubuh keduanya. Dan membawa Lan Haolin ke pangukannya.

Ketulusan, kerinduan, kekhawatiran, cinta dan kasih sayang yang dimiliki Riu Wang ia tumpahkan dalam ciuman itu.


Sedangkan Lan Haolin, dia terpaku namun dia juga terbuai akan perlakuan lembut Riu Wang, ia pun kemudian menyambut ciuman itu tanpa ragu-ragu. Dan mengalungkan tangannya pada leher Riu Wang.

Riu Wang tersenyum di tengah lemutan itu.

Perasaan keduanya membuncah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan keduanya membuncah. Menghadirkan semangat baru dan juga kelanjutan hubungan mereka.

"Mmh"

Mendengar erangan Lan Haolin membuat Riu Wang semakin bersemangat dan semakin memperdalam kegiatan mereka. "Buka mulutmu sayang" Ucap Riu Wang serak.

Lan Haolin pun menurutinya, melancarkan akses lidah Riu Wang untuk masuk menjelajahi mulutnya. Dan terjadilah pertukaran saliva diantara keduanya. 🌚

Lan Hao LinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang