Chapter 21

226 4 0
                                    

"Mamih, Danies! jangan gangguin aku" teriak gue yang di gangguin mamih dan Danies.

Masa mereka ilangin sepatu gue.

"No, i'm not bro, hmphhh" ucapnya sembari menahan tawa.

Bohong abis.

"God, cepet kembaliin, aku mau sekolah Dan" ucap gue.

"Okay, fine, nih sepatunya" Danies nyodorin sepatu gue, huh untung ga di rusakin.

"Mamih, aku berangkat ya, byebye"

Gue langsung menuju sepedah, eits, kalau anak gaul pake mobik dong.

"Mih hari ini aku pake mobil ya" ucap gue saat balik ke ruang makan.

"Ya, itu ambil kuncinya di rak garasi, eh, titip salam ya ke Lana, cepet sembuh"

Gue ngangguj dan mencium pipi mamih, lalu mengacak rambut ade gue.

Mulai sekarang, li harus jadi anak gaul, kece, jangan kutu buku!

Lo udah janji sama Lana.

-----------------

"Oyy, Vin, nanti pulang sekolah latihan basket dulu ya" teriak Tero.

"Sip, Ro" ucap gue.

Hebat kan gue, udah tau nama semua anak basket, yaiyalah di kasih tau Dri.

Ah! gue harus ke ruang guru dulu kayaknya.

"Permisi pak, saya boleh minjam speakernya sebentar, ada yang mau saya sampaikan kepada anak-anak" ucap gue saat ada guru.

"Ohiya Davin, silahkan"

Gue memencet tombol on/off, dan menyalah speaker.

"Cek, pagi semuanya, maaf ganggu waktu kalian sebentar, tapi gue cuman mau bilang, mulai sekarang Alana, ya, yang dulunya ketua teater, sama anggota osis kita, ga bakalan sekolah lagi, gue tau kalian pasti bertanya-tanya kenapa, gue juga sama kayak gitu, tapi sampai sekarang gue pun ga tau alasannya apa" jeda gue.

"Tapi kalau kalian mau liat dia, ke rumah sakit aja ya, atau bisa nanti bareng gue pulangnya, terimakasih atas perhatiannya"

Gue mematikan speaker.

Kayaknya keluar ruang guru banyak yang natap gue dengan tatapan bertanya deh.

"Davin, Lana sakit apa?" Tanya guru gue.

"Sampai sekarang belum tau pak, permisi pak" ucap gue seraya pergi keluar ruang guru.

Gue berjalan menuju kelas.

Kerasa sama gue, banyak pasang mata yang liat ke gue, ga enak rasanya, perhatian semua orang teralih ke lo.

Gue mempercepat jalan gue.

Sampai ada orang yang halangin gue jalan, gue berhenti jalan saat itu juga.

"Lana kenapa?" Tanya orang itu.

Gue diem, udah tau gue ga tau jawaban dari pertanyaan dia.

"Davin! jawab gue"

Euh, ini sih si Dri, kedengeran dari suaranya.

"Buat apa gue jawab orang yang udah ga butuh Lana? Masih banyak orang yang butuh jawaban dari pertanyaan lo tadi, yang pasti bikan lo yang butuh" ucap gue santai.

Tanpa ada satu nada pun yang naik.

"Gue butuh jawaban itu tolil!" ucapnya kesel.

Serah, lo mau marah, mau kesel, gue tau apa yang terjadi sama lo dan Lana.

Gue lanjut jalan, males lama-lama ladenin dia, ga ada gunanya.

--------------------

Setelah gue latihan basket, jadi banyak yang kenal sama gue, terutama cewe-cewe yang mantengin anak basket di kursi lapangan.

"Vin, kita mau ikut li ke RS okay, lo naik apa?" Tanya Hidan.

Anak basket juga sih.

"Tuh di ujung parkiran mobil, naik mobil gue, nanti lo bayar uang bensin" ucao gue sembari mendrible bola basket.

"Sontoloyo lu, jiahahaha"

Gue tertawa karena omongannya yang asing di telinga gue.

Ngakak aja dengernya.

"Nih kuncinya" ucap gue sembari melempar kunci mobil gue ke Hidan.

"Sip bos, si Dri ikut katanya, biasa mantan pacar sakit, masih suka dia, ya ga bro" gue mengangguk tanda setuju.

-------------------------

Gue sedari tadi cuman nunggu di balkon, entah apa yang mereka omongin di dalem.

Males dengerin, dan males ladenin.

"Davin! temen-temen kamu mau pada pulang nih" teriak bunda dari dalem.

"Iya bun"

Gue masuk ke kamar.

"Makasih bro udah dateng" ucap gue saat di ambang pintu.

"Sip, duluan" ucap semuanya.

Tunggu, kok kayak yang kurang soh? Ada satu orang yang ga ada.

Gue berjalan menuju meja deket balkon dan bingo! Dri lahi ngobrol sama ayah, ahelah.

Loh? Kok Lana di ruang TV sih?

"Lan, kok di ruang TV sih kamu?" Tanya gue.

"Sini duduk bareng aku, gapapa bosen aja di tempat tidur mulu, banyak selang ini itu lagi, huh" ucapnya.

Ckckck, Lana-Lana.

Gue duduk di sebelahnya.

"Ini selang apa Lan?" Tanya gue.

"Ini? Liat di hidung aku ada selang, katanya sih ngebantu pernapasan, entah lah, eh Vin foto yuu"

Itu narsisnya masih ada aja, gimana sih tuh anak.

Gue menggelengkan kepala.

"Ayolahh, nih pake hp aku aja" ucap Lana sembari menyodorkan hpnya ke gue.

"Okay"

Dia mendekat ke gue.

Deg!

Jantung lo biasa aja dong, ga usah alay deh.

"Duck face"

"Ga"

"Davin!"

"Ga mau Lana"

"Yaudah deh terserah"

Cklek. Foto pertama jadi.

Sampai 4 foto jadi, sejak kapan coba gue suka selfieee!

"Kenapa ya semua cowo itu sama aja, sama-sama nyakitin hati" ucap Lana sembari memainkan hpnya.

"Siapa yang suruh lo nyobain semua cowo Lann!" ucap gue penuh dengan emosi.

Dia tertawa lalu mencium pipi gue.

Huu, ga bakalan cuci muka seabad kayaknya nih.

--------------//-------------

Di mulmed ada foto Davin sama Lana okayy, love ya.

Changed MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang