Chapter 25

194 4 0
                                    

Author's POV

Setelah beberapa hari dari kejadian yang mereka sebenarnya tidak mengingimkan itu, tapi kejadian juga.

Ya, Gavrila Ananta Auliti, mulai sekarang sudah tidak ada di bawah naungan langit yang biru dan menginjak tanah, Gavrila Ananta Auliti sudah tidak bisa melakukan aktivitas kesehariannya, Gavrila Ananta Auliti sudah tidak ada di dunia ini.

Di sisi lain ada Davin yang sedang memperhatikan laptop pacarnya itu, yap, semenjak Nanta meninggal dunia, dia di beri beberapa gadget milik Nanta.

"Hai, Davin, kalau kamu udah liat ini berarti aku udah ga ada" ucapannya membuat Davin diam.

Video itu sudah Davin ulang berkali-kali, tanpa rasa bosan ia memutar video itu terus-menerus.

"Kamu cowo yang udah rubah hidup aku loh, ihihi aku kalau di rumah selalu sendiri, ya, gini lah orang yang ga punya orang istimewa, terkadang aku berpikir, aku ingin banget nyusul orang tua aku, ya ke alam lain, tapi, semenjak kamu nembak aku, aku tau, masih ada yang butuhin aku"

Muka seseorang di video itu sangat ceria, berbeda dengan kesehariannya yang mungkin kalian sangka ia adalah orang yang sudah berubah dan menjadi sombong tetapi di balik itu semua ia masih Gavrila Ananta Auliti yang polos dan lugu.

"Aku tau aku salah Nan" sesal Davin.

"Aku juga tau kalau kamu sekarang lagi nyesel kan? Ga usah nyesel, aku yang nyesel malah, kenapa bisa berubah segini sombongnya, tapi di balik itu semua, aku punya penyakit loh, penyakitnya ga terlalu parah sih, cuman jantung bocor, bodohnya aku malah ikut cheers, itu sama aja aku bunuh diri kan? Emang, dengan perlahan tapi pasti, jantung aku makin melemah, dan mau jantung aku melemah, mau ngga, perasaan aku ke kamu ga bakalan melemah ke kamu" video itupun selesai, di akhiri dengan senyuman Nanta.

Davin mengacak rambutnya, dia menyesal karena telah mempermainkan hati Nanta.

"Kenapa penyesalan datengnya terakhir sih?!" teriak Davin, tanpa sadar di ambang pintu sudah ada Lana yang sedari tadi melihat ke arah Davin.

Yap, sahabatnya itu sangat merasa kasihan melihat Davin seperti yang tidak punya tujuan hidup lagi.

-------------------

Davin POV

Nanta meninggal, ya gue tau, Nanta udah ga ada di dunia, tapi dia selalu ada di kehidupan gue dan pikiran gue.

Sebenernya gue ga tau kenapa, semenjak dia meninggal, hidup gue jadi item, ya jadi gelap, ga ada orang yang butuhin gue lagi.

Gue ga tau kenapa tapi ya, gue rasa cuman Nanta aja yang butuhin gue.

"Vin?" Ucap seseorang.

Gue membalikkan badan.

"Kamu gapapa?" Tanyanya.

"Kamu gila atau gimana? Setelah aku kehilangan orang yang satu-satunya ngebutuhin aku, dan sekarang kamu masih nanya aku apa aku baik-baik aja!?" Bentak gue.

Dia terlihat kaget dan menautkan alisnya.

"Kamu pikir aku ga butuh kamu?! kamu pikir cuman ade kel-"

"Namanya Nanta" potong gue.

Lana tersenyum ke gue.

"Makasih udah ngasih tau, iya menurut kamu Nanta aja yang butuh kamu? Ngga Vin, mamih, ayah, bunda, dan aku, ya, aku butuh kamu, dan aku yakin kamu ga butuh aku, kan kamu butuhnya Nanta, sampai videonya diulang-ulang terus, sampai ga mau lepas dari hpnya, ehm karena itu, aku pikir, aku ikut ayah ke Qatar, jaga diri kamu Vin"

Jangan pergi please, gue juga butuh lo Lan.

"Kapan?" Tanya gue ketus.

"Aku yakin kamu ga perlu tau Vin" ucapnya lalu memeluk gue.

"Yang perlu kamu tau, setiap tahun, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, aku selalu sayanh sama kamu, karena sayang ga perlu di omongin, hanya perlu kita rasakan, dan kita perhatikan orang yang kita sayang" jedanya, "Ini sayang lebih dari sekedar sahabat"

Gue langsung balas memeluknya, yap, sekarang gue kehilangan 2 orang cewe yang udah terlanjur gue sayang.

"Yaudah, baik-baik ya, mungkin aku pulang pas kamu udah punya anak" Lana langsung melepas pelukannya dan berjalan pergi menuju entah kemana.

Sedari tadi dia berbicara gue ga menjawab apapun, gue speechless, gue ga tau harus ngomong apa.

Gue berlari ke bawah.

"Bodoh lo kak, lo biarin cewe yang lo suka pergi? What you think? are you pretend stupid or really stupid?" Danies yang ada dia sebelah Vier.

Gue emang bodoh, gue tau itu Danies.

---------------//-------------

Maafin ya ga ngefeel ya? Maafin uhuhu, udah ga jago nulis, nulis di hp lagi, jadi maaf, btw love yaa.

Changed MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang