Yeonjun memarkirkan sepeda motor kesayangan nara di parkiran basement apartement yang cukup ternama di kota ini.
Ia mengunci motornya dan berjalan menuju lift lalu memencet tombol panah ke atas.
Pintu lift pun terbuka, mempersilahkan yeonjun masuk untuk mempercepat langkahnya menuju unit apartement milik orang tuanya.
Yeonjun memencet tombol angka 9, lantai dimana unit milik orang tuanya terletak.
Ting!
Suara pintu lift terbuka. Yeonjun melangkahkan kakinya keluar dari lift dan menuju unit nomor 11. Ia memencet password yang tidak lain adalah gabungan dari tanggal lahir ibunya, dia, dan juga kakaknya.
"Ck, kenapa mama ga ganti passwordnya aja sih." kesalnya.
Yeonjun melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartement ibunya itu dan ternyata disuguhi seseorang yang tidak ingin dia lihat di ruang tamunya.
"Ngapain lo di sini?" tanya yeonjun dengan nada sedikit ngegas.
"Suka-suka gue, gak boleh gue berkunjung ke nyokap gue?" jawab orang itu.
"Tolol, gak tau malu." kata yeonjun sambil berlalu menuju kamarnya.
"Thank you, you too."
Yeonjun tidak peduli dan memilih untuk mengemas barang yang akan ia bawa untuk bekal seminggu ke depan.
"Almamater, kemeja putih, kemeja merah, kemeja biru, baju batik, terus apa lagi yahh.." monolognya sambil melemparkan baju-baju yang ia sebutkan tadi ke atas kasurnya. "Ah.. Kaos 2, sama celana olahraga 2. Dah.. Beres." katanya sambil tersenyum puas.
Yeonjun lalu melipat baju-bajunya dan memasukkannya ke dalam ransel. Tidak sengaja, saat mengambil koper ia melihat fotonya bersama orang tadi. Foto dengan pose mereka tersenyum bahagia. Seperti kakak-adik selayaknya.
Berbeda dengan situasinya sekarang. Ia malah muak bahkan hanya untuk menyebutkan nama orang itu.
"Ah.. Gue gak ngerti kenapa harus jadi gini kondisinya." gumamnya sambil menatap foto itu dengan tatapan sendu.
Cukup lama yeonjun menatap foto itu, akhirnya ia menghela nafas dan mengalihkan perhatiannya ke arah lain.
Seakan teringat sesuatu, yeonjun membuka hp-nya untuk mengecek notifikasi. Ternyata benar, Nara mencarinya. Akhirnya yeonjun mengetik sesuatu kepada Nara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*abaikan tanggal dan waktunya plis gue males ngedit haha
Setidaknya, itulah alasan yeonjun supaya Nara tidak khawatir. Sebenarnya, yeonjun hanya ingin memejamkan matanya sebentar dan melupakan fakta bahwa keluarganya sedang kacau.
***
Tanpa sadar, ternyata yeonjun memejamkan mata terlalu lama. Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dimana ini artinya para panitia sudah berkumpul.