35

249 24 4
                                    

Nara sedang merenung di kamar kosnya teman Jaemin, kenapa? Karena dia sedang menemani Zela yang menunggu Jaemin latihan.

Pikiran Nara sebenarnya ruwet oleh banyak hal.

Perkataan Namjoon dan Jimin tempo hari yang sebenernya gak ada faedahnya, hubungannya dengan Yeonjun juga Hyunjin, semuanya terasa begitu sempurna untuk memecah belah ketenangan Nara.

Nara bingung, untuk masalah hubungannya dengan Hyunjin, Yeonjun tidak keberatan, sepertinya. Tapi ia bingung saat Hyunjin tahu bahwa ternyata Nara punya pacar.

Tunggu sebentar, bukannya itu malah lebih bagus?

Tapi entahlah, mungkin Nara sudah sedikit menaruh perasaan pada Hyunjin.

Apa itu wajar? Chatting setiap hari bagaikan pasangan kekasih, video call juga free call ketika sempat.

Zela yang sadar akan tingkah temannya itu tak ragu untuk bertanya.

"Kenapa sih, Ra?" -Zela

Nara tidak menjawab, ia hanya memainkan jari-jarinya sambil menatap atap kamar ini.

"Handphone lu geter tuh. Ada telepon." Kata Zela selanjutnya, hal ini membuat Nara bangkit meraih handphone-nya dan mengangkat telepon itu.

"Siapa?" tanya Zela lagi.

"Hyunjin."

Zela hanya menghela nafas menyimak kelakuan sahabatnya yang mungkin persis dengan kelakuannya dulu sebelum dan sesudah bertemu Jaemin.

Nara mengangkat panggilan video dari Hyunjin. Ia hanya terdiam menyimak Hyunjin yang ternyata menelponnya ketika sedang ada kelas.

Iya, Hyunjin memperkenalkan Nara pada teman yang di sebelahnya.

"Jadi ini cewek lu, Jin? Mana oy mukanya gak keliatan." kata cowok itu.
"Ra, woyy." -Hyunjin.

"Lagi kelas?" yaa Nara hanya meresponnya seperti itu.

"Iya hehe." Jawab Hyunjin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu kembali dengan kesibukannya mencatat materi--sepertinya.

"Gaada dosen emang?"

"Enggak, dong. Serasa di prank aku. Katanya masuk jam segini, mana cuma satu matkul tapi dosennya gak dateng-dateng."

Lah terus Hyunjin nyatet apa dodol?!

Dilihat kembali, Hyunjin sibuk dengan teman-temannya lagi. Akhirnya Nara memutuskan untuk mengakhiri telpon dari Hyunjin karena suara Jaemin beserta teman-temannya mulai mendekat.

Jadi Jaemin dan teman-temannya itu satu jurusan dengan Yeonjun, dan beberapa dari mereka juga kenal dengan Yeonjun. Makanya bisa gawat kalo Nara ke gep mereka, dan mereka laporan ke Yeonjun.

"Udah telponannya?" tanya Zela.

Nara mengisyaratkan Zela untuk diam karena khawatir hal di atas tadi terjadi. Zela hanya mengangguk paham.

"Yeonjun latihan?" tanya Zela lagi.

"Gak tahu. Dari pagi chat gue belum dibales lagi."

"Yeonjun tuh maunya apa sih.. Sahabat gue malah diginiin. Kok gue kesel sih, ra?" -Zela.

"Sekesel-keselnya lo ngeliat gue di dinginin Yeonjun, tetep aja rasa kesel lo sama rasa sayang gue ke Yeonjun tuh masih gedean rasa sayang gue ke Yeonjun." -Nara.

"Najis bucin dah. Bucin sama bego itu beda tipis." -Zela.

"Yang jelas.. Gue sayang sama Yeonjun." -Nara.

dingin [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang