14 nasi goreng

504 35 9
                                    

Setelah kejadian tadi, gue sama yeonjun sama-sama diem, awalnya.
Sebagai cewek, jujur dicium cowo tanpa status gue ngerasa jijik sama diri sendiri.

Tadipun, gue sempet debat sama yeonjun masalah kepastian.

"Aku gak suka, kamu cium tapi kita gak ada hubungan apa-apa. Aku takut, kamu ninggalin aku kaya cowo yang udah-udah. Karena jujur.. Aku pernah diposisi itu."

Gue kalo udah ngomong 'aku-kamu' itu sebenernya rada ngode hehe.

"Aku bukan gak akan kasih kamu kepastian, tapi belum, ra. Sabar."

Gue lucu, gue diem.g

Hening lagi.

Doyan hening emang.

Gak lama ternyata hp gue ada notif. Bang namjoon nelpon.

"Ra, lagi dimana?"

Mampus gue harus jawab apa? Masa di apartemen nya gebetan?

"Lagi di rumah temen, bang. Kenapa emang?"

"Hah? Sekarang banget"

"Ohh yaudah. Gue bentar lagi balik, ko."

"Oke bang"

"Siaaappp."

"Iya abangkuuu"

"Iya dadah."

"Loveyou too."

Bang namjoon pun menutup telponnya dan gue memasukkan hp gue ke saku lagi.

"Siapa?" tanya yeonjun.

"Abang gue."

"Ada apa?"

"Dia mau ke kosan. Makanya gue harus buru-buru balik ini."

"Ada apaan emang?"

Sebenernya gue juga kaget disaat abang gue tiba-tiba jauh-jauh nyamperin gue ke kosan. Takut ada sesuatu yang buruk terjadi. Tapi, gue harus berusaha positive thinking dulu.

"Gak tau, kangen adeknya yang satu ini mungkin."

"Ck, yaudah. Mau balik sekarang? Udah mau malem juga ini."

"Kakak ngusir?" tanya gue.

"Bukan ngusir, kan abang lo katanya mau ke kosan."

"Iya juga ya. Yaudah gue balik aja sekarang." gue siap-siap buat balik dan ngecek barang kali ada swsuatu yang ketinggalan.

"Gue anterin." kata yeonjun tiba-tiba.

Gue kaget, dia udah di rumah, dia udah enak tinggal rebahan, malah mau anterin gue dulu. "Eh? Gak apa-apa emang?"

"Nggak, khawatir juga takut lo kenapa-kenapa di jalan."

Yeonjun ngeraih jaket, kunci motor dan helm-nya. "Yuk."

Gue ngangguk dan ngeraih kunci motor yang ada di meja.

Gue dan yeonjun pun turun ke parkiran dan balik ke kosan gue.

***

Sekitar 10 menit perjalanan, yeonjun tiba-tiba ngeberhentiin motornya dan nyuruh gue berhenti.

"Kenapa, kak?" tanya gue heran karena tiba-tiba banget yeonjun berhenti.

"Laper gak? Mau makan dulu?"

Gue mikir sejenak. Mungkin gue lapar karena perut gue udah dirasa gak enak. Guepun ngangguk. "Ayo, kita makan dulu aja."

"Yaudah gue cari dulu tempat. Ayok jalan."

Sepanjang perjalanan sebenernya banyak tukang nasi goreng yang deketan, tapi gue heran yeonjun kenapa gak berhenti-berhenti. Dia malah kayak orang ngelamun sepanjang perjalanan.

dingin [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang