dingin [tamat]

40 tentang yeonjun

BUDAYAKAN VOTE BIAR AKU SEMANGAT TERUS UP NYA😭💖

***

*NARA'S POINT OF VIEW*

"Taehyung."

Gue meraih uluran tangan itu lalu berjabatan tangan sama orang yang sebenernya udah gue kenal dari jauh jauh hari, bulan, malah tahun. "Nara, pacar Yeonjun."

Gue menekan kalimat 'pacar Yeonjun', agar Taehyung sadar, bahwa gue adalah pacar dari seseorang yang tanpa gue sangka dia adalah adik dari orang yang pernah ngehancurin hati gue.

"Kakak-kakak, udahan dong salamannya. Kak Tae, ayok pulang ini udah larut banget. Shilla besok ujian."

Untungnya, Shilla menginterupsi kita berdua.

Taehyung melepaskan jabatan tangannya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "aa--iya hayuk." katanya sambil berlalu.

"Kak, aku pulang dulu yah. Bilang abang, Shilla duluan soalnya udah ngantuk banget. Kakak nunggu abangnya hati-hati, yah. Kalau kemaleman, kakak pulang aja. Abang biarin sendiri, udah gede ini." oceh Shilla. "Aku pamit. Assalamu'alaikum."

Akhirnya, Shilla dan Taehyung pergi dari tempat mereka berdiri, meninggalkan gue yang masih gak bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Siapa Taehyung, siapa Yeonjun, siapa Shilla.

Dilihat dari namanya, Yeonjun dan Shilla bermarga Choi dan Taehyung bermarga Kim. Jadi, gimana bisa mereka ternyata adalah adik-kakak? Apa Taehyung anak pungut Tuan Choi?:(

"Ra?"

"Nara?"

Gue mengerejap kaget. Nayu menyadarkan gue dari lamunan.

"Kenapa, sih? Ngelamun mulu."

Gue menggeleng.

"Yang tadi siapa, sih? Kok bisa bikin lo keliatan sebegitu kagetnya?" tanya Nayu.

Oh, please. Haruskah gue jujur? Atau gue tutupin dulu aja?

"Gue gak tahu dia siapa.." kata gue menggantung kalimat gue. Nayu masih di posisi menunggu apa yang bakal gue katakan, "..tapi gue kenal orang yang tadi katanya 'kakaknya Shilla' dan pacar gue."

Nayu mengerenyitkan dahinya, ia kelihatan bingung dengan perkataan gue. "Maksudnya?"

Gue menatap Nayu, "lo inget gak kalo gue pernah cerita tentang ditolak cowok?"

"Emang lo pernah nyerita?" Nayu malah nanya balik, gak ada akhlak emang:(

"Kagak tahu juga sih." Yaaaa tapinya gue juga lupa hehe.

"Yeuuu taik. Yaudah ceritain aja sekarang." pinta Nayu.

Gue menghela nafas berat, "jadi gue---"

"Ayy, Shilla mana?"

Belum juga gue ngomong, seseorang menginterupsi gue. Ya, siapa lagi yang manggil gue 'ayy' selain pacar gue?

"Shilla udah pulang." jawab gue singkat. Jujur gue ada di posisi bimbang banget harus bersikap gimana ke Yeonjun.

"Lah? Sama siapa?" tanya Yeonjun.

Gue malas jawab pertanyaan Yeonjun, jadi gue mengalihkan topik pembicaraan. "Mau ke kosan dulu, gak? Gue mau ngomong?"

Yeonjun keliatan berpikir.

Beberapa detik setelah Yeonjun menimbang-nimbang, akhirnya Yeonjun mengangguk. "Boleh, ayok."

"Bawa motor, gak?" tanya gue.

"Enggak, motor gue di kosan Soobin hehe." -Yeonjun

"Yaudah pake motor gue." kata gue sambil menyerhkan kunci motor dengan gantungan owl, favorit gue.