Ekstra Part

271 30 22
                                    

DOUBLE UPDATE HEHE

***


Sudah satu bulan sejak Nara dan Yeonjun 'mungkin' resmi putus. Nara yang semakin sibuk dan berkembang saat ini mungkin hampir tidak pernah memikirkan Yeonjun lagi.
Namun terkadang, Nara menangis malam hari karena ia merasa sedikit kehilangan sosok laki-laki yang selalu menghiasi hari-harinya.

Yaaa bagaimana tidak, Yeonjun kan udah jelas memutuskan hubungan tanpa kejelasan yang pasti. Hyunjin? Udah punya pacar dia. Taehyung?

Ahhh... Setelah memergoki Nara menangis di kamarnya waktu itu, Taehyung berkata bahwa ia akan hidup bersama ayahnya di luar negeri. Dan bener aja, Nara juga hampir satu bulan ini tidak berhubungan dengan Taehyung.

Nara merebahkan tubuhnya di atas kasur kamar kosnya. Ia mengecek hanphone-nya. Tidak lupa melihat akun instagram Yeonjun karena jujur kadang Nara merasa penasaran dengan kondisi Yeonjun sekarang.

Yang biasanya bertegur sapa, bertukar kabar dan saling menghubungi disetiap malamnya, sekarang malah serasa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal.

Jangan lupa juga, Nara masih berhubungan dengan Shilla--adik Yeonjun. Minimal dua minggu sekali, Nara pasti menanyakan kabar Shilla, mama Yeonjun, dan kesibukan Yeonjun belakangan ini. Dan yaaaa, Nara jadi teringat saat ia bercerita dengan Shilla tentang hubungannya dengan Yeonjun, Shilla sampai bilang, "Kakak jangan sampe benci sama Shilla gara-gara Shilla adiknya abang, ya? Shilla sayang sama kakak udah kaya sama kakak kandung Shilla." dan perkataan itulah yang masih membuat Nara berat untuk melepas Yeonjun---sebenarnya.

"Yeonjun bahagia banget kayanya ya moms." Gumam Nara.

***

Nara masih sibuk mondar mandir di kampus karena padatnya kegiatan ia belakangan ini. Tekad Nara untuk melupakan Yeonjun benar-benar kuat bund, hehe.

Namun zonk, Yeonjun sekarang berada di hadapan Nara setelah satu bulan lamanya.

Yaaa walaupun Nara hanya bisa memandangnya dari kejauhan, Nara tetap bahagia dapat melihat Yeonjun. Rasa rindunya seolah terobati, namun tetap rasa sesak masih setia menemani. Edan gini author:(

Nara berjalan melewati Yeonjun, ia memang harus pergi ke fakultas sebelah, dan Yeonjun sedang berada di halaman fakultas mereka. Yaaa jadi mau tidak mau Nara pasti melewati Yeonjun, kan?

"Kak Yeonjun?" panggil Nara.

Yeonjun menoleh sambil tersenyum.

"Kenapa?" tanya Yeonjun.

Hening, canggung juga gugup menyelimuni mereka berdua. Yaaa apalagi Nara.

"Apa kabar?" tanya Nara.

"Seperti yang kamu liat. Aku baik-baik aja, dan lagi pusing sama tugas akhir. Kamu juga tau, kan?" jawab Yeonjun.

"Ah.. iya.. mahasiswa hampir tingkat akhir." -Nara

Hening lagi.

"Kamu gimana?" tanya Yeonjun. Nara sempat terkejut.

"A--aku? Ah.. iya. Aku yaaa gini aja, hehe." Nara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sibuk organisasi, ya?" -Yeonjun.

Nara mengangguk, "omong-omong, Shilla apa kabar? Aku kangen."

"Dia baik-baik aja." -Yeonjun.

"Aku masih kontakan sama Shilla sih. Boleh gak aku main sama Shilla?" -Nara.

"Yaa ke rumah aja. Dia ada, kok. Lagi persiapan mau UN." -Yeonjun

"Oh iya, btw, kapan mau mutusin aku secara face to face?"

Anjrit sumpah ya Nara emang nekad banget gak ada malu-malunya:) Blak-blakkan banget:")

Yeonjun tertawa canggung, "udah, gak usah dibahas. Kamu juga ngerti, kan? Aku tau kamu gak bodoh."

Nara memaksakan senyumnya, "iya, aku paham. Btw, makasih udah izinin aku masih deket sama Shilla. Soalnya, abangnya Shilla bilang katanya ga akan putus silaturahmi, tapi dia malah ngilang." sindiran Nara mulus sekali hyung:)

Yeonjun tertawa canggung lagi, "mana ada, ini buktinya aku ngobrol sama kamu."

"Hehe. Iya-iya, aku paham, kok. Yaudah kalo gitu aku cabut dulu, ya. Masih banyak kerjaan." Pamit Nara akhirnya.

"Iya, sama. Aku juga mau lanjut nugas." -Yeonjun

"Semangat." Nara tersenyum getir.

"Makasih."

Akhirnya, Nara berbalik badan dan tidak terasa air matanya menetes begitu saja.

***

"Nara, are you okay?" Tanya Ryujin. (Jadi aku lupa di part berapa pokonya ada sesi curhat Yeonjun sama Ryujin, nah aku typo malah jadi Ryunjin padahal harusnya Ryujin hehe)

"Iya, kak. Kenapa?" -Nara.

"Kamu keliatan gak baik-baik aja." kata Ryujin.

"Virus mantan bertebaran." jawab Nara pelan. Sadar ia dan Ryujin tidak sedekat itu, Nara akhirnya tertawa canggung.

"Kamu mantannya abang Yeonjun, kan? Aku tau, kok." -Ryujin

Merasa diberi sinyal, akhirnya Nara menatap Ryujin sambil tersenyum antusias.

"Yeonjun sering cerita." lanjut Ryujin.

"Gimana emang?" tanya Nara.

"Yaaa gitu, Yeonjun sering bilang, katanya 'cewek gue tuh baik banget tau, ryu. Dia pengertian sama gue, selalu sabar nungguin kabar dari gue, paham sama kesibukan gue'." kata Ryujin.

Mata Nara sedikit berkaca-kaca, "serius kak Yeonjun bilang gitu?"

Ryujin mengangguk, "serius. Kadang aku juga sering kasih tau dia buat jangan terlalu cuek ke kamu, biarpun kamu pengertian, ada masanya juga dimana kamu pengen terus diperhatiin Yeonjun, kan?"

Nara mengangguk, "jujur sebenarnya jadi pacarnya Yeonjun itu tantangan sekaligus kebahagiaan buat aku. Tantangannya dimana aku harus ngadepin sikap dingin sama cueknya Yeonjun. Aku orangnya gak sabaran, tapi sejak sama Yeonjun.. aku ngerasa udah upgrade diri sendiri jadi lebih dewasa haha."

"Yaaaa meskipun gitu, sifat alami perempuan itu tetep manja dan pengen diperhatiin, kan?" -Ryujin.

Nara mengangguk.

"Tau gak, Ra? Dulu aku pernah nge-underestimate kamu. Aku pernah ngeluh ke Yeonjun 'bang, kenapa pacar abang tuh judes banget, sombong gak pernah nyapa' terus Yeonjun bilang 'mikir apa lo mau disapa sama Nara bahkan Nara aja cuma tau lo sekilas? Nara itu sifatnya mirip sama gue'."

Nara terkekeh mendengar perkataan Ryujin, "emang kadang aku tuh ngerasa cocok sama Yeonjun karena ini. Sifat diatuh kadang aku banget, kak. Makanya kita suka saling paham satu sama lain."

Ryujin ikut tersenyum dan menatap Nara, "gimana kabar hati kamu?"

Mata Nara berkaca-kaca, "masih sulit buat lupain dia, kak."

Ryujin menatap depannya kosong, Nara memperhatikan Ryujin. Ia masih tidak menyangka ternyata Ryujin yang pernah ia cemburui itu sebaik ini.

Ryujin menghela nafasnya, "kadang aku pengen bego-begoin Yeonjun karena udah lepasin cewek sebaik kamu, Ra."

"Kogitu?" tanya Nara.

"Aku ngerasa Yeonjun bego aja." kata Ryujin sambil tersenyum menatap Nara.

"Jujur aku masih gak bisa move on, kak." -Nara.

Ryujin menghela nafasnya lagi, "semoga kamu bisa cepet move on, ya. Atoga semoga kamu bisa balik lagi sama Yeonjun, deh. Kalopun emang gak ada harapan di Yeonjun, aku harap kamu dapetin pengganti yang lebih dari Yeonjun."

Dan Nara pun tersenyum mendengar perkataan Ryujin.

"Makasih." Gumam Nara.

***

Gimana? Masih greget ga sama Yeonjun?:(

dingin [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang