42

261 33 16
                                    

Aku gaakan pernah bosen ngingetin kalian buat vote ya! :(

***

*AUTHOR POV*

Nara sedang rebahan gusar di atas kasur di kamarnya, sudah berhari-hari Yeonjun bersikap dingin.

Padahal Nara pikir, semua kegiatan Yeonjun telah selesai, artinya Yeonjun sudah memiliki banyak waktu untuk Nara.

Tapi nihil, Yeonjun tetaplah Yeonjun. Yang membalas pesan Nara singkat, padat, juga lama sekali.

Malah, hampir setiap hari Nara hanya bisa menanyakan kabar Yeonjun melalui Shilla, yaaa itung itung pendekatan, tapi terkadang Nara juga berpikir, 'apa Shilla ga risih gue chat-in tiap hari cuma gara-gara nanyain abangnya doang?'.

Nara meraih handphone nya, melihat notifikasi dan berharap ada pesan dari Yeonjun, namun nihil.

"Yeonjun kenapa siii" Nara semakin gusar. Tidak lama, ada notifikasi dari teman sma-nya yang memberi kabar bahwa salah satu teman Nara menikah minggu ini. Huftt.. Nara harus Mati-matian lagi untuk membujuk Yeonjun menemaninya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara melemparkan handphone-nya sembarangan di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara melemparkan handphone-nya sembarangan di atas kasur. Ia memilih tidur saja karena kesal dengan respon Yeonjun.

Walaupun Yeonjun bilang 'iya', tapi Nara rasa kesannya seperti terpaksa.

Tapi tidak lama setelah chat-nya dengan Yeonjun, Nara mendapatkan notifikaai lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dingin [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang