MOIRA #41

4.5K 213 10
                                    

Terbiasa dekat saat berjauhan terasa pekat

❄️❄️❄️

Kisah seorang dewi takdir telah berakhir, magnet takdirnya tak mampu berfungsi dengan baik dan disinilah Moira saat ini, duduk di tepi danau komplek perumahannya, menyaksikan matahari yang mulai terbenam, menyaksikan senja sore dan menyaksikan aktivitas banyak manusia sendirian, iya dia disini menunggu malam, menunggu gelap sendirian, tanpa kehadiran siapapun.

Merenung dengan air danau yang tenang dihadapannya, jika trauma Moira akan kumat saat di hadapkan dengan Laut bahkan kolam renang, tapi entah kenapa traumanya tak kambuh saat meihat danau ini, justru Moira merasakan sebuah ketenangan disini, sambil melihat angsa angsa yang sedang bermain bersama kawan kawannya dibawah langit oranye, ah sungguh sangat menenangkan.

Nampak seorang anak perempuan berlarian disisi kanan danau, anak itu nampak sangat ceria dengan lesung pipit di kedua pipinya, dan terlihat anak itu bersembunyi dibalik hiasan taman diikuti oleh seorang anak perempuan lagi dengan kunciran ekor kuda, mereka nampak cekikikan dibalik tempat persembunyiannya saat salah seorang anak lelaki mencari keberadaan mereka.

"Sssttt kamu jangan berisik."

"Dia gaakan nemuin kita, percaya sama aku," gadis dengan kunciran ekor kuda itu mengangguk yakin.

Tapi tiba tiba anak lelaki itu berada dibelakang mereka lalu merangkul keduanya,"Kalian ketahuan!"

Lalu ketiganya berlari menuju sebuah pohon, berlari agar sampai terlebih dahulu untuk bisa memenangkan permainan, tapi sayangnya seorang anak perempuan dengan kunciran ekor kuda itu terjatuh membuatnya menangis karena luka di lututnya.

"Koko! Moy jatoh! Al nakal!" Gadis itu menangis dan akhirnya seorang anak lelaki yang lebih tua darinya menghampiri lalu mengecek lututnya yang terluka.

"Bukan salah Al Ko! Beneran! Dia jatoh sendiri," seorang anak lelaki dengan kulit cerah itu melontarkan pembelaan diri.

"Kalo bukan Al yang ngejar Moy, Moy gaakan jatoh!" Tegas gadis dengan lesung pipit itu.

"Tapi Al juga ngejar Rachel! Trus Rachel harusnya jagain Moy!" Balas anak lelaki itu.

"Al kenapa salahin Rachel!" Gadis pemilik lesung pipit itu menangis, membuat seorang anak lelaki yang awalnya sedang bermain dji sam soe dengan seorang anak perempuan chubby itu kini menghampiri mereka.

"Rachel kenapa?" Tanya seorang anak lelaki itu.

"Rachel bikin Moira jatoh!" Gadis pemilik lesung pipit itu semakin menangis dengan keras membuat anak lelaki itu mendekapnya.

"Hssstt ada Dirly disini, Rachel gaboleh cengeng! Nanti Rachel di gigit semut!" Anak lelaki itu mencoba menenangkan.

Tapi justru kini tangisan seorang anak lelaki berwajah cerah itu pecah, "Kenapa Agatha galak banget sih sama Aldo!"

"Karena Aldo selalu bikin nangis temen temennya Agatha! Agatha bakalan lindungi mereka!" Anak perempuan yang berstatus kembarannya itu memang selalu menjadi pelindung dan selalu memarahinya jika kedua temannya menangis.

"Tapi Agatha galak banget! Al takut!"

Melihat Aldo terisak membuat Moira yang awalnya sedang ditiup lukanya oleh Kokonya agar tidak sakit, kini anak perempuan dengan mata hazel itu berdiri dan memeluk Aldo.

Ia menepuk punggung Aldo perlahan,"Bukan salah Al kok, Moy aja yang ceroboh! Jangan nangis lagi ya."

Agatha yang melihat itu lantas memeluk kembarannya,"Maafin Agatha juga ya Al! Agatha galak soalnya Agatha sayang kalian semua!"

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang