MOIRA #67

3.9K 184 30
                                    

Jika kalian memiliki sebuah rencana dalam hidup kalian, selesaikan sampai tuntas hingga kalian berada di titik puas akan pencapaian kalian, namun jangan menjadi seseorang yang cepat merasa puas

❄️❄️❄️

Akhirnya hari ini tiba, hari dimana hasil dari kerja kerasnya akan terlihat, hari pertaruhan hidupnya dan mimpinya, ini baru awal untuk langkah langkah manis kedepannya.

Seorang gadis sejak tadi tak henti hentinya menghela nafas di belakang panggung, karena memang setelah ini ia akan tampil dan mau tidak mau ia harus memikat hati para dewan juri.

Moira rasanya ingin sekali cepat cepat menyelesaikan ini semua, kegugupannya ini tidak wajar, ia takut mengecewakan banyak orang termasuk dirinya sendiri, ditambah lagi penampilan rivalnya tadi sungguh mengaggumkan, Christine mendapatkan tepukan tangan meriah dari dewan juri dan penonton, oh ayolah itu semakin membuat down mentalnya.

Dan saat namanya dipanggil, gadis itu menutup matanya sejenak dan meyakinkan dirinya sendiri, bahwa ia bisa melewati semuanya dengan sangat baik, iya! Ia harus bisa.

Setelah meyakinkan dirinya sendiri, Moira naik keatas panggung dan seketika itu lampu menyorot kearahnya, menandakan saat ini semua kendali ada di genggaman tangannya, Moira pemeran utama saat ini, tak hanya dalam hidupnya.

Sebelum lampu di padamkan, gadis itu nampak cemas karena tidak melihat Aldo di sederet kursi penonton, ia hanya melihat Papinya, Caminya, Agatha, Reva, Aska, Dirly, Rehan dan Gerald, beserta bapak pembina dan ibu pelatihnya.

Semua teman temannya berada disana, tapi mengapa matanya tak menangkap Aldo diantara penonton itu.

Al kamu dimana? -Aldo

tangannya meraba kalung pemberian Aldo, seolah hal itu dapat memberikan energi positif pada dirinya, dan sekali lagi Moira memejamkan matanya sejenak, berharap semuanya akan berjalan lancar sesuai dengan rencananya.

Dan saat membuka matanya, ternyata Aldo sudah duduk di samping Dirly, dan cowok itu tersenyum lalu mengangguk seolah berkata, ayo Moira kamu bisa.

Moira tersenyum lalu memposisikan tubuhnya dan seketika lampu padam, hanya ada satu lampu yang menyorot kearahnya.

Tangannya mulai tergerak untuk memainkan instrumen yang pastinya sudah ia aransemen sebaik mungkin, gadis itu memainkan instrumen yang berjudul, edelweiss.

Jemari lentiknya sangat lihai memainkan benda itu, mata Moira pun terpejam menikmati permainannya, seolah terhanyut dalam melody melody itu Moira juga ikut meneteskan air matanya.

Instrumen yang berjudul Edellweiss itu sangat menyentuh sekali, ditambah dengan permainan Moira yang sangat lembut, membuat penonton merinding hingga merasakan perasaan sedih saat mendengarkan permainan gadis SMA itu.

Dan di detik detik terakhir Moira menutupnya dengan begitu baik hingga gesekan terakhir membuat dewan juri dan banyak penonton memberikan standing applause.

Moira membuka matanya dan mendapati tepukan meriah di dalam gedung ini, membuat dirinya tersenyum lalu menghapus air matanya dan membungkuk sekilas untuk menutup pertunjukkannya hari ini.

Moira sejak tadi memperhatikan penampilan penampilan lawan lainnya, dan ia tidak bisa menilai, semuanya keren keren tapi memang sejak awal saingan terberatnya adalah Christine, lihatlah kali ini gadis yang dulunya sempat berteman dengannya, dari dulu sampai kini tetap saja menyebalkan.

"Kita ketemu lagi Moira," Sapa Christine tiba tiba.

"Hm, permainan lo bagus," jawab Moira dengan senyuman.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang