48. Kado

833 86 14
                                    

Menurut tanggal lahir di KTP-nya, hari ini Theon genap berumur delapan belas tahun. Tidak seperti anak-anak lain yang mengharapkan sesuatu yang spesial di hari ulang tahun, Theon justru tidak tertarik sama sekali.

Alasannya sederhana. Di tahun-tahun sebelumnya, tiap kali dia berulang tahun, Theon selalu mengharapkan ayahnya akan datang menjemput atau minimal mengucapkan selamat melalui telepon.

Namun apa daya, yang ditunggu tak kunjung nampak.

Alhasil, Theon pun membuang harapannya sejauh mungkin dan menganggap bahwa ulang tahun tidak pernah ada dalam hidupnya. Toh, yang mengingat hari ulang tahunnya hanya dia, ibunya, dan Kayla.

Seperti biasa, setelah berolahraga pagi, Theon segera kembali ke kamar dan membersihkan diri dari keringat. Begitu dia memasuki kamar, sebuah box berbentuk persegi panjang dan berukuran sedang terletak di atas meja belajarnya.

Lantas Theon membuka box tersebut. Isinya adalah sebuah laptop berlogo buah-buahan tergigit. Dia juga mengambil kertas yang terselip di sisinya.

 Dia juga mengambil kertas yang terselip di sisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Theon tersenyum setelah membaca kalimat terakhir. Padahal dia masih punya laptop lamanya. Walaupun leher laptopnya sudah hampir patah dan memorinya juga hampir penuh, namun secara keseluruhan laptopnya masih bisa digunakan.

Tidak terlalu memusingkan hal itu, Theon menata kembali box tersebut, lalu mengambil handuk dan bergegas menuju kamar mandi.

***

Rambutnya masih acak-acakan, piyama spongebob yang dia kenakan masih tampak kusut akibat gaya tidurnya yang nakal. Tak kalah kusut dengan piyama, mukanya pun penuh lipatan bantal. Gadis yang baru bangun tidur itu hendak menuruni tangga menuju dapur.

Belum sampai di anak tangga pertama, kerah belakang piyamanya ditarik mundur secara paksa oleh Theon. "Mau ke mana?" desis kakaknya.

"Makan," respons Hazel sambil menguap.

Saat itu juga Theon menarik paksa Hazel menuju kamar mandi dan menghadapkan adiknya di depan cermin wastafel. Hazel kebingungan. "Ngapain?"

"Cuci muka dulu, gosok gigi, baru makan," jawab Theon.

"Gue biasanya juga gak gosok gigi, langsung makan," balas Hazel hendak berlalu. Namun kakaknya tidak tinggal diam. Dia kembali menarik Hazel menghadap cermin, meraup wajah Hazel dengan air, mengambil sikat gigi pink milik adiknya, dan meletakkan pasta gigi di atas bulu sikatnya.

"I!"

"Hah?" Hazel makin bingung.

"Bilang iiiiii~" ulangnya.

"Iiiiii~" Hazel menunjukkan barisan giginya menuruti perintah Theon.

Theon langsung menggosok gigi Hazel dengan penuh kehati-hatian. Hazel memandangi wajah serius kakaknya. Benar kata cewek-cewek di sekolahnya, Theon semakin menarik saat sedang serius.

But, You are My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang