Símfonía Spring

243 48 10
                                    

"Kau harus hadir dan tampil di acara festival musikal Hancheon itu jika kau ingin tahu lebih tahu semuanya tentang Yoohyeon."

"Dengarkan aku, ini mungkin adalah hal yang paling kau benci. Tapi kau bisa memancing mereka yang ada disana untuk mengeluarkan batang hidung-nya. Karena disaat itu juga, mereka akan membanggakan dirinya karena 'kau kembali'."

"Aku tak bisa memberikan banyak instruksi, sisanya terserah padamu. Aku hanya memberikan sedikit -clue yang seharusnya tak ku katakan padamu."

"Tapi karena aku juga ingin mengakhiri keburukan-nya, bukankah ini adalah hal yang bagus untuk kerjasama dalam menyelesaikan-nya?"

"Jujur, aku tak terlalu tahu banyak soal Kim Yoohyeon yang selalu kau tanyakan itu dengan Jiu, Handong dan yang lainnya, jadi maafkan aku jika jawaban-ku ini kurang membuatmu puas ..."

"Tapi aku akan mendukungmu untuk mengakhiri permainan terror seseorang ini.."

"..Seseorang yang seharusnya tak melakukan hal bejat untuk meraih kedudukan."

"Berhati-hatilah dalam bergerak, Lee Siyeon-ssi. Jika kau tak ingin celaka dari mereka yang selalu mengenakan topeng anggun padamu"

"..Karena mereka..."

"..Adalah seseorang yang benar-benar kau hargai dan jika kau terus menggali hal ini sampai akhir, kau akan tenggelam karena luka yang diukir oleh mereka yang kau percaya selama ini"

"Dan Yoohyeon, benar-benar akan berakhir."

Sigh..

Kepalaku benar-benar dipenuhi dengan ucapan kata Sua unnie sekarang, Sua unnie memainkan perkataan-nya dan aku sedikit sulit untuk mencerna-nya malam ini.

Pembicaraan kami berdua benar-benar panjang dan dalam, membahas permasalahan Yoohyeon ini seakan membuat aku sebagai detektif dadakan.

Ku telusuri jalan yang sudah hampir sepi ini menuju rumah, entah kenapa aku lebih memilih berjalan di banding pulang dengan taksi sekarang ini. Pikiranku benar-benar kacau, apalagi soal bujukan untuk menghadiri acara festival musikal itu. Aku benar-benar tak menyukai-nya.

Sua unnie mengatakan, jika aku menghadiri acara itu.. Bukti baru akan di dapatkan soal Yoohyeon. Tapi tetap saja, aku benar-benar malas dengan hal yang mengharuskan ku tampil ini. Aku membencinya.

Sua unnie bisa saja mempermainkan-ku dengan kata-katanya itu, tapi jika ku perhatikan ekspresi dari wajahnya.. ia benar-benar tak terlihat seperti biasanya.

Matanya seakan mengharuskan ku untuk membongkar semuanya, 'apa yang sedang Sua unnie sembunyikan dari ku?'

Pikirku terus berjalan sembari mempertanyakan-nya hingga fokusku terbagi ketika kelopak bunga berjatuhan di atas kepalaku.

'Ah, sudah musim semi rupanya.'

Musim yang seharusnya memberi kebahagia-an kepada mereka yang merasakan-nya. Langkahku terhenti sesaat dan melihat ke-arah kelopak bunga yang berjatuhan itu.

'Apa Yoohyeon juga merasakan musim ini sekarang?'

Aku selalu menganggap, angin musim semi selalu bertiup jauh padaku. Bahkan jika bunga-bunga itu melayang di langit, aku tetap tak akan pernah mengerti apa yang ku rasakan dan ku pikirkan saat ini.

Jika beberapa hadiah akan datang pada-ku sebagai yang berharga di musim semi sekarang ini, mungkin itu hanya datang sejenak sebelum perpisahan mengucap pamit untuk pergi.

FADE SYMPHONY | SIYOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang