Let's end it.

313 47 56
                                    


[<<]Flashback
xx xx xxxx

BRAK!

"Apa yang telah kau lakukan dengan anak Hancheon, Kim Minji?"

"Hum? Apa maksudmu?"

"Aku mendapat berita kalau Kim Yoohyeon menghilang disaat malam festival. Apa yang telah kau lakukan padanya?"

"Kau menuduhku? Aigoo.. aku tak melakukan apapun, Kim Bora-ssi"

"Tak melakukan apapun? Jangan bodoh, kau pergi tepat di jam Yoohyeon menghilang saat itu."

"Kau terlalu mencurigaiku, aku tak melakukan apapun dan aku tak mungkin berbohong padamu"

Lagi-lagi, aku percaya dengan omong kosong itu.

[<<]
17 Januari xxxx

"Kau mengusir Siyeon?"

"Aku tidak mengusirnya, aku hanya mengajaknya untuk bermain piano sekali lagi"

"Kim Minji, kau tak bisa memaksa seseorang sesuai kehendakmu. Apa sisi-mu yang satunya tak pernah mengajarimu huh?"

"Iya-iya aku mengerti, karena itu aku membiarkannya pergi dibanding bermain piano. Haaah, anak itu.."

Lagi-Lagi, aku percaya dengan sisi buruknya yang selalu berpura-pura mengerti perkataan ku.

[<<]
08 Maret xxxx

"Uh? Bora-ya kau kenapa?"

"Pergi!"

"Kim Bora.."

"Kau benar-benar membuatku takut hari ini, pergi!"

"...Ah..."

"Kim Bora-ssi, maafkan aku karena sifatku yang tak begitu menyenangkan padamu hari ini. Tapi aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan menahan sisi burukku setelah ini, aku berjanji  padamu untuk memperbaiki semua hubungan kita."

Dan karena janji itulah alasan utamaku untuk mempertahankan hubungan ini lebih lama dengannya.

-Off-


.
.

Aku tak pernah mengetahui kalau dirinya telah bertindak sejauh ini.

Bahkan ketika candaan-nya tentang ia menyekap seseorang, aku selalu menganggapnya kalau ia benar-benar hanya ingin bergurau dengan 'dark jokes' padaku.

Kini, semuanya terjadi didepan mataku dan aku menyesalinya.

Aku selalu percaya padanya tapi bodohnya, aku tak menyadari kalau kepercayaanku telah dipatahkan oleh luka secara perlahan.

Aku selalu percaya dengan perkataan manisnya, sampai aku lupa tentang kepribadiannya yang lain.

Aku selalu mencoba bungkam tentang dirinya, karena aku takut dengan sisi buruknya yang selalu muncul sewaktu-waktu jika pernyataanku tak benar.

Tapi aku selalu mencoba berusaha untuk menghentikan dan menyadarkannya, meskipun itu taruhannya adalah hubunganku sendiri.

FADE SYMPHONY | SIYOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang