32

13.9K 469 7
                                    

"Hi bang! Kok udah nyampe aja si?"tanya Alea. Ia segera duduk di kursi kantin.

"Nih, buat lo sama Julian"ucap Alex memberikan seplastik berisi 2 cup minuman.

"Eh, apa ni? Tumbenan"ucap Alea menerima plastik itu.

"Ya gapapa, eh Le tumbenan jam segini masih ada orang yang lagi ngantin banyak lagi"ucap Alex.

"Owh, itu guru nya pada rapat semua. Jadi pada jam kos deh. Yaudah jadinya pada keluyuran"ucap Alea.

"Emm, dek lo kenal semua kakak kelas lo nggak?"tanya Alex.

"Kakak kelas? Ya, nggak semua sih. Paling kenal ya sama Julian"ucap Alea.

"Ya itu mah gausah ditanya! Dia kan sua-"

"Shhtt! Ini di sekolah bang!"potong Alea.

"Owh iya, gue lupa"ucap Alex.

"Emh, dek. Jadi gimana kabarnya Bertand?"tanya Alex. Alea membuang nafas nya kasar. Ia menekuk tangan nya diatas meja kantin, dagunya pun ia sentuhkan pada tangan nya.

"Gatau, nggak ngurus juga sih. Tapi, dia udah lama nggak keliatan di sekolah"ucap Alea. Alex mengusap punggung Alea.

"Yaudah, nggak usah diinget inget lagi"ucap Alex. Alea mengangguk, ia kembali duduk tegak.

"Trus? Kakak ngapain kesini? Masa' kesini cuma mau nanyain kak Bertand doang?"tanya Alea.

"Gini, kakak kelas lo ada nggak yang namanya Amira?"tanya Alex.

"Eh? Gatau, mungkin aja ada kali. Kenapa emang?"tanya Alea balik.

"Bilangin, ini dari Excell. Lo tau Excell kan?"ucap Alex.

"Tau, tau"ucap Alea seraya mengangguk.

"Bilangin, ini dari Excell"ucap Alex.

"Iya bang! Trus?"tanya Alea.

"Hehe, bilangin ke dia suruh nyimpen ini baik - baik nggak boleh sampe hilang, dibuang ato apapun"ucap Alex seraya menyodorkan sebuah kotak kecil yang dilapisi oleh kertas kado.

"Eh? Emang nya kak Amira siapa nya kak Excell? Pacarnya?"tanya Alea seraya mengambil kotak itu.

"Anak kecil nggak perlu tau. Yaudah, kalo gitu abang pergi dulu ya ada urusan"pamit Alex.

"Yah, kok gitu"rengek Alea.

"Dah,"ucap Alex mengacak rambut Alea sekilas lalu melenggang pergi.

"Ini isinya apa ya? Bodo lah. Owh, Iya es teh nya Rani"

»»»

Alea tengah menunggu Julian di depan kelas. Alea sibuk mengotak atik handphone nya.

"Eh Al. Nyari siapa? Ko berdiri di depan kelas gue gini?"tanya Bagas, teman sekelas dengan Julian.

"Owh, itu kak lagi nungguin kak Julian. Owh ya kak. Kak Julian mana ya? Kata nya tadi udah dipanggil tapi ko nggak keluar keluar?"tanya Alea. Bagas melihat seisi kelas nya.

"Nah, tu orang nya. Bentar, gue panggilin dulu"ucap Bagas seraya menepuk bahu Alea pelan lalu masuk kedalam kelasnya.

"Ah, makasi ya kak"

Tap, tap, tap

"Julian, Jul! Li! An!"panggil Bagas. Julian tak berkutik. Kepalanya ia tenggelam kan pada dekapan tangan nya.

"Julian!"

Braakk!!

"Woe kaget! Ash! Gas! Gangguin orang tidur aja"cibir Julian.

My Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang