27

16.5K 567 1
                                    

Pagi yang cerah. Angin pagi berhembus. Alea sudah siap dengan segalanya. Ia mengenakan gaun putih yang kemarin ia coba. Rambut ditata dan sentuhan make up menambah kecantikan nya. Ia berdiri berdampingan dengan Julian.  Alea dan Julian tersenyum bahagia. Mereka berfoto bersama.

"Gila kita udah nikah lho"ucap Alea.

"Iya, jangan ngelirik yang lain ya"ucap Julian seraya tersenyum.

"Ish, apasih"ucap Alea lalu tersenyum karna setelah ini di foto.

Cekrikk

Alea dan Julian pun tersenyum saat orang orang datang untuk bersalaman dengan nya.

Alea dan Julian pun duduk karna sudah tak ada orang lagi yang bersalaman. Alex pun naik, menghampiri sang pengantin baru.

"Wih, selamat ya udah jadi pengantin baru"ucap Alex.

"Haha, apasih"ucap Alea.

"Foto dulu boleh dong, pake hp gue nih" ucap Alex.

"Gue diliatin dong, masa' pengantin nya cuma yang cewek doang"ucap Julian.

"Iya mas, iya"ucap Alex sok sopan. Julian dan Alea hanya terkekeh.

Chesse

Cekrikk

"Haha, makasih loh. Langgeng terus ya"ucap Alex lalu pergi turun.

»»»

"Ini rumah kalian, sekarang kalian udah nggak tinggal bareng mami sama papi dong"ucap Tiara.

"Emh, yes! Nggak ada yang berisik nanti kalo pagi pagi!"seru Alea.

"Ye! Itu kan mbangunin lo takut lo nya telat!"ucap Alex.

"Hehe,"yang lain hanya tertawa.

"Tapi nanti kamu tidurnya sama ketos kamu sendiri"ucap Anita.

Alea menatap Julian. "Owh iya" Alea memukul dahinya.

"Haha,"

"Yaudah, ayo masuk"ucap Harris.

"Wih, besar juga"ucap Julian menaruh beberapa tasnya.

"Iya, baik baik ya kalian disini"ucap Tiara.

"Siap mi!"seru Julian dan Alea bersama.

»»»

"Pengen bikin bikin nih"ucap Alea memakan camilan nya.

"Mau bikin apa emangnya?"tanya Julian.

"Gimana kalo es teler?"tawar Alea.

"Wuih, boleh tuh! Yang seger seger"ucap Julian.

"Giliran yang seger seger aja seneng"ucap Alea lalu bangkit dari duduknya. Ia menuju dapur.

"Tapi es teler nya jangan diracunin!"ledek Julian.

"Bodo!" balas Alea.

Julian memakan camilan dan menonton tv.

"Emh, penasaran gue. Dia mbuatnya kek gimana tuh"gumam Julian.

"Samperin, istri sendiri juga"ucap Julian lalu segera menuju dapur.

Rambut Alea ia cepol, saat ini Alea sedang mengiris buah nangka menjadi potongan kecil.

"Wih, enak tuh"ucap Julian.

"Belum jadi Marko"ucap Alea dingin.

Julian mencomot potongan kecil buah nangka satu.

"Ish! Tangan nya ya allah! Kesel gue sama lo"ucap Alea.

"Sama istri sendiri jail gapapakan? Gadosa kan?"tanya Julian sedikit tertawa.

"Serah lo, serah lo"ucap Alea memasukkaan satu potongan nangka kemulut Julian.

-untung masih sayang-batin Alea.

"Aem, owh iya. Ngomong ngomong lo bisa bikin es teler?"tanya Julian masih mengunyah buah nangka.

"Ya gue gabisa nya masak, kalo bikin bikin yang kek beginian gue jagonya"ucap Alea.

"Yah, pd"ucap Julian lalu membuka kulkas.

"Wih, mami tau aja. Ndra, mau nggak?"tawar Julian.

"Apa?"tanya Alea.

"Brownis coklat"ucap Julian.

"Nah, boleh tuh. Mau mau"ucap Alea lalu fokus mencuci buah nanas.

Julian memotong Brownis nya dan langsung ia makan.

"Wih, makan sendiri enak ya mas?"tanya Alea membawa wadah yang berisi buah nangka.

"Iya mbak"ucap Julian dengan tampang watadosnya.

"Wih, ngeselin"ucap Alea lalu mengambil susu kental manis putih.

"Nih, nih. Biar nggak ngambek"ucap Julian memasukkan sepotong brownis coklat ke mulut Alea.

"Emm, enak tau"ucap Alea.

"Lah memang"ucap Julian lalu duduk di kursi meja makan.

"Nah, kan. Abis nikah keliatan ngeselin nya"ucap Alea.

Ia pun mulai memasukkan buah nangka, alpukat, nata de coco dan beberapa es batu.

"Udah jadi!"seru Alea.

"Mau mau"rengek Julian.

"Gaboleh"ucap Alea membawa satu tempat lumayan besar berisi es teler buatan Alea ia taruh di meja makan. Ia memakan es teler yang sudah ada di gelasnya.

"Loh? Kan gue udah ngasi brownis nya tadi"ucap Julian.

"Iya nih, nangis nanti"ucap Alea menyuapkan satu sendok es teler ke mulut Julian.

"Emm, tumben enak. Dulu aja kalo bikin kek mau ngeracunin orang "ledek Julian.

" Sekarang aja gue bisa"ujar Alea.

Julian pun bangkit dari duduk nya ia mengambil gelas. Ia pun duduk di sebelah Alea.

Julian menyendokkan sendoknya ke es teler mengambil beberapa.

"Berarti kita sekolahnya sampe SMA dong?"tanya Alea.

"Mungkin,"Julian memakan es nya.

"Tapi kalo gue udah lulus, gue langsung kerja di perusahaan nya papi "ucap Julian.

" Owh, gitu. Trus gue?"tanya Alea.

"Ya lo nunggu dirumah, sampe dede bayinya lahir"ucap Julian.

"Apaansih, mikirnya sampe situ"ucap Alea lalu memakan buah alpukat.

"Ya mungkin aja segitu udah punya anak, kan?"tanya Julian.

"Ya kali, gue kesekolah sama perut yang gede isinya anak gitu?"tanya Alea mengunyah buah yang ia makan.

"Ya mungkin, duh gabisa bayangin gue. Lo kesekolah sama perut yang udah besar isinya anak. Bisa ngakak setiap hari gue"ledek Julian.

"Yaudah punya anak nya abis lulus aja"ucap Alea.

"Kelamaan"ucap Julian tanpa menatap Alea.

"Ya gue malu dong kesekolahan nya"ucap Alea.

"Udah gapapa"ucap Julian.

"Yaudah lo aja yang hamil!"seru Alea.

Julian menelan nata de coco nya cepat, ia hampir tersedak.

"Ukh, ah. Yakali gue yang hamil. Mau ditaruh mana muka gue? Gue laki nggak bisa ngandung anak lah. Gimana gayanya kalo perut gue isinya anak?"tanya Julian.

"Bagus kok! Bisa diketawain kakak kakak kelas 12 lo haha!"ledek Alea.

"Serah,"

Tbc..

My Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang