40

26K 595 127
                                    

"Alea sepertinya hanya masuk angin. Perubahan suhu Alea juga naik, sepertinya kamu demam. Juga, kamu ada sedikit flu"jelas bu Lia, pengawas UKS sekolah Alea.

"Owh gitu,"balas Alea.

"Yaudah, bu Lia pamit dulu ya. Nanti kalau misalnya bener-bener sakit, ijin aja langsung priksa kedokter"ucap bu Lia sebelum pergi.

"Bener nih nggak papa?"tanya Rani. Alea mengangguk.

"Lo nggak mau ke kantin?"tawar Alea.

"Mau,"balas Rani.

"Yaudah, ayo gue temenin"Rani menggeleng.

"Nanti gue anterin lo balik ke kelas, trus nanti gue balik lagi ke kantin buat pesenin lo makan"

"Apa nggak bolak-balik?"

"Nggak papa kok,"

"Hi my female frieeendss"Alea dan Rani melotot.

"Aldi? Ngapain lo disini?"tanya Rani.

"Ya mau apa lagi? Jenguk Lea lah, gila kali gue kesini mau ngamen"ucapnya santai. "Karna gue orangnya peka, baik hati dan tidak sombong nih gue traktir kalian Mcd"ucap Aldi seraya menyodorkan plastik pada Alea.

"Wih, ada yang repot-repot nih"ucap Alea lalu menerima uluran plastik. "Thanks ya"balasnya.

"Oke, oke. Gue tau gue ganteng"ucap Aldi seraya menyibakkan rambutnya kebelakang.

"Yaallah, ni orang pd banget! Pengen deh Rani sentil ginjalnya"ucap Rani gemas.

"Emang kenyataannya ganteng kan?"ucap Alea, Aldi dan Rani melotot.

"Tuh, kan Alea aja ngaku kalo gue ganteng"balas Aldi sambil bergaya.

"Ya kalo lo cantik berarti lo cewek, beres kan?"

Aldi memutar bola matanya malas. "Serah lo deh,"cibirnya. "Owh, iya. Lo sakit apa Le?"

"Cuma masuk angin mungkin, demam, flu?"ucap Alea.

"Ish, ish, ish, ish, ish... emang lo diapain sih sama kak Rebecca? Sampe masuk angin gitu?"tanya Aldi.

"Ditumpahin teh panas, emang gila tu orang,"Rani yang menjawab, Aldi melotot.

"Wah! Parah tuh! Temen gue dibejek-bejek kek gitu! Emang harus gue kasih pelajaran!"gerutu Aldi, Alea dan Rani mengkerutkan dahinya.

"Lah? Sejak kapan lo jadi temen kita?"tanya Rani. Aldi tersenyum kikuk.

"Aah, jahat banget sih lo sama gue. Gue udah care kaya' gini malah nggak dianggep, sedih.."Alea dan Rani bergidik.

"Iya iyaa, nggak usah gitu lah mukanya. Minta ditonjok tuh"ucap Alea sambil melengoskan wajah Aldi. Aldi hanya terkekeh.

Kriiieeettt

"Iya mah, habis ini juga izin kok."

"..."

"Emm, waalaikumsalam"lelaki itu masuk seraya memasukkan hpnya kedalam saku. Julian menghampiri.

Julian menyentuh rambut Alea yang basah. "Kok bisa kaya' gini sih? Badan kamu panas, kita kerumah sakit ya? Nanti aku ijinin kok"tanya Julian. Aldi melongo.

Alea mengangguk. "Terserah deh,"Aldi tambah melongo

"Eh, wait.. wait.. ini? ini apa maksudnya ya? Sejak kapan kak Julian bisa care sama cewek? Sejak kapan mereka deket? Trus ini tangannya apa-apaan?"tanya Aldi beruntun, Rani memukul keningnya. Ia lupa bahwa disana ada Aldi.

"Aldi, gue ajak keluar yuk? Lo pasti gerah kan?"ajak Rani seraya menarik lengan Aldi.

"Eh, enggak tapi ini-"

"Udah ayoo, sini gue kipasin deh. Fuuuhh! Fuuhh!"

"Raniii! Jorok!"seru Aldi. Mereka mulai meninggalkan UKS.

"Apaansih?"Aldi menggerutu saat mereka sudah keluar UKS.

"His! Lo tuh nyebelin banget!"gerutu Rani.

"Itu, Alea-"

"Sini! Gue kasih tau! Tapi, awas lo kalo kaget!"seru Rani. Aldi mengkerutkan dahinya.

"Alea sama kak Julian udah nikah,"bisik Rani di telinga kanan Aldi.

"Apaa?!"pekik Aldi.

Plakk!

"Wadoo!"pekiknya lagi.

"Kaget lo kek cewek ah!"seru Rani yang geram.

"Me-mereka-"

"Iyaudah, lo diem. Karna lo mungkin udah jadi temen kita, jadi gue berbaik hati buat ngasih tau ke lo"jelas Rani.

"Waduh"

»»»

"Kamu kenapa?"tanya Julian.

"Katanya masuk angin, demam sama fluu"jelas Alea, membuat mata Julian terbelalak.

"Kita kerumah sakit sekarang ya?"ajak Julian. Alea mengangguk.

"Bisa jalan nggak?"tanyanya.

"Ya bisa lah,"Alea perlahan menuruni brankar. Jalannya nampak terhuyung-huyung. Dengan sigap, Julian langsung membopongnya.

"Eh, apaan sih! Ini disekolah"pekik Alea.

"Yaudah sih, biar mereka tau kalo aku itu udah nggak jomblo lagi"ucap Julian. Alea hanya terkekeh.

"Yaudah, balik ke kelas yuk"Rani merangkul Aldi yang tampaknya melemas.

"Rani,"panggil Julian. Rani dan Aldi menengok.

"Iya?"

"Nanti tolong ijinin Alea ya, biar nanti kalo kurang paham dijelasin sama pak Harris nya"ucap Julian. Rani mengangguk patuh.

"Siap bos"Julian berjalan pergi.

"Udah, nggak usah lemes gitu kek orang kelaperan. Mending balik kelas deh"ucap Rani menyemangati. "Owh, iya"Rani berlari masuk ke UKS lalu keluar lagi.

"Taraa, temenin gue makan. Kita kan temen, jadi berbagi suka duka dong"ucap Rani. Aldi hanya menggidikkan bahunya.

"Ayo lah!"

»»»

Sementara di koridor kelas X tampak ramai. Bersorak-riuh para siswa-siswi yang menonton adegan langka itu.

"Kak Julian bopong Alea?"

"M-mereka apa-apaan?"

"Ih! So sweet deh kaya' suami istri!"

"Eh! Ngaco lo, mana ada suami istri!"

"Kok kak Julian bopong-bopong kak Alea gitu? Kenapa ya?"

"Mungkin gara-gara kakak osis itu,"

"Ih, kejam ya"

Alea menutup matanya. Berusaha rileks atas cibiran-cibiran warga sekolah. Sampai akhirnya, ia di dudukkan di bangku mobil.

"Loh? Kita kok naik mobil sih? Tadi perasaan berangkatnya naik motor?"tanya Alea.

"Papah yang pinjemin mobilnya, nanti yang jemput bapak supirnya"

"Trus motor kamu?"

"Rongsokin aja apa ya? Kita beli yang baru"tanya Julian yang hendak melajukan mobilnya.

"Ish! Jangan! Cuma-cuma tau!"

"Enggak, enggak. Nanti diambil kok sama bang Alex"mereka mulai meninggalkan parkiran.

»»»

Next👇
















Calm down😄

My Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang