Di pusat mall terbesar di Kota Jakarta, sedang ada 2 wanita cantik yang bingung memilah milah baju yang inggin mereka beli."Git, seriusan kita harus beli baju cuma buat ke ulangtahunya si babi itu?" Tanya Puput sembari meletakan pakaian yang ada di lengan tanganya.
Membolak balikan tubuhnya yang ramping di depan cermin yang lumayan besar "ya iyalah, lo tau kan si Galih sama temen-temenya tu gimna terkenalnya?"
"makanya kita harus tampil cantik buat besok malam"
"cantik apaanya?"
"lo pake baju seksi amat buk?" ucap Puput sembari menarik narik baju yang di pakai Gita.
Gita memukul bahu tangan Puput "ck, besok acaranya tu d club ya masak kita pake kebaya?"
"maksud gue ga kebaya juga Gita"
"liat noh badan lo, sekalian aja pake bikini" kesal Puput
Melempar baju ke arah Puput yang ada di gantungan "diem lo, mending ganti sana cobain pake itu"
"gue juga harus beli?" melihat baju yang di lempar oleh Gita
Menganguk melalui pantulan cermin "gue yang bayarin tenang aja buat ucapan selamat karna lo besok bakal ujian skripsi"
"he, seriusan lo gratis?"
"bukanya gue yang harus traktir lo ya?" ucap Puput
Mendorong Puput ke ruang ganti baju "udah itu bisa kapan aja gue minta, sekarang lo cobain dulu tu baju"
Gita pun masuk ke dalam ruang ganti baju untuk mencoba baju yang di pilih Gita untuknya.
****
Di dalam rumah Gita yang besar "Puput, akhirnya kamu ke rumah Bunda juga, Bunda kangen tau"
"sama Bun, Puput juga kangen maaf baru bisa ke rumah sekarang?" ucap Puput sambil memeluk Bunda nya Gita
Gita yang berada di sebelah Puput pun melongo "bun ini sebelah anaknya juga lo"
Puput dan Bunda Ira terkekeh bersama "jangan cemburu gitu dong, kalian kan sama sama anak Bunda"
Puput melepaskan pelukanya "Bun, Puput malem ini mau nginep d sini"
"kamu tu udah Bunda sama Ayah suruh pindah ke sini, gausah kamu tingal ngontrak sendrian gitu bahaya Put" nasehat Bunda Ira
Menghela nafas "jangan pindah Bun, takut ngerepotin, Bunda, Ayah sama Gita uda baik banget sama Puput"
"kamu tu ngomong apa sih, kamu kan udah Bunda angep anak sendri masih aja gak enak" ucap Bunda Ira
"ck, udahlah Bun, si Puput kan emang keras kepala gitu" Ucap Gita langsung berjalan menuju dapur.
Puput mengikuti Gita di belakangnya "Bun kita laper masih ada makanan ga?"
Bunda Ira ikut masuk ke arah dapur "masih, ini di kulkas kalian makan semua aja kalau belum makan malam, nanti Bunda panasin"
"gausah Bun, biar Puput aja yang manasin Bunda masuk istrahat aja" Ucap Puput sembari mengeluarkan makanan di kulkas untuk di panaskan.
Bunda Ira berjalan keluar dapur menuju kamar "yaudah, Bunda istirahat dulu ya"
"oh iya, Put kamar kamu masih sama lo ya di sebelah kamarnya Dimas" tambah Bunda Ira
Dimas Setyo Wardana adalah adik laki-laki dari Gita Citra Wardana yang saat ini masih berumur 19 tahun. Dimas baru masuk kuliah alias masih maba di kampus yang berbeda dengan Gita juga Puput.
Puput menganguk mengerti.
Memang setelah orangtua Puput meninggal Orangtua Gita inggin Puput bisa tingal dengan mereka, tetapi Puput selalu keras kepala ingin mandiri tidak mau merepotkan orangtua Gita. Bunda Ira adalah sahabat dari Ibunya Puput mereka sangat akrab maka dari itu Bunda Ira sangat menyayangi Puput seperti anak kandungya sendiri.
Dan setelah orangtua Puput meningal Puput selalu bolak balik tidur di rumah Gita maka dari itu Bunda Ira membuatkan kamar untuk Puput.***
"Gal, gausahlah lo teriama ajakan si Baron buat balapan!" ucap Bagas mengingatkan.
Malam ini para Kumpulan lelaki tampan itu sedang berada di jalana sepi untuk menerima tantangan balapan dari Baron.
Semenjak Galih mengetahui bahwa Cantika berselingkuh dengan Baron yang ternyata merupakan musuh bebuyutanya selama ini."bener bos, besok lo ualangtahun gak kucu kalao lo mati sekarang" Reza menambahkan dengan sedikit cengiranya.
Galih menatap Reza sembari melayangkan tanganya di depan muka Reza "mau lo aja yg duluan mati?"
"ealah becanda bos"
"pacar lo dateng tuh" tambah Reza
Keluar dari mobil Jazz yang ia kendarai wanita cantik itu berlari menuju arah Galih "beb, kamu kok mulai balapan lagi sih?"
"bukanya kemarin kemarin udah enggak ya?" Cantika mengelendot di tangan kiri Galih dengan manja.
Galih melepaskan tanganya sembari mengibas ngibaskan dari Cantika "ck, ngapain lo masih di sini?"
"kita udah putus inget lo" tambah Galih
Cantika memonyongkan mulutnya sambil menatap Galih "salah akutu apasih Gal, kamu gabisa dong putusin aku sepihak gini. Akutu masih sayang sama kamu"
"sayang jidat lo maju, lo pikir gue gatau lo pacaran sama gue cuma buat nguras uang gue" ucap Galih dalam hati.
Galih tak mugkin memberikan alasan itu sekarang sebelum rencanaya berhasil."mingir lo" Galih menaiki motornya sambil menyalakanya.
Cantika berdiri di depan motor besar Galih menyetopnya dengan kedua tangganya "gamau, kamu gaboleh balapan".
"ck, Za lo urus tu si ondel ondel" Galih pergi meningalkan Cantika dengan sedikit menyerempetkan motornya dengan tubuh Cantika. Yang membuat perempuan itu terjatuh.
"nyebelin banget sih" ucap Cantika
Reza membantu Cantika berdiri "mending lo pulang"
"gue bisa sendiri, awas lo" Cantika pergi menuju mobilnya.
Suara motor besar terdengar begitu mengema, saat ini Baron dan Galih sedang balapan di jalanan sepi ibu kota. Baron memimpin dengan Galih yang tidak jauh dari belakangya. Galih melihat garis Finis buru buru Galih menancapkan gas motornya sehingga Galih bisa mendahului Baron yang sekarang di belakangya.
"gue menang, sesuai janji lo harus dateng ke ulangtahun gue" Galih membuka helmnya
Baron menatap Galih benci "tenang aja gue bakalan dateng"
Baron tersenyum evil "dan gue yang bakalan bikin lo ngehamilin cewe bukan gue yang bakal tidur sama Cantika" ucap Baron dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
General Fiction"ini anak lo juga" wanita itu berkata sambil sesekali menyeka air mata yang turun dari mata indahnya. "...." laki-laki di depanya itu hanya diam.