Galih saat ini berada dalam kamar ratwat inap rumasakit. Galih duduk di samping Puput yang masih memejamkan matanya, ia mengengam erat tangan Puput dengan kedua tanganya. Matanya melihat perut Puput.
"maafin Papa bikin mama sama kamu sakit" Galih mengusap pelan perut Puput.Tibatiba ponselnya berdering.
Galih mematikan ponselnya dan memasukanya ke dalam sakunya. Dilihatnya Puput yang masih setia memejamkan matanya.
Pintu kamar terbuka dilihatnya Gita dan juga Bunda Ira masuk ke dalam kamar."Puput belum bangun juga Gal?" tanya Bunda Ira
Galih hanya mengeleng lesu.
"tenang aja dia bakaln bangun" ucap Gita"Gal kamu pulang dulu aja biar Puput Bunda sama Gita yang jagain kamu dari kemarin belum mandi lo" ucap Bunda Ira
"tapi Bun ntar kalo Puput bangun nyari Galih gimana?" ucap Galih
Bunda Ira tersenyum "nanti Bunda bilang kamu pulang bentar, sekalian kamu bawa baju Puput yang baru ini yang kotor kamu bawa pulang aja"
Galih berdiri merasuti pakaian Puput memasukan ke dalam tas ranselnya "Bun nitip Puput ya"
"iya Gal kamu tenang aja" ucap Bunda Ira
"Git gue duluan" ucap Galih meningalkan ruangan Puput
****
Galih masuk ke dalam rumah Baron dengan langkah panjangya. Ia sangat terbawa emosi melihat tiga preman yang kemarin membuat istri dan calon anaknya sekarang terluka. Tadi Dika menelfon Galih memberitahu bahwa preman yang menghadangya kemarin adalah bawahan Baron. Dika juga memberitahunan di mana markas geng Baron. Mereka memang menargetkan Puput. Mereka ingin menyekap Puput dan memancing Galih agar menyelamatkanya tetapi rencana mereka gagal.
Itu adalah informasi yang di berikan Dika ketika Bagas dan Reza mengintrogasi ketiga preman itu. A"Keluar lo pengecut" Emosi Galih menendang semua barang yang ada di depanya
Baron keluar dari kamarnya "ngapain lo dateng-dateng ngerusak barang-barang gue"
"Gue bisa ganti kalau perlu sama pabriknya sekalian" Jawab Galis sombong
Baron menghembuskan nafasnya "gausah kebanyakan bacot lo"
Galih berjalan mendekati Baron, mengambil kerah baju Baron "maksud lo bikin bini gue celaka apa?"
Baron melepaskan tanggan Galih "biar lo juga ngerasain gimana rasanya di tinggalin temen selamanya"
"Gue udah bilang kalau lo salah paham, sekali ini aja biarin gue cerita" Kata Galih
Baron emosi mencoba meraih kerah kaos Galih "gue gapercaya sama lo"
Pipi Galih terkena tonjokan dari Baron, Galih membalas tonjokan Baron dan terjadilah adu gulat malam itu. Mereka berhenti saat Bagas sampai di rumah Baron, menghentikan pertikaian Baron dan Galih yang sangat memanas.
"Gal udah, Baron sekarat lo di penjara gimana anak istri?"Galih melihat Baron yang sudah terkapar "dia belum mati"
"Inget Gak ada yang nunguin lo" Kata Bagas
Galih mengingat Puput yang di ruma sakit "Puput udah sadar? "
Bagas mengangukan kepalanya "gue dateng karna itu"
Bagas pun mengajak Galih untuk keluar membersihkan luka yang ada d mukanya. Mereka duduk di sebuah minimarket 24 jam.
"Gue sendiri aja Gas, galucu banget kalo ada orang liat"Bagas menyerahkan obat merah dan kapasnya "siapa juga yang mau lihat? Gue juga masih normal"
"Makan aja sono, lo uda makan belom?" Kata Galih sambil menahan perih mukanya
"Gue udah makan" Kata Bagas
Setelah mengobati lukanya Galih dan Bagas menuju rumasakit tempat Puput di rawat.
Galih membuka pintu kamar Puput dan di sana sudah ada Puput dan Gita yang sedang bercanda gurau.
"Gal muka kamu kenpa?"Galih mengaruk kepalanya yg tidak gatal "gue tadi jatoh dari tangga"
"Bohong banget" Kata Puput sambil melipat kedua tanggan ya.
Gita berdiri dari tempat duduknya sambil menghampiri Bagas "karna Galih udah dateng kita pamit dluan aja ya"
"Buru2 amat, lo kn bawa mobil sendiri?" Kata Galih
Gita berbisik di telingga Galih "gue gamau ikutan perang dunia, bye"
Bagas pun ikutan pergi meninggalkan kamar Puput "gue juga"
Tinggalah sepasang suami istri, Galih duduk di sebelah Puput "masak aku bohong"
"Muka orang jatoh gabakalan banyak, lagian itu mirip bekas tonjokan dari pada orang jatoh" Kata Puput
Galih menghembuskan nafasnya "aku baru aja ketemu smaa Baron, aku.. "
"Kamu berantem sama dia?" Kata Puput
Galih bingung menjawab pertanyaan Puput.
"Iya kan, udah gausah nyari alasan lainya"Galih mengangukan kepalanya "aku gaterima kamu sama anak kita jadi gini"
Puput memeluk Galih "kita gapapa, kamu gausah kawatir, kamu gaboleh gitu lagi ya Gal, aku gamau muka kamu yang ganteng jadi jelak"
Galih tersenyum, dia sangat bersyukur memiliki istri seperti Puput. Iya memang mereka menikah atas dasar tangung jawab tapi apakah kebersamaan tidak bisa menimbulkan rasa sayang dan cinta?. Galih dan Puput membuktikan bahwa itu semua bisa terjadi.
"Makasih ya, aku sayang kalian" Kata Galih-----------------------------------------------------------------------------------------------
Hai manteman lama banget ya aku updatenya maaf ya, aku sibuk banget kemarin kemarin jadi ga bisa update terus. Makasih yang udah nunguin semoga suka sama jalan ceritanya yang emng ga banyak konflik nya.
Pas banget karna lagi PPKM jadi di rumah aja gak kemana mana, kalian jaga kesehatan ya jangan lupa pakai masker dan juga cuci tangan 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
General Fiction"ini anak lo juga" wanita itu berkata sambil sesekali menyeka air mata yang turun dari mata indahnya. "...." laki-laki di depanya itu hanya diam.