22 - Cemburu

445 20 0
                                    


Pagi ini Galih menjalani rutinitas paginya berangkat kuliah tapi hari ini Puput ikut Galih ke kampus karna Puput inggin mengurus kelulusanya dan mengambil ijasahnya. Sedangkan siangnya mereka mau ke rumasakit untuk mengontrol janin Puput yang kemarin tertunda.

"udah dapet ijasahnya?" Galih dari kelasnya dan menghampiri Puput yang masih duduk di depan ruangan tata usaha.

"masih ngantri" ucap Puput sembari melihat Galih yang sangat tampan hari ini.

"masih ngantri" ucap Puput sembari melihat Galih yang sangat tampan hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"mau minum dulu gak? aku beliin di kantin" Galih menawarkan kepada Puput

Puput meganguk senang "sekalian lah sama snacknya apa kue gitu aku laper"

"iya mama, bentar ya" Galih berjalan meninggalkan Puput.

Tiba tiba seorang laki-laki duduk di samping Puput menepuk tanganya membuat Puput terkejut.
"he... Aris kaget gue"

"ngapain lo masih ke kampus" tanya Aris, Aris termasuk teman kelas Puput yang masih dalam fase skripsi.

"gue ambil ijasah sama mau daftar wisuda" jelas Puput

"makin cantik aja lo lama ga ketemu?" ucap Aris sambil mengusap usap rambut Puput

"Ris berantakan tau" protes Puput.

Aris tertawa "gemes gue sama lo"

"iyalah gue kan emng gemesin" Puput ikut tertawa.

Galih tiba dengan membawa kantong kresek pesananya Puput "ehem"

"hai Gal, kenalin ini temen aku Aris" Ucap Puput memperkenalkan Aris

"Galih suami Puput" ucap Galih dengan tatapan datarnya.

Aris dan Galih berjabat tangan, Aris agak terkejut dengan pengakuan Galih itu. "kaian udah nikah?"

"udah satu minggu yang lalu" kata Puput.

Aris agak shock "wahh... selamat ya, gue kok ga lo undang Put?"

"sory cuma dikit kok yang gue undang, resepsi sederhana aja" jelas Puput

"oh selamat seklai lagi buat kalian gue duluan ya" Aris berlalu meningalkan Puput dan Galih yang menatap kepergian Aris

"dia mantan lo?" tanya Galih

Puput mengerjapngerjapkan matanya "bukan"

"terus ngapain pegang pegang kepala kamu?" Galih cemburu

Puput mengangkat alisnya "kamu cemburu ya"

"iyalah aku kan suami kamu!" ucap Galih

Puput mencubit cubit pipi Galih dengan keduatanganya "uluhuluh cuami aku cembulu, uncul banget cih"

"seneng kamu" tanya Galih

"aku kan gasuka sama dia" ucap Puput

"sukanya sama siapa?" Galih mengoda Puput

"sama kamulah" Puput senym malu.

Galih tertawa sambil mengusap pucuk kepala Puput "nih minum dulu"

Puput mengambil botol air putih dan meminumnya "Gal ambilin dong ijasah aku, nomer aku itu udah di pangil"

Galih menganguk berdiri mejuju meja tata usaha mengambil ijasah Puput dan melihat lihat isinya sambil berjalan ke arah Puput. "lumayan nilai kamu"

"sembarangan, itu bagus ya bukan lumayan lagi" protes Puput

"iya, mama kan pinter gak kayak papa" ucap Galih

"makanya kamu tu belajar jangan kebanyakan nongkrong mulu ngibahin orang ga berfaedah banget hidup kamutu. Ya gapapa kalo mau nongkrong tapi kan inget waktu, liat tu temen kamu Bagas dia aja udah sidang kan kemarin masak kamu kal...." Galih membekap mulut Puput dengan jari telunjuknya.

"ssstttt...mama jangan ngomel ya, mending kita beragkat sekarang" ajak Galih mengalihkan perhatian Puput. Galih sangat tau istrinya itu kalo sudah ngomel bakal panjang banget dan akhirnya Galih yang mengalah. Suami emang harus sabar saat istrinya hamil.

"kamutu mengalihkan pembicaraan" Puput mengikuti jalan Galih menuju parkiran.

****

Puput sedang berbaring di beragkas rumasakit, dokter itu sedang menjelaskan kondisi bayi mereka di dalam kandungan Puput.
"Udah sembilan minggu ya, bayinya sehat, ukuranya normal. Ada keluhan gak ya buk?"

"mual-mual dok bisanya jam 4 pagi gitu, sama kalau makan nasi suka muntah" itu yang bicara Galih ya Puput hanya menatap Galih heran.

"wajar kok masih hamil muda yang penting gak keterusan sampe ga makan aja. Jadi klo ga bisa makan nasi Ibuk bisa ganti sama gandum apa sereal pokoknya penganti nasi supaya gizinya terpenuhi" dokter itu menjelaskan yang di anguki oleh Puput dan Galih.

"saya tulis vitamin nanti ambil di apotek ya buk" Dokter Fitri menuliskan resep untuk Puput.

Puput menerima resep "makasih ya dok"

"sama-sama jangan lupa priksa lagi ya" Dokter Fitri tersenyum ramah.

Puput dan Galih keluar Ruangan Dokter Fitri. Ibu-ibu yang menungu giliran periksa menatap ke arah Galih, Puput mengerutkan keningya "Gal kayaknya kamu jadi pusat perhatian deh"

"Tau aku kan ganteng" Galih percaya diri.

Puput menatap Galih dengan mata malas "idih pd amat"

"kamu aja suka sama aku" ucap Galih

"emnag aku pernah ngomong gitu sama kamu?" ucap Puput

"tragedi martabak sama tadi di kampus inget?" Galih mengingatkan

"udah dong malu" Puput berjalan cepat mendahului Galih.

Galih tertawa mengejar Puput yang sudah berlalu agak jauh.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Annyeong para pembaca yang aku sayangi, maaf ya jadi lama banget update nya. Semoga para pembaca setia selalu nunguin aku. Semoga suka ya. Selamat membaca 💜

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang