19 - Malam pertama

581 29 0
                                    


Galih dan Puput barusaja sampai di aparteman Galih. Mereka menolak ajakan Mama Rahma dan Bunda Ira untuk tidur di rumah mereka dengan alsan jarak yang terlalu jauh. Memang benar jarak apartemen Galih hanya 10 menit dari cafe di karnakan Galih bukanlah cowok yang bisa bangun pagi jadi kalo ada kuliah pagi Galih tak perlu jauh-jauh perjalananya.

"mandi duluan sono, gue mandi di dapur" ucap Galih

Puput hanya menganguk memasuki kamar mandi, Puput memang segera ingin mandi dan tidur sunguh hari ini Puput sangat lelah.
"aduh.. gue lupa ini baju kan gabisa di buka klo ga berdua" gaun itu memiliki resleting kecil di pungungya, tak akan bisa tangan Puput sampai. Sekarang bagaimana Puput sendri bingung ia masih berusaha menjangkau resleting di punggungya.

"aaaaaak...." Puput hampir saja terpeleset jatuh, Puput tak sengaja menjatuhkan sabun dan sabun yang licin ia pijak untung di belakangya ada tembok kalu gak ada gatau bagaimana nasib ia dan anaknya sekarang.

Tok tok tok "lo kenapa? kenapa teriak?" Galih kembali ke kamar setelah mendengar teriakan Puput.
Puput membuka pintu kamar mandi membuat Galih heran kawatir plus penasaran.
"Gal tolong"

"kenapa? ada kecoa?" tanya Galih

Puput mengelengkan kepalanya "gue gabisa lepasin resletingnya"

Galih tertawa mesum "lo mau gue bukain?"

Puput menganguk "tolong"

"muter lo, bukain gaun lo sama dalemnya aja gue bersedia" Galih tersenyum evil

"apasih lo dasar mesum" Puput memegangi bagian dadanya takut bakaln gaunya merosot kalo resletin belakanya di buka.

"udah tu mau apa lagi yang di buka" tanya Galih

"udah makasih" Puput segera masuk kamar mandi dan menutup pintunya.

Galih tersenyum gemas melihat istrinya yang malu.

Malam ini mereka bakalan tidur bersama di kamar Galih, Puput sunguh gugup memikirkan malam ini. Ia sangat lelah ingin segera tidur tapi ia juga ingin berendam ini sangat enak. Tapi Puput ingat ia sedang hamil tak baik ibu hamil mandi jam 12 malam seperti ini.
"nak, mama sampai lupa kalo ada kamu. Kamu sehat-sehat kan disana. Mama besok bakal jengukin kamu" .

Puput keluar dari kamar mandi mengunakan dress tidurnya dengan handuk yang masih di kepalanya. Puput melihat Galih yang sedang menatapnya di atas kasur sembari memegang ponselnya "lama amat lo mandi?"

"masak sih" Puput melihat jam yang ternyata sudah hampir jam 1 dini hari. Berarti ia hampir 1 jam berendam.

"jangan suka mandi malem gakkbagus" ujar Galih.

Puput hanya menganguk patuh.
"sini lo" ucap Galih

Puput berjalan menuju arah Galih.
"duduk" Galih mengambil hairdryer membuka handuk kepala Puput lalu mengeringkan rambutnya.

Puput hanya diam tersipu malu, sikap sikap manis seperti inilah yang sangat Puput sukai "Gal"

"hem" Galih masih dengan ramput Puput

"kok lo sweat sih" puji Puput

Galih mengangkat alisnya, menghentikan kegiatanya "mau lebih sweat lagi gak?

Puput mengerjap ngerjapkam matanya "apa?"

Galih meletakan hairdrayernya mendekati Puput yang duduk membelakanginya lalau memeluknya dari belakang seperti Beruang yang sedang memeluk anaknya.
Puput terkejut dengan sentuhan manis Galih tapi sungguh ia sangat nyaman "Gal"

"diem aja lo, gue mau lebih deket sama anak gue" Galih membenarkan selimut untuk puput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"diem aja lo, gue mau lebih deket sama anak gue" Galih membenarkan selimut untuk puput.

Puput tak Terima "yang bawa dia ke mana-mana selama 9 bulan kan gue, jadi anak gue lah"

"Kalo ga ada gue juga dia ga bakalan ada di dalem perut lo" Kata Galih

"Iya, lo mah nyumbang senengnya aja" Puput menaikan selimutnya sampai ke lehernya.

Galih memeluk Puput erat "yaudah ganti anak kita kn kita buatnya bareng-bareng"

Puput tak merespon tapi pipinya blusing, knpa Galih kadang  bisa berkata manis kepadanya.

Acara peluk pelukan membuat dua pengantin yang barusaja sah menjadi suami istri 6 jam lalu ini lebih intens Puput gelisah mau tidur tapi gabisa mungkin anak mereka belum mengantuk pikir Puput makanya Puput bangun dan memainkan ponselnya.

"kenapa?" tanya Galih

"gabisa merem" Puput menunduk sedih.

"sini deket gue" Galih mendekap Puput mengelus perut rata Puput sambil memejamkan matanya.

"hai, anak papa ini udah malem, kamu gak ngantuk po? kasihan tau mama capek. Besok lagi ya mainya. Papa janji besok nemenin kamu main seharian" ucap Galih yang membuat Puput berkaca kaca.

"kok lo nangis?" ucap Galih

Puput membalikan badanya memeluk Galih yang tak memakai baju itu. Ia tak peduli dengan kadar kemaluan atau harga dirinya. Sekarang ia sangat nyaman dengan perlakuan Galih dan Puput ingin tidur. "gatau gue seneng aja"

"yaudah tidur, kita ena-enanya besok aja masih banyak waktu" goda Galih

Puput yang tadinya sudah memejamkan matanya mendadak membuka matanya mencubit perut dan tangan atletis Galih. "sakit Put"

"sukurin dasar mesum" ujar Puput

"loh kan sama istri sendri" Galih membela

"hum" Puput memejamkan matanya.

Galih melihat istrinya itu sudah terlelap "selamat tidur anak papa" Galih mengelus perut Puput "selamat tidur istriku" Galih mengecup kening Puput.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang