30 - Posesif

105 11 3
                                    


Galih dan Puput saat ini sedang berada di pusat perbelanjaan. Galih menepati janjinya untuk menemani Puput berbelanja keperluan bayi mereka. Walaupun waktu melahirkan Puput masih dua bulan lagi Puput ingin sedikit menyicil supaya ia besok tak terlalu kerepotan untuk mempersiapkan semuanya.
"Put kamu jangan beli warna pink gitu kan kita belum tau dia cwe apa cwo"

"tapi ini lucu tau Gal" Puput menatap baju tidur itu berbinarbinar.

Galih menghembuskan nafasnya "udah itu aja pinknya, lainya beli yang netral aja"

"iya iya" Puput kembali sibuk dengan memilih baju baju yang lucu.

Galih melihat lihat sekeliling "abis ini mau kemana lagi?"

Puput masih sibuk dengan pilih pilih baju bayi, dia sangat gembira menantikan calon anak mereka "makan boleh deh, aku laper"

"Sekarang kamu makanya banyak ya" Goda Galih

Puput menghentikan kegiatannya dan menatap Galih "kamu mau ngatain aku gendut?"

"Loh, aku gak bilang gitu yank" Bela Galih

Puput menghembuskan nafasnya, ia kesal padhal dia kan sedang hamil wajar saja makanya banyak. Lagi pula dia makan banyak juga ttep langsing-langsing saja, cuma perutnya yang nambah gede badanya mah sama.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Di kamar aparteman Galih di bantu Puput sedang mendekorasi ulang kamar mereka, mereka meletakan box bayi juga mendekor kamar Galih yang awalnya berkesan sangat maskulin kini terlihat sangat kebayian. Ini semua adalah permintaan Puput, Puput tak mau bayi mereka tidur terpisah Puput ingin anak mereka nanti tidur di kamar sendiri setelah umur 3 atau 4 tahun.

"gimana Put kamu udah suka kamrnya?" tanya Galih yang masih sibuk membereskan area box bayi mereka.

"suka banget makasih Gal, udah ngorbanin kamar kamu buat kita" Puput mengelus perutnya yang sudah mulai membesar.

Puput mendekat ke arah Puput memeluknya dari belakang dan mengelus perut buncit Puput "apapun buat kalian bakal aku lakuin"

"kok kamu sweat sih Gal?" kata Puput

"kamu kok pendek sih Put?" Galih tertawa.

Puput membalikan badanya, mulutnya cemberut menatap Galih marah sambil memukuli dadanya "ih, kamu nyebelin tau gak? kamunya aja yang ketingian kayak tiang listrik aku mah emang udah pas segini"

Galih memeluk Puput "kok jadi aku yang ketingian? kan aku ga ada dua meter"

"yakin gaada?" tanya Puput

"ga ada sayang, aku cuma 187 aja" kata Galih

Puput melepaskan pelukanya dan duduk di atas ranjang sambil mengelus perutnya "nak besok kamu kayak papa ya tingginya jangan tiru mama kamu yang bocel ini"

Galih berjongkok di depan Puput memeluk perut Puput "iya jangan kayak mama tiru papa aja besok papa ajakin joging, renang sama ngegym biar kamu berotot kayak papa"

"ya gak gitu Gal kalo cewek masak berotot, gamaulah aku" protes Puput

"lah gapapa, sekarang banyak cewek berotot. Keren tau" kata Galih

"big now, harus yang kalem kalem kalo cewek tu. Klo dia berotot kasihan ga ada cowok yang mau sama dia" Puput kesal

"kalo dia cewek aku gamau dia pacaran yank" kata Galih

Puput mengerutkan dahinya "kamutu jangan banyak larangan, inget tu adek kamu si Kiki gimana kesisanya dia"

Galih berfikir "tapi aku nyeleksi dulu cwonya"

"lebay kamu, kalo baik mah aku ajakin ke rumah" kata Puput

"jadi papa anak cewek itu tangunanya besar yank, kan aku takutnya dia nanti di apaapain kalo udah pacaran kamu kayak gatau aja gimana anak.SMA sekarang" jelas Galih

Puput memegang muka Galih dan mencubit hidung mancungya "la emng anak SMA sekarang pada gimana?"

"Kamu tau sendri lah dari aku aja gimana, apa lagi besok jaman anak kita" Jelas Galih

Puput mengantuk mengerti "itu sih tergantung anaknya Gal, kalau dia di didik dengan benar pasti dia juga taulah mana yang baik sama buruknya walau temen temenya pada gitu dia masih mikir itu baik ga buat di lakuin"

"Waspada kn ga salah yank" Kata Galih

Puput meghembuskan nafasnya, "kayaknya si Galih bakalan jadi ayah super posesif deh" Dalam hati
"Makan yuk, laper"

"Yaelah dasar gendut makan mulu" Ledek Galih

Puput memlototkan matanya "apa? Tadi kamu bilang"

Galih tertawa "ga yank bercanda, mau makan apa hm?"

Puput kesal berjalan duluan meningalkan Galih sembari mencari bakso, karna dia inggin sekali makan bakso

Galih menyusul Puput "yaelah ngambek"






_Hallo lama banget ya, maaf ya manteman aku belum sempet lanjutin, mohon kesabaran nya ya, soalnya bakalan slow update untuk kedepanya, selamat membaca 💜💜💜💜_


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang