21- Martabak

420 27 1
                                    


Puput pulang ke aparteman, ini sudah sore. Puput tak mau ketemu Galih dulu. Jadi Puput membawa roti selai juga beberapa buah ke dalam kamar, Puput tak akan keluar kamar maupun membukakan pintu untuk Galih. Ia besok akan pergi periksa sendiri tak perlu minta tolong Galih. Sunguh Puput sangat dongkol ia sangat ingin marah-marah dengan siapapun istilahnya tu sengol bacoklah.
Puput mengunci kamar dari dalam sebelum Galih datang.

Tak lama kemudian pintu di ketuk oleh Galih "Put kamu di dalam?"

"kamu ngunci pintunya?"

"sayang tolong dong bukain"

"aku minta maaf, aku bisa jelasin, tolong bukain pintunya"

Puput diam di dalam kamar ia sedang makan buah sambil memainkan ponselnya "aneh banget sih sayang-sayang aku kamuan lagi, pasti gara-gara gue marah. Kalo ga pasti juga logue logue" ucap Puput dalam hati.

"sayang?"

Pipi Puput benar benar merona klo ia tak sedang marah Puput bakalan cubit perut Galih bertubi-tubi.

"aku tidur di mana kalo kamu kunci kamarnya"

"kamu mau aku tidur di club sama cewek lain?"

"terserah" Di dalam kamar Puput ingin melempari Galih dengan buah pir yang sedang ia makan. Kesal sekali Puput, bukanya bikin gak marah malah nambah-nambah marah.

"bner di bolehin? pergi nih aku"

"sayang?"

Puput benar-benar dongkol hatinya, ia tak peduli lagi terserah Galih mau apa mending Puput tidur.

Jam menujukan pukul 23.00 malam Puput bangun dari tidurnya karena sangat ingin makan martabak manis yang letaknya tak jauh dari aparteman Galih. Puput benar-benar gelisah ia tak mau keluar kamar tapi rasa keinginanya sangat besar
"kamu beneran pengen ya nak? mama kan baru marahan sama papa?"

Puput berdiskusi dengan janinya yang sangat menginginkan martabak itu. Dengan langkah keberanian ia mengambil dompet dan ponselnya menuju pintu. Puput menekan knop pintu dengan hati-hati takut Galih mendengarnya. Muka Puput keluar dari kamar meliahat kondisi di luar, memastikan keberadaan Galih. Puput melihat Galih yang tertidur di sofa dengan berselimut hoodienya yang di pakai tadi siang. Puput berjalan mengendap endap melewati Galih takut bangun. Puput membuka pelan-pelan pintu utama apartemenya.

Akhirnya Puput kekuar juga "kita berhasil nak, sekarang kita nyari ya martabaknya semoga masih ada" ucap Puput kepada janinya.

Baru beberapa langkah dari pintu keluar tangan Puput di cekal oleh Galih, Puput tentu saja terkejut bukanya Galih tadi tertidur kenapa dia malah bangun

"mau kemana malam malam gini? kenapa kamu gak pakai jaket?" ucap Galih.

Puput lupa, ia tak memikirkan jaket. Ia hanya memakai dress tidurnya yang tak berlengan.

Galih memakaikan hoodienya ke badan Puput yang memang kebesaran kalau Puput yang memakai.
"ini kan gede"

 "ini kan gede"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang