Sebenarnya Puput merasa gelisah sebelum Galih menelfonya. Ini sudah pukul 22.00 malam dan Puput masih setia menonton dramanya menghilangkan kegelisahan yang sedari tadi ia rasakan. Tiba tiba ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk, Puput membukanya ia heran nomor yang tak ia kenali mengirimkan foto Galih yang sedang menaiki motor bersama orang asing, Puput pernah melihatnya tapi lupa dimana. Puput curiga apakan Galih membohonginya? tapi kenapa?. Baju, celana dan sepatu yang Galih gunakan sama persis seperti saat siang tadi Galih gunakan untuk beragkat ke kampus.
Puput mencari kontak Gita, ia tak mempunyai satu kontakpun temenya Galih siapa tau Reza bisa membantunya mencaritau diman Galih."Hallo Git"
"...."
"Lo lagi dimana? bisa minta tolong gak?"
"...."
"Lo sama Reza? sama Galih gak?"
"...."
"Oh engak ya, tolong dong tanyain Reza tau Galih dimana gak?"
"....."
"Yaudah makasih Git, sorry ganguin kencan lo"
"...."
Puput bingun ia nanya siapa ya ia telfon Galih gak dia angkat.
"apa gue ke tempat dulu dia balapan aja ya, keknya di lihat dari fotonya sama kayak yang waktu itu deh. Awas aja kamu Gal klo bohongin aku"Puput mengambil tas selempangya untuk menaruh ponsel juga dompetnya, kali ini Puput akan beragkat sendiri mengunakan mobil Galih. Ia tak mau mencari taxi onlain terlalu lama menunggu lagi pula jaraknya tak terlalu jauh.
Puput mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang yang ada di pikiranya semoga yang dikirimkan oleh orang yang tak di kenalinya ini tak benar.
Puput melihat ke kanan dan kiri mendapati kerumunan orang tak jauh dari mobilnya, Puput menepikan mobilnya lalu keluar. Matanya mencari Galih, ia melihat Bagas juga Dika tapi memeng benar tak ada Reza dan dimana Galih? Puput lebih mendekati kerumunan itu berusaha bersembunyi agar tak terlihat oleh teman teman Galih.Galih melewati garis finis ia mengalahkan Baron.
"gue menang, lo gausah ganggu keluarga ataupun temen teman gue lagi ngerti lo!""ck, lo udah punya bini kagak usah deketin Cantika dia punya gue" kata Baron
"bukanya dia yang deketin gue karna lo yang nyuruh?" Galih meningalkan Baron.
Cantika datang ke arah Galih memluknya erat secara tibatiba.
"Gal aku kangen sama kamu, kamu gak pernah bales chat aku lagi sih?"Galih kaget, tidak membalas pelukan Cantika
"gue bukan pacar lo, berhenti seolah olah gue pacar lo. Gue udah punya istri. pacar lo Baron bukan gue""Tapi aku gasuka sama Baron, aku sayangnya sama kamu" Kata Cantika
Galih mencoba melepaskan pelukan Cantika "gue pangilin Baron biar gasalah paham mulu, capek gue"
Cantika menahan Galih "gamau aku mauanya sama kamu Gal"
Galih melepaskan pelukan Cantika mengejar Puput yang pergi menghindarinya.
"shit"Galih berlari mengerjar Puput.
"Put tunggu jangan lari, kamu salah paham""salah paham apanya? kamu bohongin aku cuma buat ciuman sama pacar kamu?" Puput masuk ke dalam mobil.
Galih menahan pintu mobil
"plis aku bisa jelasin, kamu pulang bareng aku ya"Puput mendorong Galih sekuat tenaganya, hatinya sakit, matanya mengeluarkan air mata. Puput menutup pintu mobil dan menjalankan mobilnya menjauhi Galih. Galih berlari mengambil motornya menaikinya mengejar Puput yang masih ada di depanya. Dengan kecepatan yang tinggi Galih mendahului mobil Puput yang berakir Puput mengerem mendadak mobilnya.
"Put plis keluar, aku jelasin dulu"Puput masih diam mengklakson supaya Galih memingirkan motornya.
"Put tolong, apa kamu mau aku hancurin kaca mobilnya biar kamu mau keluar?""kamu tau sendiri aku gak pernah main main orangnya" kata Galih.
Puput memikirkan perkataan Galih ia memang tak pernah main- main dengan ucapanya. Puput membuka pintu, Galih memeluk Puput yang masih menangis "maaf aku bohong sama kamu tapi kamu harus tau satu hal, aku ngelakuin itu semua buat kamu sama anak kita"
Puput menatap Galih "apa maksud kamu? kamu ciuman sama pacar kamu buat aku sama anak kita? yang bnr aja"
"bukan sayang, aku gak pernah ciuman sama dia, dan dia bukan pacar aku dan gak pernah jadi pacar aku. Aku cuma punya satu istri itu kamu" ucap Galih
"kamu bohong" jawab Puput
Galih mengusap air mata Puput menjelaskan kenapa ia tak memberitau soal balapan itu dan kenapa dia bisa ketemu dengan Cantika.
"aku gak mugkin kasihtau kamu aku takut kamu kawatir sama aku""tapi aku udah mikirin kamu, aku takut kamu kayak dulu, kamu berantem sampe muka kamu jelek" ucap Puput
"aku minta maaf Put, sekarang kita pulang aja ya" ajak Galih
"yaudah sana" kata Puput
"kemana?" tanya Galih
"motor kamulah" kata Puput
"kita pake mobil aja biar motor aku nanti Diki yang bawa" tawar Galih
"gamau, sana bawa motor kamu" paksa Puput
"aku gamau kamu nyetir sendiri sayang" kata Galih
Puput menatap Galih kesal "apa mau aku aja yang bawa motor?"
Galih menaikan alisnya tak percaya dengan apa yang Puput katakan "engak Put, yaudah kamu di depan biar aku yang ngikutin kamu"
"iya" kata Puput menutup pintu mobil.
Puput menjalankan mobilnya menuju apartemanya dengan Galih yang mengendarai motor di belakangya.
******
Sampai apartemen Puput tak banyak bicara dia hanya melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Ia mencuci mukanya lalu berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya.Galih mendekati Puput duduk di sebelahnya "masih marah ya?"
Puput masih diam memperhatikan ponselnya "asik banget, nonton apasih?"
Galih ikut melihat ponsel Puput "chat grub seru ya sampe aku di angurin"
Puput menatap Galih "trus aku harus ngapain kamu? Ha?"
Galih memeluk Puput "pelukan sambil bobo"
"Peluk sama bantal aja sana" Kata Puput
Galih mendekatkan mukanya dengan telinga Puput "maafin papa ya ma, mama janggan marah lagi dong"
Puput yang geli langsung terduduk beku "Gal geli tau"
"Gitu dong ngomong, kn rame ini kamar" Kata Galih
Puput menghembuskan nafasnya kesal "aku udah maafin kamu"
Galih tersenyum "makasih ya, mama udah ngertiin papa"
"Apasih mama papa, belum juga dia lahir" Puput mengusap perutnya.
"Kita tu kudu membiasakan put, ya x besok kalo anak kita lahir manggil kita lo gue an gt" Kata Galih
Puput kembali menidurkan tubuhnya "iya ga gitu juga Gal"
"Tapi anak kita cewek apa cwok ya?" Galih mengusap usap perut Puput
"Aku sih apa aja yang penting dia sehat"
"Sama, udah nyiapain nama belum?" Kata Galih
Puput mengelangkan kepalanya.
"Yang penting kudu ada nama belang aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
General Fiction"ini anak lo juga" wanita itu berkata sambil sesekali menyeka air mata yang turun dari mata indahnya. "...." laki-laki di depanya itu hanya diam.