PERTOLONGAN

13 2 0
                                    

.

.

Daaaaannnn kejutannya adalah, hari ini ada 2 part lagi yang diupdet *yeyyyy 

Authorperi baik hati sekali kan? Nah, kalian juga harus baik dong ke Authorperi kasih vote dan komen sebagai jejak kalian telah membaca kisah Jidan dan Fayra ini. 

Yaudah Happy reading yah. ILY :3

.

.

Dengan tertatih-tatih sambil menahan sakit, Fayra terus mencoba berjalan untuk segera tiba di UKS. Walau sebenarnya Nesya juga sudah tidak kuat lagi menahan tubuh Fayra. Hingga mereka dihadapkan pada sebuah tangga yang harus mereka naiki saat ini. Semua diam dan menatap tangga itu dengan semua kebingungan yang ada.

"Nes, gue gak bisa naik tangga ini" Fayra menatap sendu ke arah Nesya.

"Gue juga gak bisa gendong lo, Fay" Nesya pun menoleh ke arah Fayra dengan tatapan menyerah.

Keduanya menghembuskan nafas beratnya bersama.

Nesya diam dan berpikir sejenak memikirkan bagaimana cara dia bisa menolong Fayra untuk segera dibawa ke UKS karena dari tadi kakinya dipaksa berjalan semakin parah dan kondisi Fayra semakin memburuk, bahkan kakinya terus mengeluarkan darah di sepanjang jalan.

Kaki Fayra sempat tergores ring basket yang sudah berkarat tadi, hingga membuat kakinya terus mengeluarkan darah. Fayra terus berkeringat menahan rasa sakit yang luar biasa. Ini bisa dilihat dari ekspresi Fayra.

"Lo tunggu disini dulu gimana Fay? Gue coba cari pertolongan"

"Iya Nes, jangan lama-lama. Kaki gue sakit banget ini"

Jujur saja, dari tadi Fayra menahan air matanya di depan Nesya agar dia tidak terlihat lemah. Nesya pun langsung bergegas berlari meminta pertolongan kepada petugas UKS sekarang. Dia juga sangat panik melihat kondisi kaki Fayra saat ini.

Fayra hanya bisa duduk dan tersandar di dinding sambil menahan sakit dari kakinya yang luar biasa. Dan sudah tak bisa dibendung lagi, akhirnya air mata pun jatuh membasahi pipinya. Fayra menangis sambil memegang kakinya, hingga tersedu.

*****

Nesya terus berlari untuk segera mencari pertolongan, hingga dia bertemu dengan salah satu petugas yang selalu berkeliling memantau keadaan sekolah.

"Pak! Pak! Tolong ada teman saya yang cedera disana" sambil menunjuk ke arah tempat Fayra tadi. Cukup jauh dari sini.

"Cedera apa?" tanya bapaknya

"Kakinya pak, dia jatuh dari ring basket"

"Apa!! Yaudah ayok ikut bapak ambil tandu sekarang di UKS"

"Iya pak!"

Nesya dan bapak itu pun langsung berlari ke UKS untuk segera membawa tandu serta mengajak beberapa petugas untuk membantu membawa Fayra nanti. Semuanya heboh dan berlari dengan tergesah ke arah ruang basket lama.

Karena UKS yang berada tidak jauh dari lapangan basket saat ini, membuat beberapa anak yang sedang latihan kepo akan kehebohan yang terjadi saat ini. Semua petugas berlari sambil membawa tandu.

Jidan yang baru saja memasukkan bola ke dalam ring pun melihat ke arah sana, semua terlihat sangat panik, dan yang membuat aneh lagi, ada Nesya disana. Dia adalah salah satu murid yang tidak punya teman di sekolah ini, mustahil jika Nesya ada hubungannya dengan kerumunan orang yang tengah panik saat ini.

"Kayaknya ada yang cedera ya?" Tanya Adit sambil menghampiri Jidan saat ini

"Hmmm"

"Separah itukah sampe harus di tandu?" tanya Rangga yang tiba-tiba ikut nimbrung

"Entahlah" Jidan pun kembali berjalan dan mengambil bola yang terjatuh tadi, kemudian langsung mengerahkan semuanya untuk lanjut latihan lagi.

"Dan, gue izin bentar ya" pinta Adit

"Mau kemana lo?"

"Mau ikut liat siapa yang cedera itu"

"Gak penting! Sana latihan lagi" jawab Jidan ketus

Seperti biasa, Adit selalu saja kepo dengan apapun kehebohan yang ada. Kakinya sudah sangat gatal untuk cepat-cepat berlari dari sana dan ikut para petugas UKS tadi. Kalau saja bukan Jidan kaptennya mungkin sudah lama Adit berlari meninggalkan latihan hari ini.

"Ah gak asik lo, Dan" gumamnya, dan ikut nimbrung latihan lagi dengan yang lainnya.

Pak Handoko pun masuk ke lapangan untuk menyuruh tetap fokus latihan, jangan terkeco dengan kehebohan yang ada. Pak Handoko sempat bertanya tadi ke petugas UKS saat sebelum mereka bergegas pergi ke lapangan basket yang lama.

"Ayok! Ayok! Jangan mudah terkeco!" teriak pak Handoko keras

"Eh bapak, pak...." Adit menggantungkan kalimatnya dan menghampiri pak Handoko yang sedang berbincang dengan Jidan di lapangan saat ini.

"Ada apa?" tanya pak Handoko pada Adit.

"Itu tadi kenapa pak? Emang siapa yang cedera? Kok pakek ditandu segala? Emang separah itu?"

"Bapak harus jawab yang mana dulu ini?" pak Handoko sedikit kesal dengan semua pertanyaan yang Adit lontarkan padanya saat ini. Adit hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Bapak gak tahu siapa, tapi katanya dia jatuh dari ring basket kita yang udah lama gak digunakan lagi itu"

"Hah!! Ring basket? Muke gile! Ngapain juga kesana terus manjat-manjat gak jelas!"

"Bisa dipastikan itu si korban kalo gak idiot ya kurang kerjaan" jawab Adit dengan entengnya

Pak Handoko dan Jidan hanya diam tak menanggapi kegilaan Adit saat ini. Mereka pun lanjut latihan lagi dan tidak menghiraukan apapun yang terjadi sebelum latihan selesai. Jidan juga tidak penasaran siapa korban yang jatuh dari ring basket itu.

*****

Fayra yang masih mencoba bertahan dengan segala kesakitannya hanya bisa menantikan pertolongan dari Nesya, sesekali dia melihat ke jam tangan hitam yang melingkar ditangannya itu. Sudah lama sekali Nesya meninggalkannya disini. Hingga Fayra mencegah darah yang keluar dari kakinya menggunakan topi baretnya itu.

"Gue boleh berharap gak yah dia tiba-tiba dateng. Katanya dia selalu tahu apapun tentang gue" batin Fayra

"Iiissh mikir apaan sih" Fayra langsung menepis semua pikiran buruknya itu, menurutnya.

Tak selang berapa menit pertolongan pun tiba untuk Fayra. Fayra segera menghapus air matanya, dan tersenyum ke arah Nesya dan beberapa petugas yang menghampirinya.

"Makasih, Nes" lirih Fayra terharu melihat perjuangan Nesya berlari kesana kemari mencari pertolongan untuk Fayra.

"Ayok cepat di bawa ke tandu" petugas UKS pun langsung menggotong tubuh Fayra dengan tandu dan diiringi dengan Nesya yang mengikutinya dari belakang. Ia sangat khawatir melihat keadaan Fayra saat ini. Baru kali ini Fayra terlihat sangat menyedihkan.

.

.

To be continued

Jangan lupa vote dan komen biar aku semangat terus nulisnya.

ILY :3

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang