.
.
HAPPY READING :)
.
.
Fayra langsung dilarikan ke UKS untuk segera diobati. Ia terus merintih kesakitan sejak perjalanan menuju UKS. Semua semakin panik. Tak bisa dipungkiri dan tak bisa ditahan lagi, Fayra tidak sekuat itu, ia pun terus membasahi pipinya dengan air mata. Rasanya benar-benar sakit. Kaki Fayra rasanya kaku dan tak bisa digerakkan sama sekali. Ia terus saja menangis.
Beberapa siswa yang tidak sengaja lewat untuk ke toilet hanya bisa menatap iba kepada Fayra sekarang. Anak ZK Company yang sangat terkenal akan kecantikkan dan kemewahannya terlihat sangat menyedihkan hari ini. Siapapun yang melihat bisa merasakan bagaimana pedihnya yang Fayra rasa sekarang.
"Fayra" gumam Angelin saat tidak sengaja berpapasan.
Ia menatap sendu kepada Fayra yang sedang ditandu para petugas UKS sekarang. Sempat terbesit menyesal karena tadi Angelin menyenggol ponsel Fayra hingga terjatuh.
"Loh, latihannya udah selesai, Dan?" tanya Adit saat ditengah lapangan
"Hmmm, nanti pulang sekolah lanjut lagi" jawab Jidan dan langsung berlari keluar lapangan, karena latihan mereka telah selesai.
"Lo mau kemana!!" teriak Adit lantang kepada Jidan yang sudah berlari meninggalkannya.
"Kantin! Gue haus!" balas Jidan. Dan langsung disusul oleh Adit dari belakang
"Gue ikut!"
Dan saat Jidan berlari ke arah kantin, saat itu juga para petugas masuk ke dalam UKS membawa Fayra. Arah kantin dan UKS pun saling berlawanan, ada di arah barat dan ada yang di arah timur. Jadi Jidan tidak melihat Fayra yang sedang ditandu saat ini, begitupun dengan Adit.
*****
Walau kaki Fayra sudah diperban saat ini, namun ia terus saja merengek dan menangis kesakitan hingga petugas UKS pun kewalahan, dan bingung apa lagi yang harus mereka lakukan. Semua prosedur telah mereka lakukan, mulai dari membersihkan luka, mengobatinya dan membungkusnya dengan perban. Namun Fayra terus saja merintih kesakitan.
Nesya pun kembali ke kelasnya untuk mengambil tas Fayra dan sekalian memberi tahukan Tania apa yang sudah terjadi kepada Fayra saat ini.
"Gue tinggal dulu ya, Fay. Nanti gue kesini lagi"
"Jangan lama-lama Nes, kaki gue sakit banget. Gue mau pulang"
"Iya, Fay"
Nesya langsung berlari ke kelasnya sambil tergesah-gesah, Nesya bahkan hampir saja terjatuh. Namun untung saja Nesya bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
Saat tiba di kelas, semua tidak memperdulikan kehadiran Nesya. Semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing, bahkan mereka tidak perduli sama sekali ada atau tidaknya kehadiran Nesya di dalam kelas.
Dengan rasa gugup dan takut, Nesya mencoba memberanikan diri untuk berbicara kepada Tania dan sekalian mengambil tas milik Fayra. Karena Fayra harus segera dipulangkan hari ini juga.
"Tan?" panggil Nesya lirih
"Hmmm" jawab Tania dengan nada tidak suka dan merasa terganggu akan kehadiran Nesya.
"Emm, gue mau ngomong soal Fayra"
"Yaudah ngomong aja" jawabnya ketus dan masih sibuk dengan buku tulisnya, bahkan Tania tidak menoleh kearah Nesya sedikitpun.
"Fayra sekarang di UKS"
"Apa!!!!" teriaknya histeris, dan langsung berdiri menghadap Nesya.
"Iya, kakinya cedera tadi. Habis jatuh dari ring basket"

KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Fiksi RemajaKebanyakan seorang cowok the most wanted apalagi berasal dari sekolah yang terkenal, pasti mempunyai sikap yang dingin, cuek, seperti batu. Dan mempunyai gengsi yang sangat tinggi. Namun semua itu tidak untuk seorang Jidan Decevardo, cowok famous In...