"Gue akan terus usaha buat dapetin lo" jawab Jidan sambil sedikit berlari mengejar Fayra yang sudah keluar dari area kolam.
"Gak usah dan gak perlu"
"Terserah. Pokoknya biarin gue usaha dulu. Gue sayang sama lo" jawab Jidan sambil memandang orang di sampingnya itu.
Fayra memberhentikan langkahnya dan menghembuskan nafas dengan kasar. Ia sedikit terganggu akhir-akhir ini karena Jidan.
*****
"Makasih" kata Fayra
Fayra turun dari motor Jidan dan langsung berjalan masuk ke rumah tanpa bicara apa-apa lagi.
"Gue gak akan nyerah" tiba-tiba suara dari Jidan memberhentikan langkahnya.
Fayra hanya menolehnya sesaat kemudian berlalu pergi masuk ke dalam rumah.
Fayra menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Kenapa kehadiran Jidan benar-benar mengganggu hidupnya sekarang ini. Fayra tidak bisa hidup dengan tenang seperti biasanya. Fayra juga sesekali harus menghindari keberadaan Jidan.
"Mau kemana kamu malem-malem gini?" tanya Jessica saat Fayra sudah melewati ruang menonton TV.
"Keluar bentar, ke mini market, beli coklat"
"Emang coklat di kulkas udah habis?" tanya Jessica masih fokus ke arah TV
"Iya"
"Ganti baju kamu, gak cocok. Gak stylish"
"Tapi, kan, cuma bentar, Ma. Lagian deket juga dari kompleks perumahan kita"
"Gak! Ganti sekarang. Atau gak Mama izinin"
"Bentar lagi mau hujan, Ma. Ntar gak keburu udah hujan"
"Ganti atau gak usah keluar" perintah Jessica dengan tegas
Dengan berat hati Fayra pun naik lagi ke atas dan berjalan ke ruang pakaiannya untuk mengganti baju tidur yang ia kenakan sekarang ini dengan baju yang Jessica inginkan. Fayra tahu model seperti apa yang Jessica mau.
"Bibik?" panggil Fayra pelan
"Iya, non"
"Benerin rambut aku bentar bik. Fayra mau keluar dulu"
"Oh iya, sini non"
Fayra pun duduk di depan cermin dan memerhatikan gerakan tangan asisten rumah tanggannya yang sangat ahli dalam menata rambut Fayra. Fayra selalu terlihat stylish dengan model atau gaya rambut yang berbeda-beda setiap harinya.
Fayra kembali turun untuk menuju ruang TV, bertanya kepada Jessica apakah dandannya sudah pantas untuk dibawa keluar dengan notabene anaknya seorang Jessica istri dari Jordie pemilik ZK Company.
"Yaudah sana. Bawa payung, diluar hujan"
Fayra mendengus sebal, sempat ingin mengurungkan niatnya, namun ia sudah terlanjur kesal dengan Mamanya sekarang. Karena Jessica, Fayra harus pergi di bawah derasnya hujan. Kalau saja Fayra langsung berangkat tadi, mungkin Fayra sudah berada di rumah sebelum hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Teen FictionKebanyakan seorang cowok the most wanted apalagi berasal dari sekolah yang terkenal, pasti mempunyai sikap yang dingin, cuek, seperti batu. Dan mempunyai gengsi yang sangat tinggi. Namun semua itu tidak untuk seorang Jidan Decevardo, cowok famous In...