02 || Princess Callysta

897 173 3
                                    


Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vomentnya!
.
.
Begitu tampak berserakan buku Callysta yang tergeletak memenuhi tempat tidurnya. Saat itu Callysta sedang sibuk mengerjakan beberapa tugas sekolah yang sedari tadi tak kunjung selesai. Ia harus menyelasaikannya hari ini juga karena besok pagi sudah harus dikumpulkan.

Saat ingin meraih pensilnya untuk melanjutkan tugas berikutnya. Tiba-tiba saja handphone miliknya berdering. Awalnya ia tak peduli, tetapi setelah melihat nomer yang mengirim pesan itu, dengan segera Callysta membuka pesan tersebut.


Yoana

Yoana: Hai, cewek udik!

Callysta: Bisa engga sih manggil nama aja.

Yoana: Okey, karena mood gue lagi bagus. Khusus hari ini aja gue manggil lo, Callysta.

Yoana: Callysta, gue minta kerjain tugas gue!

Callysta: Tugas apa?

Yoana: Gue sama lo itu sekelas, masak iya lo gak tau tugasnya, sih!

Callysta: Iya aku tau, tapi tugas kamu itu banyak Yoana, karena sejak minggu kemarin kamu ngga ngerjain.

Yoana: Itu tau, kanapa tanya? Jadi, gue minta selesain tugas gue semua!

Callysta: Tapi mana mungkin aku nyelesain tugas sebanyak itu, apalagi tugas aku sendiri aja belum selesai.

Yoana: Tugas lo minggu kemarin, kan udah selesai, tinggal salin aja tugas lo untuk gue. Gitu aja dibuat ribet.

Callysta sengaja mendiamkan Yoana dan tidak menjawab pesan selanjutnya. Hampir 5 menit tak ada jawaban dari Callysta, sehingga membuat Yoana begitu kesal. Tak terbayang wajah kesal Yoana waktu itu yang menunggu jawaban pesannya.

Yoana: Jawab!

Yoana: Owh ... jadi lo nolak? BERANI LO SAMA GUE?!

Callysta: Iya ... nanti aku kerjain tugas kamu.

Yoana: Bagus, awas kalau sampai engga!

Callysta langsung mematikan handphone-nya begitu saja. Malas sekali dirinya menangapi segala ancaman dari Yoana. Dengan segera ia menyelesaikan tugas miliknya dan tugas Yoana.

Dalam lelahnya ia menahan segala rasa kantuk yang sudah tidak bisa tertahan kembali dan tiba-tiba saja terdapat pesawat kertas yang terbang menghampiri ke arahnya.
Callysta pun mencari sumber dari pesawat kertas itu dan saat melihat dari jendela kamar, Callysta hanya mampu melihat sekelibatan bayangan saja dan itupun tidak begitu jelas. Namun yang jelas, Callysta seperti sedikit mengenali tatapan tajam itu yang sering ia lihat, tapi Callysta lupa dimana ia melihatnya itu.

Sosok bayangan itu lari dengan cepat mengarah menuju kompleks yang sering banyak orang membicarakan jika selalu saja digangui jika melawati jalan tersebut. Walaupun Callysta belum sepenuhnya percaya dengan berita tersebut.

Callysta berpikir kembali dan membayangkan jika pesawat kertas itu diberikan oleh sosok yang sedang dibicarakan dimana-mana oleh tetangga di dekat rumahnya.

Callysta duduk kembali di kasurnya dengan tangan yang nampak begitu gemetar saat ingin membuka pesawat kertas tersebut, yang di dalam kertasnya berisi. "Selalu berhati-hati dengan orang di sekitarmu!" Pesan itu hanya selintas ingin mengingatkan, sepertinya ia begitu tahu dengan orang-orang di sekitar Callysta.

Princess Callysta  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang