03 || Princess Callysta

760 149 1
                                    


Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vomentnya!
.
.
Callysta yang saat itu masih di kamarnya, bergegas segera ke bawah setelah mencium aroma masakan Titanium yang begitu menyengat di hidung Callysta, sampai-sampai membuat cacing-cacing di perutnya demo untuk diberikan makan. Dengan segera Callysta menghampiri ibunya yang sedang sibuk memasak di dapur.

Seperti biasa, Callysta selalu saja memeluk tubuh ibunya secara tiba-tiba dari belakang saat masak di dapur. Titanium pun tidak mempermasalahkannya, karena ia sudah biasa dengan sifat Callysta yang sejak dari kecil selalu saja seperti itu.

"Ibu masak apa? Sepertinya enak, nih," ucap Callysta basa-basi yang mempunyai selintas tujuan untuk mencicipi masakan Titanium yang menggiurkan itu.

Mendengar suara Callysta, Titanium membalikkan badannya. "Callysta ternyata kamu sudah siap mau berangkat sekolah," kata Titanium sembari melihat Callysta yang sedang menali sepatu hitamnya itu.

"Iya, Ibu," jawab Callysta yang melihat kearah ibunya dan melanjutkan kembali menali sepatu.

"Ini Ibu lagi masak ayam goreng buat kamu."

"Wah, ayam goreng." Callysta sudah membayangkan rasa ayam goreng tersebut dan beberapa kali  menelan salivanya sendiri setelah melihat ayam goreng yang sudah tersaji di piring.

"Owh iya, Callysta mau tanya." Callysta meraih tangan Titanium agar berbalik arah mendengarkan pertanyaannya.

"Tanya apa, nak?"

"Ibu, apakah di dunia ini ada tentang ilmu berbau magic dan kerajaan-kerajaan seperti cerita-cerita yang sering Callysta baca?" tanya Callysta yang membuat raut wajah ibunya seketika  berubah. Callysta mencoba bertanya kembali berharap agar Titanium menjawab pertanyaan yang selama ini sering ia pertanyakan dan tak kunjung ada jawaban, malah terkesan menghindar.

"Kenapa kamu menanyakan pertanyaan seperti itu? Kamu baik-baik saja, kan?" Titanium  memastikan keadaan Callysta yang bertanya kembali setelah sekian lama tidak begitu peduli dengan hal-hal semacam itu.

"Callysta baik-baik saja, Ibu," balasnya dengan matanya yang tidak lepas menatap setiap gerak-gerik tingkah laku Ibunya yang nampak gugup di tanyainya sedari tadi.

"Yasudahlah Ibu, lebih baik kita lanjutkan lagi sarapannya," sahut Callysta karena ia tahu jika ibunya enggan menjawab pertanyaannya itu.

"Iya nak, makan yang banyak biar nanti semangat di sekolah," jawab Titanium dengan memberikan senyuman ke Callysta dan Callysta  tersenyum balik kepada Ibunya dan segera bangkit dari kursi makanya untuk menuju ke luar untuk berangkat sekolah.

"Callysta berangkat dulu, ya," pamit Callysta meminta izin kepada Ibunya, dengan tangan yang melambai-lambai ke arah Titanium.

"Iya sayang hati-hati," balasnya kembali dengan melambaikan tangan ke arah Callysta.


***

Begitu ramai kelas pagi ini, dengan para siswa-siswinya yang sedang mencari contekan kesana- kemari untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan kemarin dan harus segera dikumpulkan hari ini. Sampai-sampai, karena berebut jawaban mereka tidak peduli dengan bangku dan meja yang berantakan. Padahal jam sebentar lagi menunjukkan 07.00 yang menandakan jika waktu pembelajaran akan di mulai.

Princess Callysta  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang