13 || Princess Callysta

340 66 2
                                    

Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vomentnya!
.
.
Derap langkah demi langkah, begitu meresahkan Cordelia. Sedari tadi ia merasa jika ada seseorang yang mengikutinya diam-diam. Namun, saat ia mencoba untuk menoleh ke belakang, tetap saja tidak ditemukan sosok yang mengikutinya itu.

Baru saja Cordelia melangkahkan kaki dua langkah. Dan kini, ia sudah ditarik untuk mengikutinya ke suatu tempat yang tak jauh dari lingkungan sekolah. Begitu kuat cengkraman itu hingga sulit untuk Cordelia melepaskan diri dari tangkapan orang yang tak bisa terlihat wajahnya, karena tertutup topi yang dikenakan.

Di bawalah Cordelia ke suatu tempat yang tak jauh dari lingkungan sekolah dengan secepat kilat. Yang membuat Cordelia yakin jika orang yang membawanya adalah bukan orang biasa melainkan orang yang mempunyai kekuatan hampir sama dengan dirinya.

"Aduh." Tangan Filbert digigit begitu saja oleh Cordelia yang sontak membuat  Filbert melepaskan Cordelia.

"Filbert? Kenapa kamu membawaku kemari?" tanya Cordelia yang masih menyeimbangkan tubuhnya, karena begitu pusing setelah dibawa lari Filbert secepat kilat menuju belakang sekolah yang bisa di bilang begitu sepi.

"Kenapa? Hmm ...." Senyum tipisnya yang nampak diperlihatkan ke arah Cordelia. Namun, Cordelia yang mendapat senyuman itu malah takut dan beberapa kali ia hanya mampu meneguk salivanya sendiri setiap melihat tatapan dan senyum Filbert yang begitu mematikan. Ingin sekali Cordelia kabur dari tempat tersebut, tapi apalah daya ia sudah terkepung oleh Filbert.

"Aku hanya tidak suka jika kau membicarakan hal-hal aneh tentang diriku!" geram Filbert jika ia mengingat di mana Cordelia meminta Callysta untuk menjauhinya.

"Maksudnya?" Cordelia masih belum begitu paham dengan arah pembicaraan Filbert.

"Waktu itu aku tidak sengaja melihatmu sedang bercakap-cakap dengan Callysta dan kau menyuruh Callysta untuk menjauhiku, atas dasar apa kau melakukan itu?" bentak Filbert yang membuat tubuh Cordelia sedikit bergetar dengan tatapan yang menunduk.

"Aku hanya ingin menyelamatkan Putri Callysta dari orang-orang yang selalu mengincarnya dan termasuk kau," tunjuk Cordelia penuh keberanian, walaupun sesekali ia takut. Bagaimana pun dia cowok, apalagi jika dilihat kekuatan yang dia miliki lebih dari kekuatan yang ia miliki.

"Hahaha." Tawa Filbert yang membuat Cordelia tambah terbingung dengan sikap Filbert yang seolah berubah. Yang tadinya terlihat sangat menakutkan, berubah raut wajahnya menjadi tertawa kepadanya.

"Kenapa Filbert tidak marah dan ia malah tertawa?" batin Cordelia yang masih melihat tawa Filbert yang membuat Cordelia begitu bingung sendiri.

"Hm ... siapa bilang aku akan melukainya? Jika aku melukainya, sama saja aku melukai diriku sendiri."

Cordelia hanya diam, dengan mulutnya yang masih terganga. Tidak percaya dengan apa yang diucapkan Filbert.
"Apa maksudmu bicara seperti itu?"

"Dulu waktu aku masih kecil, ayahku memberi tahuku jika setiap anak kerajaan pasti akan mendapatkan cinta sejatinya dan jika bersatu ia akan menciptakan kekuatan yang mampu mengalahkan siapapun dan dari apa yang di cirikan ayahku, lebih merujuk ke Putri Callysta," jelasnya dengan santai dengan tatapan yang melihat dedaunan di dekatnya.

"Kerajaan? Apa iya, kamu dari kerajaan?" ejek Cordelia melihat tampilan Filbert yang bisa di bilang seperti layaknya orang-orang biasanya, bukanlah anak seorang raja.

"Kenapa? Pasti kamu tidak percaya, kan? Tak apa, aku tidak membutuhkan percaya darimu. Aku hanya ingin kamu tidak memprovokasi Callysta untuk menjauhiku!"

"Aku tidak pernah memprovokasi Putri Callysta! Aku hanya ingin melindunginya."

"Owh baiklah, lebih baik kita bekerjasama sama untuk melindungi Callysta. Gimana kamu mau?" ajak Filbert kepada Cordelia.

Princess Callysta  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang