05 || Princess Callysta

636 119 3
                                    


Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vomentnya!
.
.
Suasana depan kelas begitu riuh ramai dengan beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang, bercanda gurau di sana. Menikmati detik-detik sebelum bel masuk berbunyi.

Saat ingin menuju ruang kelasnya, Callysta dimintai bantuan oleh petugas perpustakan untuk membantu membawa beberapa buku-buku yang baru saja di turunkan dari mobil, yang mana buku itu akan di bagikan ke seluruh murid-murid SMA Satelit untuk memudahkan proses belajar mengajar.

Banyaknya buku yang di bawa, membuat Callysta tidak bisa menopang kembali beratnya buku tersebut menuju ke perpustakaan.

Brug!

Buku jatuh seketika di lantai di mana kini Callysta berada. Dengan segera Callysta mengambilnya dan menata kembali buku tersebut. Tiba-tiba, ada uluran tangan seseorang yang mengulurkannya di hadapan banyak orang dan berusaha membantu membawa beberapa buku-buku yang terjatuh bersamaan dengan Callysta.

Kini Posisi mereka begitu dekat, entah mengapa Callysta selalu merasakan sesuatu hal yang aneh setiap berdekatan dengan orang yang membantunya tersebut yaitu Filbert Adelio. Murid baru di SMA Satelit yang terkenal akan tatapannya yang mampu mematikan lawannya seketika.

"Ups ... maaf gak sengaja," ucap Yoana yang menyengol tubuh Callysta sehingga membuatnya terjatuh kembali.

Bagi Yoana jatuhnya Callysta begitu kurang. Kini Yoana tambahkan lagi dengan membasahi Callysta dengan sebotol air mineral yang ia belinya tadi di kantin. Yoana jalan perlahan mengarah ke Callysta, sembari membawa botol air mineral itu di belakang tubuhnya agar tidak ketahuan oleh Callysta.

Beberapa menit kemudian, air mineral tersebut pun menguyur seragam Callysta. Tanpa bekas kasih, Yoana terus mengguyur sampai habis air mineral itu, yang membasahi ujuang rambut hingga seragam yang di kenakan Callysta. Filbert yang melihat hal itu pun, begitu geram dan membalas kembali perbuatan Yoana yang serupa dengan apa yang di lakukan kepada Callysta. Malah yang ini lebih parah, Filbert menguyurkan dua botol air mineral sekaligus yang membuat Yoana sedikit terkejut.

"Impas," ucap Filbert yang sudah menguyur tubuh Yoana.

"Wah, wah, wah. Lo berani juga ya sama gue. Dasar pembantu!" gertak Yoana yang sudah begitu emosi.

"Maksud lo ngomong gitu apa?" tanya Filbert dengan nada tak bersahabat mendengar kata 'pembantu' yang diucapkan penuh penekanan oleh Yoana dengan tatapan yang malas melihatnya.

"Wah, ngak nyangka seorang kulkas bisa ngomong," ejek Yoana yang sedang merapikan rambutnya yang sudah basah kuyup. Yoana, tetaplah Yoana. Walaupun dalam keadaan basah kuyup pun dia masih tetep cantik, tapi sayang ia hanya cantik fisik saja, hatinya telah dibutakan oleh sebuah kejadian yang membuatnya berubah seperti itu.

"Dia manusia, bukan kulkas," sahut Callysta spontan.

"Diem Lo! Gue gak butuh jawaban Lo!" bentak Yoana.

"Lo tadi tanya maksud gue ngomong gitu? lo tau sendirikan kalau Callysta ini pembantu gue di sekolah dan siapapun yang deket dengan Callysta pasti juga bakal jadi pembantu gue. Termasuk juga lo, Filbert," tunjuk Yoana.

"Nih bawain tas gue, cepet!" perintah Yoana kepada Filbert, tetapi Filbert pergi begitu saja dan tak menghiraukan perintah Yoana malah ia tak tanggung-tanggungnya membuang begitu saja tas Yoana di lantai, sehingga membuat beberapa perlengkapan sekolah yang di bawa Yoana tercecer begitu saja di lantai.

Princess Callysta  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang