08 || Princess Callysta

448 90 0
                                    


Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vomentnya!
.
.
Waktu pembelajaran telah usai, dan para Murid-murid SMA Satelit berbondong-bondong menuju kantin sekolah untuk mengisi cacing-cacing yang sudah demo untuk di beri makan ke perutnya.

Callysta yang sedang meneguk es teh pesanannya, tiba-tiba saja ada yang menghampiri. Tidak seperti biasanya yang selalu saja sendirian saat di kantin. Namun kini, ia di temani oleh Cordelia, teman satu angkatannya yang mana kelas mereka bersebelahan.

Nampak dari raut wajah Cordelia, jika ia ingin menyampaikan sesuatu dengan Callysta dan Callysta menghentikan minumnya dan langsung menanyai apa tujuannya menghampirinya. Karena dari dulu jarang sekali, atau malah tidak ada yang pernah menghampirimya untuk sekedar makan bereng di kantin, manyapa saja tak mau, jangan kan bersama-sama.

"Cordelia tidak biasanya kamu menghampiriku kemari, apakah ada yang kau ingin bicarakan denganku?" tanya Callysta yang langsung menebaknya.

"I-iya, putri Callysta," jawab Cordelia menunduk karena baru kali ini ia bisa duduk sedekat ini dengan orang yang selama ini selalu di ceritakan oleh kedua orang tuanya.

"Baiklah aku akan mencoba mendengar setiap ucapanmu. Mungkin aku bisa membantu," ucapnya dengan tangannya yang menyangga dagu, seakan ia sudah siap mendengarkan ucapan Cordelia.

"Aku di sini hanya ingin memberi tahu Putri Callysta untuk menjauhi  Filbert Adelio!" perintah Cordelia yang langsung mendapat tatapan begitu saja oleh Callysta.

"Emangnya kenapa aku harus menjauhinya?" tanyanya kembali sembari meneguk es teh miliknya.

"Karena dia itu orang aneh dan saya tidak mau terjadi apa-apa dengan putri Callysta," jawab Cordelia kepada Callysta, yang mana diam-diam ada seseorang yang memperhatikannya dengan begitu kesal dan langsung pergi begitu saja dari tempat tersebut dengan tangannya yang mengepal menahan amarahnya.

Callysta nampak diam sejenak memikirkan ucapan demi ucapan yang di lontarkan oleh Cordelia yang sulit untuk di pahami dan selang beberapa menit Callysta pun angkat bicara kembali. "Terima kasih kamu sudah begitu mempedulikanku, tapi kenapa kamu selalu memangilku Putri?" Pertanyaan itu kembali yang di lontarkan Callysta karena selama ia bertanya mengenai hal itu, selalu saja tak kunjung di jawab.

"Karena memang kamu adalah Putri," jelas Cordelia dengan pelan.

"Cukup ya, aku bingung dengan segala ucapanmu dan Filbert. Jika aku seorang Putri, mengapa aku tidak di Kerajaan dan malah di sini? Jadi, tolong jangan mengada-gada. Aku begitu bingung dengan ucapan kalian!" Callysta langsung beranjak pergi dari tempat tersebut meninggalkan Cordelia sendiri.

Cordelia hanya mampu melihat kepergian Callysta, karena begitu sulit untuknya menyakinkan Callysta. Jika ia adalah seorang Putri.

***

"Tolong!" teriak Cordelia yang posisinya kini sudah di bekap oleh seseorang yang entah akan dibawa kemana.

Sesekali Cordelia memberontak. Namun, tetap saja Cordelia tidak mampu mengimbangi kuatnya cekalan tangannya dan terpaksa Cordelia pun mengigit tangannya dan sontak membuat Cowok tersebut melepaskan cekalannya.

Cordelia menatap setiap postur tubuh dan pakaian yang dikenakan. Nampak jika ia juga murid SMA Satelit, karena begitu penasaran. Cordelia menarik paksa tubuh cowok tersebut agar membalikkan badanya.

Princess Callysta  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang