9

3.6K 325 15
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

.
.
.



"Tapi bukan berarti mama bisa ngelecehin papa kaya gini kan" Ucap Jungkook yang berhasil membuat Luhan terdiam, menoleh menghadap Jungkook.

"Ngelecehin? ...... Ngelecehin kamu bilang" Luhan sudah sepenuhnya menatap Jungkook dengan tatapan tajam.

"Tiga tahun mama jagain papa dirumah sakit, setiap malam mama rela tidur di lantai. Setiap hari bohongin papa kamu, bilang kalau kita baik-baik saja, padahal tukang tagih utang setiap hari datang ke mama..... Maki-maki mama, kamu pikir hidup seperti itu-"

Jungkook memotong ucapan Ibunya dengan cepat.

"Yahh itu gak lantas bikin mama berhak punya kelakuan kaya pelacur"

Plak

Jungkook terdiam saat merasakan perih pipinya, benar ternyata rasanya ditampar itu sakit dan panas..... dengan perlahan menyentuh pipinya yang baru saja di tampar oleh Luhan, beralih menatap luhan dengan dada naik turun.

Luhan mencoba menyentuh lengan Jungkook

Plak
Plak
Plak

"Tampar mah, ayo tampar lagi" Jungkook menampar pipinya sendiri dan itu membuat pipinya yang memerah karena bekas tamparan Luhan semakin memerah.

"Papa udah nggak ada, aku juga udah nggak berharga lagi buat mama" Jungkook berkata dengan suara bergetar menahan tangisnya.

"Jungkook nggak seperti itu" Luhan mencoba menyentuh kedua bahu Jungkook.

Jungkook mundur dua langkah , menolak sentuhan Luhan.

"Hancurin aja sekalian hidupku ma... Aku udah gak punya siapa-siapa lagi"

Jungkook berlari meninggalkan Luhan keluar rumah dan Luhan tidak tinggal diam, dia ikut menyusul anaknya dengan sesekali memanggil.

"Jungkook, tunggu dulu"

Luhan langsung menarik tangan Jungkook yang hendak menyentuh sepedanya membuat Jungkook langsung berbalik menghadap ibunya.

"Jungkook, mama perlu ngomong sama kamu" Luhan menyentuh kedua pundak Jungkook.

Mobil berwarna hitam yang sangat kedua orang itu kenali berhenti di depan rumah mereka.

Jungkook langsung melepas sentuhan ibunya dengan paksa, saat melihat om Chanyeol sudah datang, ingin pergi bersama ibunya.

"Gak ada yang perlu diomongin, mama bukan mama yang aku kenal"

"Jung-"

Tin
Tin

Tin

Luhan menghentikan ucapannya saat Chanyeol sudah membunyikan klakson.

Menatap Jungkook dan Chanyeol yang berada di dalam mobil bergantian, dia bimbang.

Luhan mundur perlahan, lebih memilih meninggalkan anaknya untuk menemui Chanyeol.

Dia bisa membicarakan ini dengan Jungkook nanti.

Air mata Jungkook langsung jatuh saat mobil om Chanyeol yang membawa ibunya berjalan menjauhi rumahnya.

Hiks.... Hiks

Jungkook berjalan dan duduk di teras rumahnya yang cukup tinggi.

Jungkook langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Lalu menangis dengan suara yang cukup berisik.

Hiks... Hiks

Menunduk dengan tangan di atas paha, lalu menelungkupkan kepalanya di tangannya yang terlipat, setidaknya itu sedikit meredam suara tangisnya.

Serendipity [kth•jjk] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang