Epilogue

6.1K 360 72
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

***

Mereka sudah melaksanakan ujian kenaikan kelas, dan kalian tau siapa yang berada diperingkat satu, tentu saja Kim Taehyung.

Taehyung lagi-lagi berada diperingkat satu dari seluruh murid angkatan dua, meskipun nilainya tidak semuanya sempurna tapi tetap saja dia berada di urutan paling pertama dari satu angkatan mereka.

Kalau Jungkook mengalami sedikit penurunan, dia berada di peringkat 79 yang sebelumnya ada diperingkat 75, Namjoon di peringkat 2, Jimin diperingkat 7, Hoseok di peringkat 82, Seokjin di peringkat 59 dan Yoongi diperingkat 73.

***

"Sakit begitu, masih aja dia peringkat satu" Hoseok geleng-geleng, tidak bisa membayangkan betapa pintarnya Taehyung.

Mereka bertujuh tertawa bersama, mengakui apa yang dikatakan Hoseok memang benar.

"Liburan ini kalian ada rencana?" Hoseok bertanya semangat, mungkin ingin mengajak liburan bersama.

Mereka semua menggeleng, "Bagaimana kalau kita bertujuh liburan ke pulau Jeju? Call?" Hoseok terlihat bersemangat sekali.

"Aku tidak bisa, aku kan bekerja" Jungkook berbicara, "Tapi kalian bisa liburan tanpa aku"

"Tidak bisalah, itu namanya tidak kompak" Namjoon berbicara dan yang lainnya mengangguk.

"Maafkan aku" Jungkook terlihat menyesal dan mereka tersenyum menenangkan Jungkook.

Mereka mengobrol ria di koridor, habis dari mading, melihat nilai mereka dan sekarang ingin kembali ke kelas.

Sedari tadi Taehyung tidak nyaman, bukannya apa, tapi dia selalu mendengar tudingan banyak orang mengenai Jungkook yang membuatnya celaka, mengenai Jungkook yang tidak tau malu masih bisa berjalan beriringan dengan Taehyung, dan mengenai ibunya Jungkook mati pasti karena dosa yang pernah dilakukan Jungkook.

Telinga Taehyung panas sekali mendengar semua tuduhan yang tidak berdasar itu, Taehyung sih memang sudah tau mengenai kematian ibunya Jungkook, juga penyebabnya.

Taehyung berhenti, membuat yang lainnya ikut berhenti, "Kenapa Tae?" Namjoon bertanya.

"Kalian duluan saja ke kelas, aku ada urusan sedikit" Taehyung tersenyum, saat melihat mereka ragu tapi mereka tetap mengangguk dan meninggalkan Taehyung sendiri.

Taehyung menghampiri beberapa siswi nyinyir yang selalu menyebar gosip sana-sini.

"Kalian bilang apa tadi?"

"Yang mana?" Siswi itu bukannya ciut, malah terlihat makin menantang.

"Jungkook si sialan itu?" Tanyanya membuat Taehyung mengernyit tidak suka.

"Bener kan? Kamu dan Jimin dijadiin korban, jual diri, bikin orang lain celaka dan sekarang kematian ibunya. Heh benar-benar pembawa sial" Taehyung tidak menyangka siswi manis di depannya ini bisa berbicara dengan nada kasar seperti itu.

"Jauh-jauh deh kalo engga mau dibikin sial sama dia, najis eww" Siswi lainnya menyahut.

"Kenapa kalian suka sekali bergosip yang tidak-tidak... Siapa yang memberi tau kalian tentang gosip buruk itu?" Taehyung tidak mau terpancing emosi dengan perkataan buruk beberapa siswi dihadapannya ini.

Serendipity [kth•jjk] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang