Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆
***
Jungkook shock, tubuhnya seketika lemas saat mendengar penjelasan dokter. Berpegangan pada Jimin dengan erat dan melepaskannya untuk berjalan mendekati ibunya yang berada diatas brankar, yang didorong oleh beberapa perawat keluar dari ruang operasi.
Jungkook mendekat dan menangis keras memanggil ibunya dengan sebutan mama. Jimin bahkan tak bisa menahan tangisnya juga saat melihat Jungkook.
Jungkook menyentuh wajah ibunya yang pucat dan dingin, dengan tangan yang gemetaran Jungkook menjatuhkan kepalanya dileher ibunya, memeluk erat tubuh ibunya dengan tangisan yang semakin keras, cukup lama memeluk ibunya akhirnya Jimin berusaha menarik Jungkook dengan pelan, tapi Jungkook menolak dan tetap memeluk ibunya dengan sesenggukan yang terdengar jelas, hingga akhirnya perawat turun tangan ikut menjauhkan Jungkook dan mendorong brankar itu pergi.
Jungkook terjatuh dilantai dan menangis, menatap brankar yang membawa ibunya pergi menuju ruang mayat. Jungkook jatuh terduduk dengan Jimin yang memeluknya dari samping, mencoba untuk menenangkannya.
"Aku tidak bisa hidup, tanpa mama" Jungkook berbicara dengan mata yang terpejam erat terus mengalirkan air mata.
Jimin menggeleng dan memeluk Jungkook erat, berdiri hingga tubuh Jungkook ikut berdiri. Jimin membawa Jungkook untuk duduk dikursi dan
Brukk...
***
Jungkook tebangun, dia memegang kepalanya yang pening dan air mata?
Jungkook menyentuh pipinya, dia merasakan pipinya yang sedikit basah oleh air mata.
"Sudah sadar? Syukurlah" Jungkook melihat Jimin yang duduk disebelah ranjangnya terlihat lega.
Jungkook memperhatikan sekitarnya dan melihat Jimin yang menatapnya dalam.
"Jimin apa ibuku—" Jimin mengangguk dan Jungkook memegang dadanya, ternyata bukan mimpi.
"Dimana ibuku? Aku ingin melihatnya" Jungkook berusaha bangun dan Jimin menahannya.
"Tapi kamu masih—"
"Aku mohon, untuk terakhir kalinya" Jungkook lagi-lagi menjatuhkan air matanya.
Jimin menghela nafas dan membantu Jungkook bangun untuk menemui Luhan.
***
Jungkook dan Jimin masuk ke ruang mayat, ditemani oleh satu orang perawat laki-laki.
Jungkook menangis saat sekali lagi dia melihat ibunya, kini tubuh ibunya benar-benar pucat dan Jungkook masih berdiri kokoh dengan tangan yang memegang pergelangan tangan Jimin erat, menyalurkan kesedihannya.
Jungkook menangis sesenggukan tapi tidak mengeluarkan suara, dia ingin sekali memeluk ibunya, tapi tidak bisa... Dirinya mungkin tidak akan pernah bisa melepaskan ibunya lagi jika sudah dipeluknya.
"Sudah" Jungkook berbicara pelan membuat Jimin dan perawat itu menoleh.
"Aku ingin keluar" Ucapan Jungkook membuat perawat itu menutup lagi wajah Luhan dengan kain putih dan mendorong masuk mayatnya ke dalam kotak mayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [kth•jjk] ✔
Short Story"Jelasin apa? soal aku gaboleh main kerumah kamu? karena mama kamu lebih setuju kamu pacaran sama om-om tua bangka yang dompetnya jauh lebih tebel dari dompet aku gitu?" Jungkook jelas terkejut dengan memejamkan mata takut mendengar bentakan kasar k...