46

3.7K 266 7
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

***

Jungkook menarik selimutnya, menutupi tubuhnya hingga dada, sekarang mereka bertiga tengah tidur di ranjang Jungkook yang bisa dibilang tidak besar itu. Buktinya mereka bertiga tidur dengan badan yang lurus dan bahu yang saking bersentuhan. Salahkan saja Yoongi, masih memaksa padahal Jungkook sudah bilang kalau ranjangnya hanya bisa dipakai berdua.

Jungkook masih memandangi langit-langit kamarnya, sedangkan kedua temannya sudah bermain dengan alam bawah sadar mereka.

Jungkook hanya merenungkan banyak hal dan memikirkan banyak hal, Jungkook tau kalau dua sahabatnya ini sengaja berencana menginap, pasti ingin membuat Jungkook kembali tersenyum dan ceria seperti hari-hari biasanya, terlihat jelas kalau sebelum tidur tadi mereka membahas mengenai perasaan Jungkook dan menyemangatinya agar terus berbahagia meski tanpa ibunya, karena mereka akan selalu ada disamping Jungkook, tapi Jungkook jelas tidak bisa, untuk secepat ini, Jungkook belum bisa menunjukan senyum bahagia.

***

Pagi ini mereka bertiga, Yoongi, Seokjin dan Jungkook berlari keluar dari bus dengan terburu-buru memasuki gerbang sekolah.

"Hah.. Hh... Lelahnya" Seokjin berbicara ngos-ngosan saat mereka telah memasuki gerbang dan berjalan santai.

Yah mereka masuk gerbang tepat setelah pak satpam ingin mendorong pagar gerbang untuk ditutup, tentu saja setelah lima menit suara bel berbunyi sebagai keringanan. Yang artinya mereka bertiga sampai setelah lima menit bel berbunyi.

Ini semua karena acara nginap mereka, mereka bertiga bangun sedikit lebih siang dari biasanya, belum lagi prosesi mandi bergantian yang cukup memakan banyak waktu, hingga mereka terbirit-birit mengejar bus dan mengejar waktu masuk gerbang.

"Beruntung kita tidak terlambat" Jungkook menhela nafas syukur, karena ketepatan waktu mereka.

"Kalau terlambat, pasti Jungkook diomelin sama Tae—" Seokjin terdiam sebentar, sadar saat perkataan ngawur yang keluar dari mulutnya, bisa saja membuat Jungkook merasa bersalah.

"Ayo cepat, pasti kelas kita udah dimulai" Yoongi menarik tangan Jungkook, untuk kembali berjalan dengan cepat, membuat Seokjin mengelus dadanya, dalam hati berucap terima kasih pada Yoongi.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, Jungkook sudah merapikan buku dan alat tulisnya tapi Jungkook masih duduk dibangkunya, Jungkook memang sengaja menunggu sekolah sedikit lebih sepi. Kenapa? Karena Jungkook malas mendengar gunjingan beberapa orang sok tau tentang musibah yang diterima Taehyung karena dirinya.

Mereka semua tidak henti-hentinya menjelek-jelekan Jungkook, yang dijelek-jelekan pun jadi heran, sebenarnya apa masalah mereka semua hingga dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata buruk mengenai Jungkook, bahkan Jungkook pun tidak kenal degan mereka semua, tapi selalu menyebut nama Jungkook dalam setiap gosip yang ada.

***

"Jim, kali ini aku mau sendiri lagi" Jungkook berbicara pada Jimin yang memaksa ingin ikut.

"Jungkook please deh, jangan ngeyel" Kini mereka berada diparkiran dengan Jimin yang menahan pergelangan tangan Jungkook.

"Masa kamu temani aku terus, aku juga bisa sendiri"

Serendipity [kth•jjk] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang