43

3K 261 19
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

***

Brak...

"Luhan..."

Deg

Jungkook langsung membuka matanya yang terpejam erat, dia menoleh dan melihat ibunya jatuh terguling dari kap mobil yang melaju kencang.

Ibunya, ibunya berdiri menghalangi mobil yang ingin menabrak mereka. Membuat dirinya sendiri yang tertabrak.

Jungkook menatap Taehyung sebentar dan menaruh kepalanya dipangkuan Jimin, Jungkook berdiri dan berlari mendekati ibunya, dia berpapasan dengan satu lelaki cantik yang juga berlari untuk menghampiri Taehyung.

"Mama..." Jungkook tak kuasa menahan tangisnya, melihat keadaan ibunya.

Pakaian Jungkook yang sebelumnya sudah kotor dengan darah Taehyung, kini bertambah parah saat dia menyentuh kepala Luhan. Aspal yang Jungkook duduki bahkan sudah dibanjiri oleh darah Luhan.

Jungkook tidak peduli, dia ingin menghentikan darah ibunya yang membanjiri jalan, tapi dia tidak tau dari mana darah itu keluar, rasanya seperti seluruh tubuh ibunya mengeluarkan darah.

Uhuk...

Ukhuk..

"Hiks... Ma..." Jungkook sesenggukan, ibunya terbatuk hingga mengeluarkan darah, Jungkook jadi ketakutan.

"Ma... Kenapa bisa— Andwae" Jungkook berteriak saat ibunya hendak memejamkan matanya.

"Sa—" Luhan berbisik dan Jungkook tidak mendengarnya, dia mendekatkan telinganya pada mulut Luhan. "Rang...han-da" Jungkook menangis dan mengangguk.

Dia tidak bisa mengeluarkan suara untuk berbicara, suaranya seolah tertahan ditenggorokan. Jungkook menangis melihat keadaan ibunya sampai akhirnya mobil ambulans datang.

***

Sedari tadi Baekhyun tidak henti-hentinya menangis, memikirkan nasib anaknya yang sedang berjuang untuk hidup. Tak lupa Chanyeol yang menenangkan istrinya.

"Keluarga pasien atas nama Luhan" Seorang perawat keluar dari ruang operasi dan Jungkook berdiri dari duduknya.

"Kandungannya tidak bisa diselamatkan, sepertinya karena benturan yang sangat keras... Kepalanya juga, karena benturan keras yang berulang.. Kemungkinan dia akan mengalami kerusakan otak" Perawat tersebut menjelaskan pada Jungkook.

Jungkook menggigit bibirnya, Jimin menyentuh kedua bahu Jungkook, mencoba untuk memberi sandaran.


Jungkook seperti kehilangan kesadaran, dia hampir saja jatuh kalau saja  tidak ditahan oleh Jimin, perkataan perawat tadi berhasil menghancurkan pikiran dan perasaan Jungkook.

Jungkook tidak bodoh, dia dengan jelas dapat melihat bahwa Baekhyun tersenyum lega setelah mendengar kabar mengenai kandungan Luhan.

Apa yang harus Jungkook lakukan?
Ibunya, keadaan ibunya yang memburuk membuat orang lain bahagia.

***

Serendipity [kth•jjk] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang