Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆
.
.
."Hah?"
Jungkook yang tadinya menunduk menatap tautan tangannya dan Jimin, langsung menoleh menatap mata Jimin yang mana tatapan Jimin terlihat sangat serius. Tidak seperti biasanya, yang selalu bercanda dimana dan kapanpun.
Jungkook menatap Jimin dengan pandangan kaget dan polosnya. Mendekati bodoh sih sebenarnya.
"Ppptth...... Bwahahah... Hahahh. Jungkook ekspresimu itu, sungguh"
Jimin tertawa terbahak melihat ekspresi Jungkook yang sangat lucu menurutnya. Sedangkan Jungkook langsung menghempaskan tangan Jimin kasar.
Melipat kedua tangannya didada dan memalingkan wajahnya dari Jimin dengan memasang wajah cemberutnya.
Jungkook benar-benar kesal, tadi Jimin terlihat sangat serius berbicara padanya.
Apa Jimin hanya bercanda? Mengingat Jimin adalah seorang yang cukup humoris.
Jimin lantas kembali ke kursinya yang sebelumnya, duduk dan mengambil minumnya dan diminum hingga habis.
"Apa seorang Jeon Jungkook sedang merajuk?" Jimin bertanya karena Jungkook masih di posisi yang sama. Membuat Jungkook menatapnya dengan tatapan sengit.
"Wah... Ini prestasi untukku, selain jutek, cuek dan marah kau menunjukan kelakuan barumu. Merajuk" Jimin menekankan kata terakhirnya.
"Ish... Aku tidak merajuk ya. Sana pulang" Usir Jungkook yang langsung dikabulkan oleh Jimin.
Jimin memyandang tas nya dan berdiri bersiap pulang. Membuat Jungkook kaget dan ikut berdiri, merasa tidak enak dengan usirannya yang hanya candaan.
"Kau beneran pulang?"
"Iyalah, tuan rumah sudah mengusirku, masa aku memaksa" Jimin menjawab dengan dramatis, seolah-olah benar dia di usir.
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku han-"
"Iya.. Iya aku tau, aku memang akan pulang"
Jungkook menghela nafas, dia mengikuti Jimin dan akan mengantar Jimin hingga depan rumahnya."Baiklah, aku pulang yaa. Oh iya, besok aku akan menjemputmu ke sekolah, jadi tunggu aku oke"
Jungkook hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja, "Asal jangan telat, atau aku bakal tinggalin" Jungkook memperingati.
Lalu Jungkook hanya menatap kepergian Jimin dengan motornya. Jungkook merasa dia tidak sendiri lagi dengan kedatangan Jimin dalam hidupnya. Setidaknya dia memiliki teman, yang mau menerimanya sekarang.
Walau Jungkook juga tidak yakin juga, jika Jimin akan tetap bertahan padanya dan masih mau berteman apabila Jimin tau keadaan Jungkook yang sebenarnya.
.
Seperti janjinya, Jimin datang menjemput Jungkook pagi ini, tepat 5 menit sebelum Jungkook berangkat sekolah seperti hari-hari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [kth•jjk] ✔
Short Story"Jelasin apa? soal aku gaboleh main kerumah kamu? karena mama kamu lebih setuju kamu pacaran sama om-om tua bangka yang dompetnya jauh lebih tebel dari dompet aku gitu?" Jungkook jelas terkejut dengan memejamkan mata takut mendengar bentakan kasar k...