Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆.
.
.Sore ini, untuk kesekian kalinya Jimin mengantar Jungkook pulang ke rumah. Jungkook memutuskan untuk pulang juga saat Seulgi pulang setelah mereka makan siang terlebih dahulu di rumah Jimin.
Jimin menghentikan laju motornya tepat di depan rumah Jungkook.
"Makasih Jim" Jungkook berucap setelah turun dari motor dan memberikan helmnya pada Jimin.
Jimin hanya mengangguk dan menghendikan bahunya santai menanggapi perkataan Jungkook. Jimin langsung tersenyum dan mengangguk ramah saat tidak sengaja melihat ibu Jungkook sedang berdiri di depan pintu rumah Jungkook.
Jungkook melihat Jimin tersenyum bukan padanya pun menoleh ke belakang dan mengikuti pandangan Jimin, Jungkook mendengus melihat ibunya dan langsung beralih menatap Jimin lagi.
"Tidak menawariku?" Jungkook memutar bola matanya malas mendengar perkataan Jimin.
"Tidak, hush... sana pulang" Usir Jungkook dengan gerakan tangan mengusir.
Sepertinya Jungkook sudah cukup dekat dengan Jimin, dilihat dari cara bicaranya dengan Jimin sudah mulai berani dan sedikit bebas.
Jimin hanya terkekeh dan mengusap pucuk kepala Jungkook lalu tersenyum lagi pada ibunya Jungkook yang masih setia berdiri bersandar pada pintu.
"Aku pulang ya, besok kujemput"
Jungkook mengangguk dan melambaikan tangannya pada Jimin hingga Jimin benar-benar menghilang diujung jalan.
Jungkook berjalan memasuki rumah dan hanya melalui ibunya. Jungkook mengabaikan ibunya yang seperti ingin berbicara padanya.
.
Jungkook keluar dari kamarnya dengan pakaian yang lebih santai, tadinya Jungkook ingin duduk di sofa ruang keluarga dan menonton tv, tapi diurungkannya karena melihat ibunya sudah duduk manis dengan tv yang menyala, Jungkook memilih menuju dapur karena dia sudah terlanjur dilihat oleh ibunya.
"Siapa tadi?" Jungkook berhenti dan berbalik menghadap ibunya saat mendengar pertanyaan ibunya.
"Mau dia temen aku atau siapa. Gak ada urusannya sama Mama" Jungkook meninggalkan ibunya dan pergi menuju dapur.
Ibunya hanya menggeleng melihat kelakuan Jungkook yang satu ini, benar-benar mirip dengan tingkahnya waktu remaja... Keras kepala.
.
Luhan langsung berdiri saat Jungkook telah kembali dari dapur, dia langsung menahan pergelangan tangan Jungkook.
Jungkook mengangkat tangannya keatas, otomatis membuat pegangan Luhan terlepas.
"Jungkook kamu tuh benar-benar kurang ajar ya!?" Jungkook hanya diam mendengarkan.
"Semakin hari kamu semakin bertingkah seenaknya, tidak bisakah hanya dimalam hari saja? Mereka mungkin hanya ingin mengetahui hidupmu bukan berteman dengan tulus"
Jungkook mulai jengah dengan Luhan yang sok tau dengan kehidupannya dan teman-temannya. Dia juga tidak suka Luhan mulai menunjukan perhatiannya terhadap dirinya, Jungkook tidak suka saat mendapat perhatian seperti ini, lebih tepatnya Jungkook rindu, dan dia tidak menyukai sensasi rindu bercampur sakit dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [kth•jjk] ✔
Short Story"Jelasin apa? soal aku gaboleh main kerumah kamu? karena mama kamu lebih setuju kamu pacaran sama om-om tua bangka yang dompetnya jauh lebih tebel dari dompet aku gitu?" Jungkook jelas terkejut dengan memejamkan mata takut mendengar bentakan kasar k...