Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca 😊✨
***
"Jika memang sudah tidak ada rasa nyaman dan cinta, untuk apa kita lanjutkan hubungan kita yang sudah pasti menemukan jalan buntu?"
***
DI SEBUAH kafe bernuansa modern dan kekinian, berkumpullah beberapa gadis populer di sekolah mereka. Kini, keempat gadis itu sedang menikmati makanan yang baru saja disajikan. Salah satu dari gadis itu adalah Anna.
"Ntar lagi gue ultah loh," ucap Anna tiba-tiba.
"Kapan, Beb?" tanya Sabrina yang duduk di depan Anna.
"Tiga Minggu lagi nih."
"Jadi lo undang siapa aja?" Diana bertanya kepada Anna.
"Kayaknya sih satu sekolah gue undang, karena gue mau ulang tahun gue meriah kali ini," ucap Anna.
"Satu sekolah? Dua orang gak tahu malu itu juga dong berarti?" jawab Dian yang duduk di samping Sabrina.
"Pasti dong, dan gue ada kejutan buat salah satu dari mereka."
"Apa?" tanya Sabrina kepo.
"Liat aja ntar! Udah yuk, makan!Keburu dingin ntar," ucap Anna.
Ketiganya pun segera menyantap makanan mereka masing-masing.
***
Kini, di balkon rumah Alca, gadis itu sedang bermain dengan Camila disana. Tidak hanya berdua, melainkan dengan Rana dan anaknya, Leni. Rana memperhatikan kondisi gadis kecil itu, Camila masih belum terlalu fit untuk bermain dan beraktivitas seperti biasa. Sekarang saja, ia hanya bersandar kepada Alca sambil menonton kartun di ponsel Alca dan meminum susu dari botol susu yang sekarang dipegang oleh kakak perempuannya itu.
"Camila udah sehat, Ca?" tanya Rana kepada Alca.
"Hm? Belum terlalu Kak, dia masih males-malesan gini," ucap Alca.
"Oh gitu, makannya napsu aja gak?"
"Kadang kalau udah napsu makan minta makan terus, tapi kalau gak napsu yagak kepingin makan sama sekali," jelas Alca.
Rana manggut-manggut mengerti, lalu kembali menyuapi Leni. Saat ini, jam menunjukkan pukul setengah empat sore. Rana berkunjung kerumah Alca bersama dengan bundanya karena ingin menengok orang tua Alca sekaligus Camila.
Rafa tidak ikut, karena laki-laki itu sedang tidur di rumah dan jika sudah tidur, Rafa sangat susah untuk dibangunkan. Jika ia terbangun karena seseorang, cowok itu akan sangat marah karena tidurnya terganggu.
"Gimana hubungannya Rafa sama cewenya itu siapa namanya?" tanya Rana tiba-tiba membuat Alca terkejut dan refleks menoleh kearahnya.
"Hah? Anna? Mereka udah putus kemarin dan sekarang gak tahu gimana, soalnya Alca juga gak pernah dengar Rafa cerita, mungkin belum," jawab Alca.
"Oh gitu, bagus deh ya mereka putus. Anna itu gak cocok sama Rafa. Dia gak bisa ngehormati orang yang di bawahnya dia, mentang-mentang anaknya pejabat jadi sok iye," ucap Rana dengan wajah yang sangat puas karena berita tersebut.
"Hahaha, Kak Rana ini," balas Alca sambil mengelap wajah Camila yang celemotan terkena susu.
"Ya mau gimana lagi, gue emang gak suka sama dia," ucap Rana, "dari pertama ketemu di rumah sakit pas lo kambuh."
Alca hanya bisa tertawa kecil mendengar pernyataan dari Rana. Ia bingung harus berkata apa lagi. Tak lama kemudian, Cerry memanggil Alca kedalam. Gadis itu segera berdiri dan pamit kepada Rana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince And Princess [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[TELAH TERSEDIA DI SHOPEE TOKOBOOK.COM03] "Lo itu satu-satunya sahabat cewek gue. Jadi please, jangan tinggalin gue, Ca! Gue mohon." Ucapan itu sontak membuat tubuh Salsya terpaku di tempat. Ia begitu terkejut mendapatkan pengungkapan yang disertai...