Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca 🙌🏻😊
***
"Ya, gak papa. Lo seneng-seneng aja di sana sama dia. Nanti, ada saatnya lo bakal balik ke gue dan ninggalin dia. Karena gue itu rumah lo yang 'sebenarnya'."
***
ANGIN segar berembus, menerpa wajah gadis cantik itu. Menerbangkan sebagian rambutnya hingga menghalangi wajahnya. Hingga sebuah tangan mengambil sejumput rambut tersebut dan diletakkan di belakang telinga, membuatnya tersenyum malu.
Gadis itu kembali menjilat eskrimnya yang mulai meleleh. Setelah menghabiskan es krim itu, tidak ada satupun yang berantakan, mulutnya bersih dan tangannya juga tidak kotor karena lelehan eskrim. Sangat pembersih, tidak ceroboh, dan kekanak-kanakan.
Sedangkan, si cowok sudah menyiapkan sebuah tisu untuk mengelap sesuatu yang mungkin menempel di sekitar bibir atau tangan gadis itu. Namun, tidak ada sedikit pun kotoran di tempat-tempat tersebut. Lengkungan di bibir laki-laki itu terbit, karena melihat kecantikan dan betapa pembersihnya perempuan ini. Berbeda dengan seseorang.
"Kenapa, Raf? Lo ngeliatin gue gitu banget," tanya perempuan itu.
"Hah? Gak papa. Udah selesai sama eskrimnya, kan? Yuk, jalan lagi!" ajak Rafa sambil berdiri di depan Anna.
Anna berdiri lalu berjalan di samping Rafa. Sangat elegan, perempuan itu lebih dewasa daripada seseorang di mata Rafa. Anna mempunyai nilai plus di mata Rafa. Itulah yang membuat Rafa menyukai Anna.
Rafa menggandeng tangan Anna dengan canggung, membuat gadis di sampingnya terkejut dan sontak menoleh ke arah Rafa. Seketika, sebuah senyuman manis terlihat menghiasi bibirnya.
"Kita makan yuk, Raf!" ajak Anna.
"Dimana?"
"Di tempat favorit gue aja, gimana?" tawar Anna.
"Hm, boleh," angguk Rafa.
"Okey, yuk!" Anna menarik lengan Rafa kearah mobil.
Mereka berdua masuk ke mobil dan Rafa menjalankan mobilnya dengan pelan keluar dari area taman.
Sesampainya di tempat yang dimaksud, Rafa tidak kaget karena Anna memang cocok berada di tempat seperti ini. Di mana banyak tersedia makanan enak. Sebuah restoran mewah kelas menengah ke atas yang menjual makanan dengan harga yang lumayan mahal.
"Masuk, yuk!" ajak Anna.
Rafa mengangguk, mengiyakan, lalu berjalan mengikuti Anna dari belakang. Mereka masuk dan memilih tempat duduk di dekat jendela kaca besar di lantai dua.
Tak lama, seorang pelayan laki-laki datang menghampiri meja mereka dan memberikan buku menu makanan dan minuman yang disediakan.
"Mau makan apa?" tanya Rafa.
"Emmm... bentar ya gue pilih dulu," ucap Anna.
Rafa dan sang pelayan menunggu Anna memilih makanan.
"Gue mau yang ini, Steak daging sapi dan minumnya jusstrawberry tambah cheese cream," sebut Anna. "Oh iya, sama kentang goreng plus ayam barbeque bakar lapis moza," lanjutnya.
Sang pelayan mencatat pesanan Anna. Rafa hanya bisa diam mendengar gadis itu menyebutkan pesanannya. Laki-laki itu hanya memesan steak daging sapi dan jus alpukat.
"Baiklah, mohon tunggu sebentar selagi kami menyiapkan pesanan Anda." Sang pelayan membungkuk dan pergi dari sana.
"Kenapa lo pesen itu doang?" tanya Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince And Princess [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[TELAH TERSEDIA DI SHOPEE TOKOBOOK.COM03] "Lo itu satu-satunya sahabat cewek gue. Jadi please, jangan tinggalin gue, Ca! Gue mohon." Ucapan itu sontak membuat tubuh Salsya terpaku di tempat. Ia begitu terkejut mendapatkan pengungkapan yang disertai...